Share

Chapter 210

Penulis: Asayake
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-11 11:17:09

Cahaya pagi mulai memasuki jendela, menembus gordeng tipis yang melambai lembut dibalik dinding kaca jendela yang dingin.

Audrey meremas kuat permukaan ranjang, mencari pegangan di tengah badai sunyi yang tak terlihat.

Di seberangnya, Jach tengah menatap Matthias yang berada dalam peluknya, matanya yang kalut seperti sedang bercerita tentang suatu hal begitu berat.

Masalah apa sebenarnya yang tengah dihadapi Jach?

Jika masalah ini tidak ada hubungan dengan Audrey, tidak mungkin Jach menunjukkan sikap seperti ini.

Jach bukan pria yang mudah dibaca, isi hatinya selalu tersembunyi rapi. Tapi kali ini berbeda, dia tidak dapat menyembunyikan ketenangannya yang telah runtuh.

Diamnya Jach yang tidak kunjung bicara membungkus ruangan kecil itu dengan dingin yang sunyi.

Audrey mulai takut akan ada sebuah retakan diantara mereka berdua saat nanti Jach mulai berbicara, mengucapkan sesuatu yang masih belum Audrey ketahui apa itu.

“Audrey,” panggil Jach dengan napas memberat.

Audrey terdiam, menu
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (2)
goodnovel comment avatar
cemploek
berharap audrey endingnya sama jack ...
goodnovel comment avatar
Lussy Alyanii
sedihh bangat deh kok jadi berpisah ya thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Kontrak Rahim Pengganti untuk Sang Pewaris   Chapter 218

    Cahaya fajar samar-samar terlihat dibawah langit yang masih gelap. Suara ketukan didepan pintu terdengar beberapa kali, Aurelie yang telah terjaga sepanjang malam berjalan tertatih penuh kehati-hatian pergi membukakan pintu, menyambut kedatangan Diah yang datang sambil menjinjing sekantung belanjaan.Diah datang jauh lebih awal dari jadwal yang seharusnya.“Selamat pagi, Nona Aurelie,” sapa Diah dengan senyuman ramah.Aurelie tidak menjawab, namun matanya yang tajam itu tidak dapat menutupi kewaspadaan yang muncul. Aurelie sudah tahu kabar Serena telah pulang dan melakukan operasi plastic pada wajahnya.Selama tinggal bersama Dante, Aurelie sudah berkali-kali menghadapi ancaman tersembunyi. Beberapa pelayan menyusup dengan niat mencelakainya, bahkan Matthias pun nyaris menjadi korban. Pengalaman itu menjadikannya lebih waspada pada orang asing. “Kau datang terlalu pagi, harusnya datang jam delapan saja, aku bisa mengurus diri sementara waktu,” tegur Aurelie dengan tatapan tajamnya.

  • Kontrak Rahim Pengganti untuk Sang Pewaris   Chapter 217

    Audrey membawa semua masakannya ke meja, dilihatnya kembali Dante dengan wajah yang muram, sibuk memikirkan sesuatu yang sepertinya sangat penting dan tidak bisa diabaikan.“Bagaimana dengan villanya, kau nyaman?” tanya Dante tepat saat Audrey akan bertanya, pria itu masih memiliki waktu untuk memikirkan hal lain untuk memastikan apa yang dia sediakan tidak memiliki kekurangan.Audrey mendekat hati-hati, berdiri di hadapan Dante. "Tempat ini sangat nyaman, perawatnya juga bagus.""Apa Diah bersikap mencurigakan?"“Dia bekerja dengan baik, namun aku tidak bisa menilainya dengan cepat.”Samar, Dante tersenyum, menyembunyikan perasaan yang kembali mencekik dadanya.Seharian ini Dante menghabiskan waktu menelusuri jejak Serena di bandara. Semakin Dante cari, hasilnya justru membingungkan dirinya.Memang benar, ada penumpang kelas bisnis bernama Serena yang datang dari Korea hari itu. Tapi anehnya, Serena tidak ditemukan dimanapun. Semua orang yang muncul tidak satupun yang Dante kenal.Da

  • Kontrak Rahim Pengganti untuk Sang Pewaris   Chapter 216

    “Bagaimana kabarmu Jach?” “Seperti yang kau lihat, aku baik-baik saja,” jawab Jach.“Kau menikmati statusmu sekarang?” tanya Mante lagi, mempertanyakan kepeminpinan organisasai yang telah diambil alih oleh Jach.Tangan Jach terkepal erat, rahangnya mengeras dengan tatapan tajam, memandangi senja bermega merah yang menggantung dibalik gumpalan awan. Jach sangat benci mendengar pertanyaan Mante, nada suaranya yang sinis seperti sedang menuduhnya seolah posisi tertinggi yang Jach raih saat ini adalah hasil dari rampasan yang bukan haknya.Harusnya Mante sadar, jika saja Mante tidak pergi semua hal ini tidak akan terjadi! “Aku diam dan tidak memiliki banyak keputusan di malam itu karena aku terkejut, tidak percaya bahwa ternyata perempuan yang akan aku nikahi dalam waktu beberapa jam lagi, dia seorang intelegent polisi yang ditugaskan untuk menangkapku,” cerita Mante.Mante mulai bernapas dengan berat, pria itu membakar cerutu dan menghisapnya beberapa kali, menciptakan keheningan dite

  • Kontrak Rahim Pengganti untuk Sang Pewaris   Chapter 215

    Dante meremas kuat tangan yang berkeringat dingin, matanya tidak berhenti melihat kepenjuru arah, menunggu kepulangan Serena yang sebentar lagi akan tiba.Selama Serena pergi ke luar negeri, dia sudah mencoba memantau pergerakannya hingga mendapatkan informasi bahwa wanita itu melakukan proses operasi plastik. Dante sudah tahu apa yang Serena lakukan, namun yang belum dia ketahui, operasi apa yang Serena lakukan?Selama Serena pergi, diam-diam kepemilikan gallery seni mulai dipindah tangan kepada Inka dan Serena melelang semua asset-nya.Serena telah melakukan sesuatu yang tidak terbaca. Sesungguhnya, bukan masalah bagi Dante jika Serena enyah selama-lamanya dari kehidupannya, bila perlu mereka tidak pernah bertemu lagi sampai nanti mati, mungkin dengan begitu Dante akan bisa memaafkan semua kesalahannya yang selama ini diperbuat. Akan tetapi, bagaimana jika justru apa yang Serena lakukan saat ini adalah bagian dari rencana untuk mengganggu kehidupannya lagi?Bagaimana jika Serena ma

  • Kontrak Rahim Pengganti untuk Sang Pewaris   Chapter 214

    Aurelie mengusap kembali sisi kursi roda, naluri yang sempat hilang perlahan terhubung diantara mereka saat tatapan mereka saling bertemu dan mengikat.Audrey bisa menjawab dengan kata-kata yang lembut dan menenangkannya, namun matanya berlainan arah. Aurelie mulai tidak dapat membaca isi hati saudaranya yang kini entah berada dimana.Apa keinginan Aurelie agar Audrey bisa bersatu dengan Dante adalah sesuatu yang sangat mustahil bisa terjadi? Saat Audrey akan kembali menyuapinya, Aurelie menahan tangan Audrey dan perlahan menurunkannya. “Hal apa sebenarnya yang telah memberatkanmu Audrey?”Audrey mulai meletakan kembali sendoknya ke mangkuk. Audrey sudah berusaha menjelaskannya dengan sederhana, namun Aurelie masih ingin membahasnya seolah jawabannya tidak cukup memuaskan hatinya. Apalagi yang sebenarnya harus Audrey sampaikan kepada semua orang? Audrey sudah sangat bosan terus menerus mendengar desakan seperti ini, rasanya dadanya sesak tidak memiliki waktu untuk kembali tenang.

  • Kontrak Rahim Pengganti untuk Sang Pewaris   Chapter 213

    Jenazah Salma berada dalam peti.. Di dalam ruangan yang dingin itu, Audrey berdiri memperhatikannya dalam waktu lama. Menatap lekat wajah perempuan yang telah melahirkan dirinya. Seorang perempuan yang hidupnya berakhir tragis setelah menghancur apapun yang ada disekitarnya demi uang, berpikir bahwa waktu dan kesenangan akan terus berada ditanganya, dan nyatanya kini dia berakhir tanpa kemenangan. Tangan Audrey terkepal kuat dengan tarikan napas beratnya, terus menerus memandangi wajahnya yang akan segera dibawa pergi untuk proses kremasi dan dimakamkan sebaik-baiknya sebagaimana dulu dia dilahirkan dengan baik. Hari-hari berlalu, peristiwa datang silih berganti dalam hidup Audrey. Namun kematian Salma tidak meninggalkan jejak sedikit pun di hatinya. Tak ada duka, tak ada kehilangan. Hanya sunyi yang tak berarti. Meskipun begitu, Audrey tahu bahwa perempuan itu tetaplah ibunya.. Audrey mengusap permukaan peti jenazah itu dengan senyuman pedihnya. “Aku telah memaafkan seor

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status