Beranda / Fantasi / Kristal Jiwa Raja Naga / 194. Segel Pengendali Jiwa?

Share

194. Segel Pengendali Jiwa?

Penulis: Serpihan Salju
last update Terakhir Diperbarui: 2025-09-24 15:32:04

"Baik, Senior!" Yin Long mengangguk dan mengulurkan tangan, berniat mencabut jepit rambut yang tertancap di sanggul kecil Pangeran Hei Xian.

Namun begitu jepit itu tercabut, jeritan Hei Xian justru semakin mengguncang langit malam. "Kepalaku!"

"Aaaaaargh!"

Yin Long terbelalak. Tangannya yang menggenggam jepit rambut sampai bergetar. "Mengapa jadi begini? Senior Zi, mungkinkah sumbernya memang bukan dari benda ini?"

"Aneh ... kalau bukan dari jepit rambut itu, mungkinkah ada benda lain atau semacam Segel Pengendali Jiwa?" Zi Wu tak habis pikir.

"Segel Pengendali Jiwa?" Yin Long terkejut.

"Segel Pengendali Jiwa?" Pangeran Hei Xian lebih terkejut lagi. Benarkah mereka setega itu kepadanya?

"Hemm, mungkin saja benda ini semacam segel. Ini baru perkiraan," ujar Zi Wu sambil mengamati lebih dalam. "Biar kucoba sekali lagi."

Yin Long mengangguk cepat. "Cepatlah, Senior Zi, kita masih ada hal yang tak kalah penting selain daripada menyelamatkan Ah Xian!"

"Hemm," gumam Zi Wu yang kemudian kemb
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Kristal Jiwa Raja Naga   194. Segel Pengendali Jiwa?

    "Baik, Senior!" Yin Long mengangguk dan mengulurkan tangan, berniat mencabut jepit rambut yang tertancap di sanggul kecil Pangeran Hei Xian.Namun begitu jepit itu tercabut, jeritan Hei Xian justru semakin mengguncang langit malam. "Kepalaku!""Aaaaaargh!"Yin Long terbelalak. Tangannya yang menggenggam jepit rambut sampai bergetar. "Mengapa jadi begini? Senior Zi, mungkinkah sumbernya memang bukan dari benda ini?""Aneh ... kalau bukan dari jepit rambut itu, mungkinkah ada benda lain atau semacam Segel Pengendali Jiwa?" Zi Wu tak habis pikir."Segel Pengendali Jiwa?" Yin Long terkejut."Segel Pengendali Jiwa?" Pangeran Hei Xian lebih terkejut lagi. Benarkah mereka setega itu kepadanya?"Hemm, mungkin saja benda ini semacam segel. Ini baru perkiraan," ujar Zi Wu sambil mengamati lebih dalam. "Biar kucoba sekali lagi."Yin Long mengangguk cepat. "Cepatlah, Senior Zi, kita masih ada hal yang tak kalah penting selain daripada menyelamatkan Ah Xian!""Hemm," gumam Zi Wu yang kemudian kemb

  • Kristal Jiwa Raja Naga   193. Jepit Rambut yang Aneh

    Yin Long menjadi kian khawatir karena orang yang ditanya menatapnya dengan pandangan sayu, bahkan sangat sayu. "Ya." Pangeran Hei Xian mengangguk lemah. Napasnya tersengal-sengal, bibirnya pucat, seolah setiap helaan hanya menambah perih di dadanya. "Setiap kali aku membuatnya marah atau kecewa, maka dia akan menghukumku dengan cara ini." Suara Pangeran Hei Xian terdengar parau dan putus asa disertai kesakitan, membuat bulu kuduk siapa pun akan berdiri. Yin Long mengepalkan tinju hingga buku jarinya memutih. Matanya menyala tajam, penuh api kemarahan. "Biadab! Kejam sekali wanita itu!" Ia ingin mengamuk, namun suara batin menahannya. Jika aku terbawa amarah, siapa yang akan menolong pemuda ini? Dengan suara berat, ia berucap, "Tenanglah, Ah Xian. Paman akan membuat semua orang di Klan Naga Hitam menerima balasan yang seribu kali lebih menyakitkan dari siksaan yang mereka timpakan padamu!" Namun ucapan itu belum sempat menguatkan, tiba-tiba Hei Xian menjerit panjang. Tubuhny

  • Kristal Jiwa Raja Naga   192. Bunuh Aku!

    "Ya." Pangeran Hei Xian mengangguk. "Sedikit lebih baik," bisiknya."Baguslah." Yin Long baru bisa bernapas lega. ""Paman ...."Yin Long langsung meraih tangan pemuda itu dan menggenggamnya. Kulit Pangeran Hei Xian sedingin es. "Ah Xian, paman di sini!""Tolong aku, Paman!" ucapnya, sangat lirih. "Tolong bebaskan aku dari penderitaan ini, Paman!" "Pasti!" Yin Long mengangguk, matanya terasa hangat dan basah. "Paman pasti akan berusaha mencari cara agar bisa menolongmu.""Paman berjanji?" tanya Pangeran Hei Xian, matanya terlihat kian sayu."Ya, tentu," ujar Yin Long. "Paman adalah seorang dokter. Jadi paman pasti akan berusaha untuk melepaskan senua penyakitmu." "Paman tidak membenciku karena aku sudah membohongi Paman dan semua orang, termasuk An Zi?" "Awalnya paman memang membencimu dan sangat ingin membunuhmu. Tapi begitu kawan paman memberitahukan kalau sebenarnya ada hal yang janggal pada dirimu, maka aku mulai ingin mengetahui tentang jati dirimu," ujar Yin Long. "Dan sekara

  • Kristal Jiwa Raja Naga   191. Pangeran Hei Xian Menggila

    Di bawah terik mentari siang, tubuh Zi Wu melesat bagaikan kilatan cahaya ungu melintasi langit Lembah Pakisan. Angin kencang yang berputar di sekelilingnya membawa aroma tanah kering dan dedaunan yang terbakar sisa energi pertempuran. Hatinya diliputi kegelisahan, karena ia tahu betul arah yang ditujunya: rumah bambu sederhana yang ditempati Yin Long. Di sepanjang jalan, matanya menyapu reruntuhan hutan kecil dan aliran sungai yang keruh. Formasi perlindungan yang selama ini menjaga lembah tampak rapuh, seperti kaca yang retak dihempas badai. "Formasi pelindung di sini benar-benar berhasil dihancurkan dan sepertinya tak mampu lagi bertahan," gumam Zi Wu dalam hati. "Siapa gerangan yang mempunyai kemampuan menghancurkan segel sekuat ini?" Ia menatap jauh ke arah hutan bambu. Keringat dingin mengalir di pelipisnya. "Ah Yin, dan juga anak muda itu... bagaimana keadaan mereka sekarang?" bisiknya dengan nada getir. "Mengapa tak ada tanda perlawanan darinya?" Bayangan buruk melintas d

  • Kristal Jiwa Raja Naga   190. Kekacauan Lembah Pakisan

    Sementara itu, langit di atas Lembah Pakisan tampak muram, seolah turut merasakan kepanikan yang melanda. Awan hitam berputar bagaikan naga yang mengamuk, menyelimuti lembah dengan kesuraman yang mencekam.Suara dentuman dan hantaman keras terus menggetarkan udara dan mengguncang tanah, membuat para warga lembah terkejut dan berlarian karena khawatir akan terjadi bencana. Debu beterbangan di udara, tercampur dengan serpihan kayu dan batu yang jatuh berserakan.Atap-atap rumah banyak yang terbang, beberapa bangunan bahkan ambruk dengan suara gemuruh yang memekakkan telinga. Pagar gaib pelindung lembah sudah mengalami keretakan hingga tujuh puluh persen. Retakan itu berkilau merah menyala, mengeluarkan suara pecah yang menusuk telinga seperti kaca yang dihancurkan."Pagar pelindung kita retak! Sepertinya ada musuh yang sangat kuat sedang mencoba menghancurkan pagar pelindung lembah!" teriak salah seorang warga dengan wajah pucat pasi, keringat dingin membasahi dahinya.Musuh? Apakah ora

  • Kristal Jiwa Raja Naga   189. Gerimis Darah Hitam

    Prajurit naga hitam sangat tidak suka dirinya disebut 'cacing kecil' oleh orang tak dikenal ini. "Bedebah!" maki naga hitam sambil mengibaskan ekor dan kepalanya, untuk kemudian meluncur deras ke arah Jin Long. "Jangan harap kamu bisa memaksaku! Aku tidak akan pernah mau menjawab apa pun yang akan kamu tanyakan!" "Kalau begitu, sepertinya pilihanmu sudah jelas. Kamu bener-bener lebih memilih cara mati yang mengerikan daripada kematian yang lembut dengan menjawab pertanyaanku," ujar Jin Long, sorot matanya tampak menyala. Jin Long mengarahkan tangannya ke depan dengan telapak terbuka. "Baiklah. Maka akan aku penuhi keinginanmu itu!" Jin Long menyeringai sinis, ia mulai mempersiapkan penyerangan. Meskipun saat ini dirinya sedang tanpa senjata, tapi ia tidak pernah gentar sama sekali jika harus menghadapi sekelompok naga hitam dengan kedua jenderal agungnya sekaligus. Prajurit naga hitam mengumpulkan segenap kekuatannya untuk menyerang Jin Long dengan menyemburkan segumpal besar ca

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status