Share

Part 40

‘Ya Allah, kenapa dia tega berkata seperti itu kepadaku’

Kini mataku kembali sulit untuk dipejamkan.

Pukul dua belas malam terdengar suara orang membuka pintu sambil mengucap salam. Aku segera bangun, merapikan rambut yang sudah berantakan lalu keluar menyambut kedatangan suamiku.

“Kok malam banget, Mas?” tanyaku sembari melingkarkan tangan di lengan suamiku.

“Iya, sayang. Maaf ya!” Dia mencubit mesra pipi ini. “Sudah maem?”

Aku menggeleng pelan.

“Loh, kok belum maem?”

“Pengen yang pedas-pedas, Mas. Makan mie rebus pake cabe rawit kayanya enak. Apalagi kalau tinggal makan.” Aku mengedip-ngedipkan mata.

“Ya sudah, Mas ganti baju dulu habis itu Mas buatkan mie instan spesial buat istri tercintaku!”

“Aku mau ikut.”

“Ikut ke mana?”

“Ganti baju!” Bergelayut manja di lengan Mas Kenzo.

Pria berjambang tipis itu tersenyum. Ia kemudian membuka koko dan sarungnya, lalu mengenakan kaos oblong serta celana pendek. Aku terus memperhatikannya, karena entahlah, beberapa hari ini aku sangat suka m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status