Share

Chapter 95

Author: Asayake
last update Last Updated: 2025-04-16 18:42:38

Langit semakin gelap, sisa-sisa cahaya matahari tertelan malam yang datang.

Hujan yang turun mulai reda menyisakan gerimis kecil.

Suasana rumah begitu sepi setelah ditinggal oleh Irina dan Megan, tidak lagi Audrey dengar celetukan jahatnya setiap kali dia datang ke dapur mencari makanan.

Audrey merasa jauh lebih bebas tanpa kedua pelayan itu, toh keberadaan mereka di rumah seperti sebuah hiasan. Dibandingkan membantu, mereka berdua terus menerus membuatnya membatin, mendengarkan do’a buruk untuk bayinya yang akan dilahirkan.

Audrey mengambil beberapa jenis makanan yang kini sudah memenuhi ruangan cold storage. Audrey sangat lapar, dia harus memasak dan meminum obat yang sudah dokter resepkan untuknya.

Dalam ranjang kecil, Audrey mencuci beberapa sayuran dan buah-buahan yang sudah sangat lama tidak pernah dia makan.

Selama ini Audrey tidak pernah mengeluh karena dia terbiasa hidup miskin dan makan seadanya. Audrey tidak pernah tahu, bahwa saat berbadan dua semua kebutuhannya menjadi b
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (5)
goodnovel comment avatar
Silvia Lintong
semakin seruuu
goodnovel comment avatar
Moms Nayya
smkin penasaran
goodnovel comment avatar
Puji Lestari
besssssssttttt
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Kontrak Rahim Pengganti untuk Sang Pewaris   END

    Audrey melangkah ringan tanpa beban, membawa sebuah kelegaan yang telah mencair setelah sekian lama mengendap, terombang-ambing dalam kebimbangan yang begitu besar dan harus dia simpan dalam diam.Perasaannya pada Jach begitu besar sampai sulit untuk Audrey ungkapkan dengan kata, Audrey telah berusaha melupakannya sedikit demi sedikit dalam proses yang begitu panjang.Bahkan ketika Dante telah bebas dari penjara, Audrey masih ragu untuk mengakui bahwa rasa didalam hatinya telah terhapus sepenuhnya.Malam ini, Audrey kembali bertemu dengan Jach..Saat mata mereka saling berjumpa, masih bisa Audrey rasakan kehangatan yang hidup didalam hatinya, namun tanpa debaran seperti sebuah cinta yang dulu pernah ada.Kehangatan yang masih hidup itu ternyata arti dari tali sebuah pertemanan yang tidak akan pernah terputus.Audrey telah memberanikan diri untuk berbicara dengannya dan kembali memastikan, sampai akhirnya Audrey menemukan sebuah jawaban, bahwa ternyata kini perasaannya pada Jach telah

  • Kontrak Rahim Pengganti untuk Sang Pewaris   Chapter 248

    Suara keramaian masih terdengar setelah pertunjukan berakhir, Aurelie yang berada di belakang panggung tersenyum lebar memeluk begitu banyak bunga sambil berbincang dengan teman-temannya.Setelah urusannya selesai, Aurelie menghampiri Audrey dan yang lainnya yang telah cukup lama menunggu untuk mengucapkan selamat atas pertunjukan perdananya yang berjalan tanpa hambatan“Kita akan harus makan malam bersama untuk merayakannya,” seru Brian disambut persetujuan Donna."Kebetulan sekali aku sangat lapar," jawab Aurelie.“Kalian duluan, aku mau berbicara sebentar dengan Audrey,” ucap Dante terdengar ragu namun tetap dia ungkapkan juga.Donna dan Aurelie saling berpandangan, mereka yang mengerti dengan apa yang terjadi akhirnya membawa Matthias untuk menjauh sejenak dari kedua orang tuanya."Nanti menyusul-lah ke restaurant Victoria, kami akan menunggu disana," ucap Brian sebelum akhirnya pergi menyusul Donna dan yang lainnya.Audrey mengamati satu per satu orang yang berlalu pergi, lalu me

  • Kontrak Rahim Pengganti untuk Sang Pewaris   Chapter 247

    Matthias berdiri atas sebuah kursi, tubuh kecilnya yang basah terbungkus dalam balutan handuk. Wajah mungilnya terangkat menikmati hangatnya pengering rambut yang Dante gunakan. Sepanjang hari Matthias pergi bermain dengan Dante, bepergian ke tempat-tempat yang sudah sering dia kunjungi bersama ibunya, pergi ke kebun binatang, pergi berenang di pantai, terkubur dipasir, bercerita tentang keinginannya untuk mengadopsi seekor anak anjing namun belum mendapatkan izin dari Audrey. Melelahkan, namun energy Matthias masih sangat banyak untuk dia habiskan dihari besok dan besoknya lagi. Dante menikmati waktunya meski Audrey tidak hadir karena sibuk di sekolah. Malam ini, Dante memiliki janji untuk menonton pertunjukan pertama Aurelie bersama keluarganya, juga Audrey. Begitu rambut Matthias telah kering, Dante membawanya pergi keluar dan membantunya untuk berpakaian. “Ayah,” panggil Matthias dengan kedua tangan terangkat, membiarkan Dante memasangkan baju padanya. "Ada apa?" “Menikah

  • Kontrak Rahim Pengganti untuk Sang Pewaris   Chapter 246

    Wajah Dante terangkat, merasakan sapuan hangat sinar matahari memeluk dirinya, pria itu menghirup aroma bunga-bunga yang berguguran di jalanan, udara yang segar dan perubahan-perubahan pembangunan kota yang selama ini tidak sempat disaksikannya. Rasanya seperti mimpi, berdiri tanpa penghalang, tanpa pengawasan. Berkumpul di tempat yang sama bersama orang-orang terkasihnya, seperti dunia akhirnya kembali berputar ke arah yang benar. “Apa yang akan kau lakukan selanjutnya Dante?” tanya Donna ditengah kesunyian yang sedang Dante nikmati. Perlahan Dante membuka matanya, dipandangnya dari kejauhan Matthias yang tengah bermain sepeda dengan Brian. “Aku akan menghabiskan waktu dengan Matthias, kembali bekerja, menunggu Audrey lulus sekolah kedokterannya.” “Apa hanya sebatas itu keinginanmu Nak?” tanya Donna lagi, membuat Dante menengok seketika dan memandangi ibunya dengan penuh tanya. “Kau tidak berencana untuk segera menikah dengan Audrey?” Jari-jari Dante mengusap sudut lututnya,

  • Kontrak Rahim Pengganti untuk Sang Pewaris   Chapter 245

    “Jangan lupa untuk mengirimkan proposalnya yang kita bahas akhir minggu lalu. Aku sangat menantikannya.” “Aku akan segera menghubungi assistantmu,” jawab Dante berjalan santai menjinjing tas besar yang dibawanya. Didalam lapas khusus itu, bukan hanya Dante seorang pengusaha yang terjerat hukum, ada banyak pengusaha lainnya yang terjerat berbagai jenis kasus criminal. Bertahun-tahun saling mengenal, secara tidak sengaja mereka justru menemukan mitra bisnis baru. “Kita akan bertemu lagi dua bulan lagi.” Pria paruh baya yang mengantar Dante itu mengajaknya bersalaman sebelum akhirnya melepasnya pergi, melewati beberapa pintu pengawasan yang membawanya keluar bersama tiga tahanan lainnya yang dijadwalkan bebas hari ini. Derak suara pintu terdengar, hembusan angin menyapu kulit. Dante melangkah dengan jantung berdebar kencang, melewati sedikit demi sedikit jalan yang mengarah pintu besar menjulang tinggi diadapannya. Sebuah pintu kebebasan yang telah lama ia nantikan. Akhirnya, penan

  • Kontrak Rahim Pengganti untuk Sang Pewaris   Chapter 244

    Suara tawa anak-anak terdengar ditaman sekolah. Hari ini Audrey pergi ke taman kanak-kanak untuk mendaftarkan Matthias sekolah, tampaknya Audrey tidak perlu memilih sekolah yang lebih bagus lagi karena Matthias langsung menyukainya. Kepribadiannya yang ceria dan pandai mengakrabkan diri membuat Matthias langsung mendapatkan teman. Audrey duduk disebuah bangku, bersebelahan dengan Aurelie yang menemaninya. Fisik mereka berdua yang sangat identitik telah mencuri perhatian beberapa ornag yang tidak sengaja melihat. Audrey seperti tengah duduk disamping cermin yang bernyawa. Dan uniknya, tidak sembarangan orang bisa membedakan mana dirinya dan yang mana Aurelie. Audrey menghela napasnya dengan senyuman, sangat melegakan bisa melihat anaknya sekolah ditempat yang nyaman dan bebas bermain. Jika diingat kembali dengan masa lalunya, dulu saat Audrey menjelang sekolah taman kanak-kanak, justru Audrey harus duduk di pos tunggu selama bertahun-tahun, menunggu ayahnya selesai bekerja. Betap

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status