Share

74. Bagian 9

Sabina terkapar diatas tubuh Bintang, nafasnya memburu dahsyat. Untuk beberapa saat Bintang mendiamkan kejadian ini sampai akhirnya pilar pusakanya mengecil dengan sendirinya di dalam liang surganya yang telah memberikan kenikmatan yang tak bisa Bintang ungkapkan.

Malam terus berjalan larut, sebentar lagi subuh datang menjelang, sementara Sabina sudah tampak menjatuhkan kepalanya didada Bintang, selimut tampak sudah menutupi tubuh bugil keduanya. Walaupun matanya terpejam, tapi sesungguhnya Sabina telah terbangun dari tidurnya, Sabina masih terbayang kejadian malam tadi bersama Bintang.

“Sudah bangun dinda?” tiba-tiba terdengar suara lembut Bintang, Sabina membuka kedua matanya, mengangkat kepalanya menatap kearah Bintang. Dengan tersenyum Bintang mengangkat tangannya dan membelai lembut wajah Sabina yang begitu imut layaknya boneka berbie itu.

Padahal meski jelas-jelas kelihatan baru saja bangun tidur, namun raut wajah Sabina benar-benar membuat jan

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status