Sabina terkapar diatas tubuh Bintang, nafasnya memburu dahsyat. Untuk beberapa saat Bintang mendiamkan kejadian ini sampai akhirnya pilar pusakanya mengecil dengan sendirinya di dalam liang surganya yang telah memberikan kenikmatan yang tak bisa Bintang ungkapkan.
Malam terus berjalan larut, sebentar lagi subuh datang menjelang, sementara Sabina sudah tampak menjatuhkan kepalanya didada Bintang, selimut tampak sudah menutupi tubuh bugil keduanya. Walaupun matanya terpejam, tapi sesungguhnya Sabina telah terbangun dari tidurnya, Sabina masih terbayang kejadian malam tadi bersama Bintang.
“Sudah bangun dinda?” tiba-tiba terdengar suara lembut Bintang, Sabina membuka kedua matanya, mengangkat kepalanya menatap kearah Bintang. Dengan tersenyum Bintang mengangkat tangannya dan membelai lembut wajah Sabina yang begitu imut layaknya boneka berbie itu.
Padahal meski jelas-jelas kelihatan baru saja bangun tidur, namun raut wajah Sabina benar-benar membuat jan
Bintang menyambut uluran tangan Sabina dengan tersenyum dan kini kedua-duanya sudah sailng berdiri berhadapan. Tubuh Bintang memang sedikit lebih rendah dibanding Sabina yang tinggi, tapi tubuh Bintang yang kekar berisi membuat perbedaan tinggi itu tidak begitu kontras. “Aouwww” Sabina tiba-tiba saja menjerit, saat Bintang tiba-tiba saja mengangkat tubuh bugilnya kedalam pondongannya, dengan tersenyum Sabina tampak melingkarkan kedua tangannya dileher Bintang dan merebahkan kepalanya dipelukan Bintang. Dengan saling tersenyum dan bertatapan mesra, Bintang membopong tubuh bugil indah Sabina kedalam kamar mandi. Di kamar mandi, tubuh bugil keduanya tampak dengan jelas, mata Bintang tampak bersinar-sinar memandangi tubuh bugil Sabina yang indah, seakan-akan Bintang ingin menelan habis diri Sabina dalam tatapannya. Bintang kemudian bercerita tentang keluarganya, istri-istrinya, agar kelak Sabina bisa mengenalnya sebelum akhirnya bertemu. Tak lama keduanya sudah keluar dari kamar mandi
“Oh ya, perkenalkan ini istriku, Sabina...” ucap Bintang memperkenalkan Sabina yang baru saja selesai meletakkan cangkir-cangkir minuman dihadapan tamu-tamunya.Sabina sendiri tampak langsung mengatupkan kedua tangannya didepan dada sebagai penghormatan, ke-4 sahabat Bintang langsung membalas juraan hormat itu dengan cepat. Sabina kemudian mohon pamit untuk meninggalkan tempat itu.“Itu.. istrimu lagi, Bintang?” tanya Arya seakan tak percaya setelah Sabina menghilang dari pandangan mereka. Bintang hanya tersenyum.Sawungpati tiba-tiba saja menggerakkan jari-jarinya seperti orang yang tengah berhitung. “Sepuluh...” ucap Sawungpati tiba-tiba dengan wajah berubah. Disambut tawa oleh yang lain yang mengerti maksud kata-kata Sawungpati dengan angka sepuluh. Apa itu ? Tentu saja jumlah Istri Bintang.“Jadi apa rencanamu sekarang Bintang?” tanya Yudho akhirnya.“Sebenarnya aku ingin langsung menjambang
Iblis Tengkorak sendiri tampak berdiri mematung, tenggorokannya terasa tercekat, tubuhnya terasa kaku. Sementara itu Bintang tampak turun dari pelana kudanya dan berjalan mendekati sosok Iblis Tengkorak yang masih berdiri mematung ditempatnya.“Sampaikan pesanku untuk Malaikat Gila. aku menantangnya, kapanpun dan dimanapun!” ucap Bintang dengan tegas. Lalu Bintang kembali berbalik berjalan menuju kudanya kembali.“Malaikat Gila adalah pendekar terkuat saat ini di Tanah Jawa, kau takkan bisa mengalahkannya Ksatria Pengembara!” teriak Iblis Tengkorak lagi dengan suara bergetar, tapi sudah cukup membuat Bintang menghentikan langkahnya.“Dulu aku pernah mengalahkannya“ ucap Bintang lagi tanpa menoleh, tapi sudah cukup membuat wajah Iblis Tengkorak berubah. Bintang tampak kembali naik keatas punggung kudanya.“Sampaikan saja tantanganku pada Malaikat Gila Iblis Tengkorak, atau jika tidak, aku yang akan datang mengobrak
Sosok terakhir adalah sosok yang juga tak kalah besarnya, dikedua tangannya tampak tergenggam dua kapak pendek, sosok inipun tampak tak mengenakan baju hingga memperlihatkan tubuhnya yang besar perkasa. Yang paling mengerikan adalah sepasang gigi besar mirip taring yang keluar dari dalam mulutnya. Rambutnya tampak panjang terikat dibelakang punggungnya. Ketiga orang inilah yang pagi-pagi mengamuk dan membuat geger seisi Bukit Bayangan.Serombongan orang tiba ditempat itu, diantaranya adalah para istri-istri cantik Bintang, eyang Mandalaksana dan eyang putri, mahapatih Suryo Barata, serta beberapa orang pendekar.“Siapa mereka, eyang?” tanya Roro lagi.“Sekutunya Malaikat Gila” jawab eyang Mandalaksana singkat“Sepertinya mereka bukan berasal dari negeri ini eyang” ucap Roro lagi.“Kau benar Roro, mereka memang bukan berasal dari Tanah Jawa ini” sambung eyang putri lagi.“Hentikan!”
Memasuki jurus ke 56, bersamaan Roro dan Golland sama-sama melompat kebelakang. Tapi Roro bertindak cepat, kedua kuku jempol tangannya kembali seperti semula dan begitu kedua kakinya menginjak tangan, Roro langsung mengempos tubuhnya melompat cepat kearah Golland.Golland yang melihat lawannya kembali menyerangnya dengan telapak tangan kosong segera menyongsong serangan itu dengan tinju besarnya.“Daggg” tinju dan telapak bertemu.“Aakhhh!” hampir bersamaan, Roro dan Golland sama-sama menarik tangan masing-masing.Roro sendiri merasakan telapak tangannya remuk redam, sementara Golland terlihat meringis memegangi tangannya yang tampak memerah, rupanya serangan telapak Roro tadi bukan serangan sembarangan, itu adalah jurus tapak bromo, sebuah pukulan telapak yang tidak mempunyai wujud ataupun warna, tapi sebenarnya mengandung gelombang hawa panas lahar gunung bromo, bila terkena tubuh lawan akan kepanasan dan akan tewas deng
Kuatnya gelombang tenaga yang muncul membuat Roro menarik kembali serangannya, Roro melompat mundur kebelakang, selagi mundur, Roro tampak merapatkan kedua tangannya didepan dada dengan mata terpejam.Bllesshhhh!!Tiba-tiba saja sosok Roro mengeluarkan aura kuning dari tubuhnya. Begitu membuka kedua matanya, Roro terlihat langsung mengembangkan kedua tangannya. Tiba-tiba saja kedua tangan Roro menjelma menjadi puluhan banyaknya, dan ;“Selaksa tangan dewa, heaaa!” Roro melepaskan serangan tangan seribunya kearah Golland.Dess ! Dess ! Dess ! Dess ! Dess ! Dess !Tubuh Golland benar-benar menjadi sasaran empuk serangan Roro. Sosok Golland yang berusaha bertahan, akhirnya dipaksa harus tersungkur oleh serangan Roro.Tiba-tiba saja Golland yang tersungkur langsung bangkit dan langsung melayangkan tinjunya ketanah.Buukk!!Ggghhhhrrr....Tempat itu langsung terasa bergetar dengan hebat karena tinju yang
“Jangan nyai.. Biarkan Roro menyelesaikan pertarungannya sendiri”“Tapi kakang...”“Jangan khawatir nyai. Cucu kita yang sekarang sudah sangat jauh berbeda dari yang dulu. Lihat saja !” ucap eyang Mandalaksana lagi. Eyang putri kembali menatap kearah Roro yang terlihat bangkit dari jatuhnya, hebat, walau terpental dengan keras terkena serangan Golland dan menghantam hingga patah sepohon besar yang ada dibelakangnya, Roro sedikitpun tidak terluka.Roro bangkit dan kini berjalan kehadapan Golland. Ditempatnya Golland tampak terkejut melihat lawannya yang tidak terluka sedikitpun terkena serangan dahsyatnya tadi.“Sepertinya kau memang lawan yang pantas untuk aku kalahkan” ucap Roro lagi.Roro kembali terlihat tampak merapatkan kedua tangannya didepan dada dengan mata terpejam.Bllesshhhh!!Sosok Roro mengeluarkan aura hitam yang sangat pekat. Tidak berhenti sampai disitu, diwajah Roro terl
“Tinju bumi terakhir!” pekik Golland seraya mengerahkan seluruh tenaganya dalam pukulan terakhirnya ini.Wuuttt!Roropun tak mau kalah, tenaga penuhnya dihimpun dan langsung dialirkannya kedalam tinjunya yang juga melayang kearah Golland.Desss !Desss!!Bersamaan tinju Golland dan tinju Roro mengenai wajah masing-masing, hingga sosok keduanya langsung terseret dengan keras kebelakang.Baik Roro maupun Golland, sama-sama bersama menghentikan gerak seret tubuh mereka kebelakang. Roro terlihat langsung jatuh berlutut akibat serangan dahsyat yang baru saja mereka lakukan. Aura hitam dari permulaan tahap hitam kungfu pengubah otot milik Roro terlihat sirna dari tubuhnya.Keadaan Roro yang begitu payah juga dialami oleh Golland, tubuhnya yang tadi menghitam karena dialiri tenaga dalam yang dahsyat kini sudah kembali seperti semula, Golland bahkan juga jatuh berlutut seperti yang dialami oleh Roro.Huakk