Share

Chapter 80

Penulis: Asayake
last update Terakhir Diperbarui: 2025-04-10 14:16:31

“Lalu mengapa?”

Sebuah pertanyaan sederhana yang terucap itu memiliki serangkaian jawaban yang harus disampaikan. Menantang Jach untuk bicara jujur, atau tetap dengan tetap dengan topengnya, menyembunyikan indentitasnya yang sebenarnya.

Apa yang harus Jach pilih?

Jach telah memutuskan untuk menjadi pengkhianat Dante Arnaud dan Raiden Arnaud.

Seorang pengkhianat bisa melakukan apapun, kecual setia.

Berkhianat dan berbohong adalah dua hal yang berbeda, namun sama-sama tercela.

Jach telah bertindak sampai sejauh ini, apakah pantas Audrey yang berusaha dia selamatkan menerima kebohongan?

Gadis itu telah dikeliling kemunafikan, dan Jach tidak ingin disamakan dengan siapapun.

“Aku adalah orang bayaran Raiden Arnaud. Aku diperintahkan untuk menjaga Aurelie Harper dan membuatnya hilang ingatan selamanya. Jika ingatan Aurelie Harper kembali, maka dia harus dilenyapkan,” ucap Jach pada akhirnya memutuskan untuk berbicara jujur.

Deg!

Napas Audrey tertahan di dada, sesaat jantungnya berhenti ber
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Maya Gustina
aku gak bisa nabung bab. terlalu penisirin sama s aurile knp bisa gila kek gitu
goodnovel comment avatar
Puji Lestari
awwww so sweet
goodnovel comment avatar
Nita Marlisa Marlisa
JD penasaran
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Kontrak Rahim Pengganti untuk Sang Pewaris   Chapter 80

    Suara tangisan terdengar saat Audrey memasuki ruangan tempat bayinya tengah dirawat. Dengan langkah ragu dia mendekati ranjang tempat bayinya kini sedang dirawat.Mendengar Matthias dibawa kerumah sakit tanpa banyak penjelasan, Audrey tidak berpikir panjang untuk langsung datang dan mencari keberadaannya.Audrey tidak dapat menahan kekhawatirannya begitu sadar bahwa kegelisahannya yang telah datang mengusik dikarenakan anaknya mungkin tengah sakit.Dan, saat dia melihat keadaan Matthias yang menangis dengan suara lemahnya, yang Audrey dapat adalah sakit.Audrey tahu setelah dia melahirkan, dia tidak pernah berperan sebagai seorang ibu untuk anaknya, meski demikian kasih sayangnya tidaklah pernah berubah.Audrey melihat kebelakang, berpandangan Dante yang tengah telah mengikutinya.“Apa aku boleh menggendongnya?” tanya Audrey meminta izin, seolah dia tidak memiliki banyak hak tas Matthias karena sejak awal anak itu sudah diklaim hanya milik Dante.Dante mengangguk pelan. “Dokter bilang

  • Kontrak Rahim Pengganti untuk Sang Pewaris   Chapter 179

    Aurelie duduk diayunan, memandangi kegelapan malam yang semakin dingin dan pekat. Sudah lama dia berada disana, berdiam diri dibawah salju yang turun, menunggu kepulangan Dante belum kunjung menunjukan tanda-tanda dia akan kembali dari rumah sakit dengan putranya.Aurelie mengusap sisi kepalanya yang kembali panas, berbanding balik dinginnya cuaca yang mulai membekukan tubuhnya.Tangannya yang kurus kering gemetar hebat kesulitan menempatkan cerutu di bibirnya. Aurelie menghisapnya dalam-dalam, mencari-cari secercah ketenangan dari pikirannya yang terus berkecamuk.Sorot mata Aurelie terlihat mulai kosong, kakinya yang tanpa alas terlihat membiru masih menginjak tumpukan salju.Dinginnya malam yang membekukan tidak dapat Aurelie sadari dengan benar kala otaknya hanya sibuk dengan terbayang-bayang teriakan Dante yang telah menuduhnya memberi permen kepada Matthias.Aurelie merongoh saku pakaiannya, melihat beberapa permen yang selalu dia simpan didalam saku untuk mengurangi ketergantun

  • Kontrak Rahim Pengganti untuk Sang Pewaris   Chapter 178

    Suara tangisan Matthias terdengar samar-samar dari dalam kamar, Dante yang masih makan malam langsung meninggalkan piringnya, berlari bergi ke dalam kamar untuk memeriksa bayinya yang menangis semakin kencang. Mendekati ranjang, Matthias manangis dengan tubuh menggeliat bergerak gelisah dan suara napas tersengal seperti tersedak. Dante memangkunya dengan hati-hati, mengusap wajah mungilnya mulai berkeringat. Saat tidak sengaja melihat bungkusan permen didekat bantal Matthias, kemarahan langsung terpancar dimata Dante. Rahang Dante mengetat menahan teriakan dan berusaha mengendalikan diri dari gejolak amarahnya yang dapar meledak kapan saja. Mengamati kondisi Matthias yang tidak nyaman karena kesulitan bernapas, Dante sadar jika ini bukan sesuatu yang bisa dia selesaikan hanya dengan menenangkan. Tanpa membuang waktu, Dante menyelimuti putranya dan berlari keluar kamar. “Victor!” teriaknya menggema, membangunkan banyak orang. “Victor siapkan mobil, kita ke rumah sakit sekarang

  • Kontrak Rahim Pengganti untuk Sang Pewaris   Chapter 177

    Salma menggeleng dengan berat, tidak percaya akan cerita Aurelie. Mana mungkin hartanya yang selama ini berusaha dia kumpulkan selama belasan tahun dari Daud dan Raiden hilang begitu saja dengan hanya dalam waktu beberapa hari.Siapa yang bisa mengambil aksesnya selain Salma?!"Kau jangan coba-coba membohongiku!" teriak Salma menunjuk-nunjuk wajah Aurelie. "aku tidak akan pernah percaya dengan cerita anak tidak waras sepertimu Aurelie! Tidak ada yang bisa mengambil apapun dariku!"Aurelie menyeringai. “Kau perlu memeriksanya jika tidak percaya, apartementmu, perhiasanmu, tas-tasmu, mobilmu dan juga kunci brangkas di bank.”“Cukup Aurelie! Cukup!” teriak Salma mengacak-ngacak rambutnya dengan frustasi. “Sebaiknya kita pulang sekarang Aurelie, biarkan saja dia disini sendirian. Itu sudah cukup menghukum kesalahannya, bukankah kita perlu membeli rumah baru dibandingkan sibuk berdiri disini dengan calon gelandangan?” ucap Audrey membujuk.“Kau benar juga,” jawab Aurelie menggantung.“Ay

  • Kontrak Rahim Pengganti untuk Sang Pewaris   Chapter 176

    Menjelang sore, salju dijalanan semakin bertumpuk membuat kendaraan harus bergerak pelan. Sudah lebih dari satu jam Aurelie dan Audrey melalui perjalanan, namun keberadaan rumah sakit tampaknya masih jauh untuk ditempuh.Aurelie meringkuk tertidur menyandarkan kepalanya dibahu Audrey setelah cukup lama berceloteh, lalu diam membisu dan akhirnya tertidur lelap.Sepanjang jalan Audrey terus berpikir, apa yang akan dia ucapkan saat nanti dia bertemu dengan Salma?Audrey telah ditinggalkan Salma saat berusia satu tahun tepat dimusim dingin, dihari ualng tahunnya. Setelah delapan belas tahun berlalu, mereka kembali bertemu untuk pertama kalinya di ibukota.Pertemuan itu begitu singkat dan dingin.Jika diingat kembali prilaku Salma waktu itu, Audrey sangat sakit hati dimanfaatkan ditengah keterdesakannya yang sedang membutuhkan uang.“Berhenti disini,” perintah Audrey.Victor menepikan mobilnya, begitupun dengan Aurelie yang ikut tebangun dari tidurnya.“Kita sudah sampai?” tanya Aurelie me

  • Kontrak Rahim Pengganti untuk Sang Pewaris   Chapter 175

    Suasana dingin mengelilingi ruangan persidangan. Daud berusaha berdiri dengan tegak ditengah-tengah pengadilan yang sedang berlangsung, menunggu hakim membacakan keputusan hukuman untuknya setelah beberapa kali melakukan persidangan secara tertutup demi melindungi identitas banyak korban.Salma satu-satunya orang yang Daud andalkan bisa datang menolongpun kini telah menghilang tanpa jejak meninggalkan dirinya.Tidak banyak pembelaan yang bisa meringankan Daud saat pengacaranya memutuskan mundur karena tidak mendapatkan bayaran yang sesuai.Daud sudah pasrah dengan apa yang akan terjadi kedepannya, dia sudah terlalu lelah menanti dan melalui berbagai penyiksaan. Setidaknya ketika keputusan dijatuhkan, dia hanya tinggal menunggu waktu pengurungan dan kembali bebas.Seorang hakim akhirnya membacakan keputusan. “Mengadili, menyatakan Daud Harper telah terbukti secara sah dan bersalah melakukan tindak pemerkosaan, pencabulan terhadap anak dibawah umur dan kepemilikan obat-obatan terlarang,

  • Kontrak Rahim Pengganti untuk Sang Pewaris   Chapter 174

    “Kau sudah menunggu lama?” tanya Audrey memperhatikan gerak-gerik Aurelie yang tengah duduk sendirian dibawah pohon maple. Audrey bergabung duduk, berhari-hari mereka tidak bertemu, pipi Aurelie yang bercekung itu kembali terisi menandakan bahwa dia telah mengalami sedikit kenaikan berat badan. Tidak hanya dipipi, hari ini Aurelie berpenampilan rapi, rambut pendeknya disisir, wajahnya dirias cantik, sisa-sisa kuku dijarinya dicat cantik dengan warna cerah. Dapat Audrey rasakan, rasa minat yang sempat hilang didalam diri Aurelie telah kembali muncul. Semangatnya, keinginannya untuk merawat diri dan menjaga penampilan begitu menyenangkan untuk dilihat. Setiap perubahan kecil yang terjadi pada Aurelie adalah sebuah perkembangan, dan itu membuktikan bahwa Dante telah merawatnya dengan sangat baik. Aurelie menyampirkan rambut pendeknya dibelakang telinga. “Aku menunggumu sejak kemarin malam,” jawabnya menggantung, lalu kembali bicara, “apa kau sudah tiup lilin dan makan kue?”

  • Kontrak Rahim Pengganti untuk Sang Pewaris   Chapter 173

    Kepulan asap dari air hangat bergerak lembut membawa embun ke jendela. Berkali-kali Aurelie mengubah posisi tubuhnya sambil mengusap perut yang terasa sakit.Keterbiasaannya yang meminum alkohol tanpa ada batasan telah membawa banyak efek pada tubuhnya. Dokter telah menyarankan agar Aurelie berhenti meminum apapun yang beralkohol.Meski tahu kondisinya memburuk, sangat sulit untuk Aurelie melepaskan diri alkohol yang sudah menjadi candunya, obat pelariannya dari masalah yang tidak pernah bisa dia ungkapkan dengan benar pada dunia.Siapa yang bertanggung jawab atas semua ini?Salma, wanita itulah yang telah memperkenalkan Aurelie pada alkohol sejak dia berusia enam belas tahun.Aurelie tahu, alkohol lambat laun akan membunuhnya jika dia tidak berhenti. Aurelie juga telah berjanji pada Audrey akan belajar berhenti minum alkohol, namun perasaan marah dan gelisah sangat sulit hilang dalam ingatan dan hanya alkohol yang bisa membuatnya tenang."Dimana Dante?" tanya Aurelie pada Maia yang

  • Kontrak Rahim Pengganti untuk Sang Pewaris   Chapter 172

    Gazebo kayu meneduhi Audrey dan Jach dari gerimis salju yang turun, lilin-lilin kecil dari birthday cake menerangi tempat sederhana itu.Enam belas Desember, bulan purnama muncul dengan sempurna menyebarkan cahayanya hingga menerangi riak lautan yang tenang.Audrey tersenyum lembut tidak berhenti memandangi birthday cake pertama dalam hidupnya dengan tatapan takjub.Gejolak emosional memenuhi dada, rasa syukur, bahagia dan duka melengkapi malamnya.Ini bukan hanya sekadar kue ulang tahun.Mimpinya untuk merayakan ulang tahun sederhana ini harus melalui penantian belasan tahun lamanya, dan ketika mimpi sederhana itu terwujudkan, orang yang Audrey harapkan sudah tidak disisinya, hanya menemaninya melalui selembar jaket merah muda yang dihadiahkan.Tanpa sadar Audrey memeluk diri, merasakan kehangatan jaket yang dia pakai sejak pagi.Kehangatan yang tidak pernah Audrey terima dari pelukan Arman, kini dia rasakan dari hadiahnya.Apakah Arman bisa melihatnya saat ini meski berada di linta

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status