LOGINShare
Chapter 204
Last Updated:
2025-06-08 14:16:20
Latest chapter
Kontrak Rahim Pengganti untuk Sang Pewaris Chapter 206
Elisio melangkah tenang keluar dari ruangannya untuk menyambut kedatangan Mante yang membawa calon isterinya untuk pertama kali ke kediaman keluarganyaa atas undangan Elisio.Kulit Jach meremang, jantungnya berdebar kencang merasakan suatu kejadian besar akan segera tiba dan akan meledak menjadi pertengkaran. Jach berlari mengejar keluar, lidahnya kelu tidak mampu menyela langkah Elisio dan menghentikannya yang kini mulai menuruni tangga.Senyuman yang sempat terlihat dibibir Mante perlahan memudar saat dia melihat Jach yang berdiri diantara anak tangga dan melotot memberinya isyarat untuk pergi secepatnya membawa Gloria dari rumah.“Selamat datang, Nona Gloria,” sapa Elisio dengan senyuman yang dingin.Gloria tersenyum dengan sedikit bungkukan menunjukan rasa hormatnya. “Selamat malam, Tuan Elisio. Terima kasih atas kehormatan Anda yang mengundang saya kesini.”Elisio mengalihkan perhatiannya pada Mante. “Oh ya, Mante, ada titipan untukmu.”Alis Mante sedikit terangkat melihat sebua
Kontrak Rahim Pengganti untuk Sang Pewaris Chapter 205
Suara tangis Matthias yang kencang membuat Audrey harus pergi ke tempat yang lebih sepi dan tenang, menempatkan tubuhnya didada dan membiarkan wajahnya bersandar dibahu.Hangat hembusan napas Matthis terasa didenyutan lehernya, bayi itu mulai berhenti menangis saat Audrey menepuk-nepuknya sambil memandangi salju turun.Malam telah gelap, suasana terasa lebih mencekam dari biasanya karena kekhawtirannya yang belum kunjung usai, menanti operasi Aurelie yang saat ini sedang berlangsung. Pandangan Audrey mengedar, tidak lagi melihat keberadaan Jach setelah kepergiannya tadi. Derap suara langkah terdengar mendekat, dilihatnya Dante datang menyusul dengan membawa tas dan jaket Audrey yang tertinggal di ruangan Aurelie dirawat. “Kenapa membawa barang-barangku?” tanya Audrey.“Sebaiknya kau pulang dan beristirahat membawa Matthias, kasihan dia karena harus terus berada diluar, aku juga tidak bisa mempercayakannya terus menerus pada tempat penitipan, itu sangat berbahaya,” jelas Dante.“Tap
Kontrak Rahim Pengganti untuk Sang Pewaris Chapter 204
“Itu adalah surat akta resmi yang dikeluarkan oleh pengadilan, bukti sah bahwa kau sudah resmi bercerai dengan Serena.”Dante membaca lembaran kertas yang diberikan Donna kepadanya, sebuah kertas yang dikeluarkan oleh pengadilan kota Andreas. Dalam surat itu menyatakan, bahwa pernikahan mereka telah selesai dengan beberapa harta gono-gini yang harus diserahkan setelah satu tahun lebih pernikahan mereka berlangsung. “Kenapa Ibu bisa mendapatkannya? Ceraiku dan Serena direncanakan awal Januari karena terhalang libur panjang.”Donna tersenyum lembut mengusap kepala Matthias yang kini masih ada dalam pelukannya. “Ibu berusaha menghubungi pihak pengadilan agar mereka bersedia segera menyelesaikan prosedur perceraianmu. Hanya itu yang bisa ibu lakukan untuk membantu mengakhiri pernikahanmu Dante. Dulu kau menikah dengan Serena atas perjodohan yang ibu lakukan, ibu telah salah memberikan isteri untukmu, dan ibu harus segera memisahkan kalian secepatnya agar kau bisa bebas terlepas dari semu
Kontrak Rahim Pengganti untuk Sang Pewaris Chapter 203
Dari kejauhan Audrey melihat Brian akhirnya keluar dari ruangan Aurelie, pria paruh baya itu tampak tersenyum dengan penuh kelegaan usai berbicara dari hati ke hati bersama Aurelie.Audrey langsung berbalik dan bersembunyi dibalik tembok begitu sadar Brian terlihat seperti sedang mencari keberadaannya. Audrey tidak ingin berbicara apapun dengan orang tua Dante dalam waktu dekat, setidaknya sampai operasi Aurelie selesai dan dinyatakan berhasil.Setelah memastikan Brian pergi jauh, Audrey memutuskan keluar dari tempat persembunyiannya, namun belum sempat dia pergi, dilihatnya Jach yang sudah lebih dulu masuk ke dalam ruangan Aurelie seorang diri.Jach menghampiri Aurelie yang tengah duduk tenang.“Bagaimana perasaanmu? Apa kau sudah siap?” tanya Jach akhirnya memiliki waktu untuk mengajaknya berbicara berdua sejak terakhir makan malam kemarin. “Aku sudah siap,” jawab Aurelie dengan suara seraknya.Jach mengambil segelas air dan memberikannya. “Minumlah, operasimu masih tiga jam lagi.
Kontrak Rahim Pengganti untuk Sang Pewaris Chapter 202
Audrey tidak mengenali siapa lelaki paruh baya yang kini datang mengunjungi ruangan Aurelie. Audrey langsung bertanya, “Anda siapa, Tuan?”Senyuman yang ingin Brian tunjukan perlahan memudar, hatinya sungkan menujukan keramahan itu pada orang-orang yang telah dirusak oleh kedua putranya. Apakah masih pantas untuknya tersenyum?Tidak! Tidak sepantasnya Brian bersikap seperti tidak terjadi apa-apa, satu-satunya yang paling pantas Brian pikirkan saat ini adalah meminta maaf terlebih dahulu, untuk menunjukan bahwa dia masih memiliki moral dihadapan dua gadis malang itu. “Saya ayahnya Dante, nama saya Brian Arnaud,” jawabnya dengan kepala tertunduk dan tubuh sedikit merendah seakan tak layak untuk menatap siapapun yang kini berada di hadapannya, Brian terlampau malu dengan penyesalan yang tidak dapat disembunyikan sedikitpun.Bibir Audrey terkatup rapat tidak memiliki kata yang bisa dia sampaikan pada ayahnya Dante yang tiba-tiba datang.Dilihatnya Aurelie yang terlihat tenang tidak menu
Kontrak Rahim Pengganti untuk Sang Pewaris Chapter 201
“Dante berada disana,” ucap Brian menunjuk keberadaan Dante yang kini tengah duduk sendirian melepas lelah setelah beberapa jam terakhir ini sibuk mengurus Salma dan persiapan operasi yang akan Aurelie lakukan.Perlu dokter-dokter terbaik yang mengerjakan untuk mempersempit setiap kemungkinan terjadi kegagalan.Sekalipun melegakan akhirnya Aurelie mendapatkan pendonor yang bisa menghentikan sakitnya, beban kekhawatiran yang ada dipundak masih belum mereda karena operasi belum dilakukan.“Pergilah, biar aku yang menemui Aurelie,” ucap Brian.Donna mengangguk, sebelum akhirnya melangkah dibawah hujan salju, menghampiri Dante dengan sebuah keranjang disisinya berselimut pakaian berwarna biru dihiasi beberapa bekuan salju yang hinggap.Kulit Donna meremang sakit, tubuhnya membungkuk memberanikan diri untuk menurunkan sedikit jaket dan topi rajut yang tengah meneduhi bayi dikeranjang itu.Sorot mata Donna berubah dalam sekejap, memandangi kulit kemerahan dibawah cahaya, sepasang mata zambr
You may also like
Gairah Panas Tuan Arion
MAMAZAN646.7K viewsPak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi
Sakura562.2K viewsIstri Lima Belas Ribu
Nay Azzikra2.7M viewsSentuh Aku, Pak!
helloimironman1.0M viewsGairah Liar Pembantu Lugu
kodav73.2K viewsIstri Yang Kubuang Ternyata Mafia Penguasa
Pipi_Kiri697 viewsLove Breaking Contract
La Rêveuse1.1K viewsOm Tom, Kekasih Gelapku
Black Eagle65 views
