Clarisa yang sudah selesai dengan urusan di dalam toilet, ia memilih untuk keluar dan ikut bergabung kembali dengan Randi dan Natasya. Namun langkah nya terhenti saat melihat Natasya berbicara dengan mesra dengan Randi. Ia sangat cemburu dengan Natasya, sebab sahabatnya itu dapat mengumbar kemesraan didepan semua orang tanpa harus takut ada yang mengenali mereka. Walaupun Clarisa juga bisa melakukan itu, tapi ia lebih sering kena omel Randi karena terlalu frontal. Melihat Natasya yang menjadi manja, ia pun kepo dengan apa yang di bicarakan pasangan suami istri itu. Ia memilih untuk menanyakan hal itu pada Randi saat mereka sudah berdua saja.
Pembicaraan mereka yang lumayan lama, Clarisa memutuskan untuk langsung menghampiri pasangan suami istri itu. “Udah selesai sa?” “iya nih udah Nat, kamu habis ini mau kemana?” “kayaknya aku mau muter muter dulu sih, aku mau beli beberapa stelan baju. Baju dirumah udah model lama semua” “yaudah sayang, kamu hati hati ya. Nanti kabarin aku kalau ada apa apa.” Ucap Randi yang langsung berdiri dan di ikuti oleh Clarisa “Kita cabut dulu ya Nat, happy shopping bestie” dan di jawab dengan senyum dan anggukan kepala oleh Natasya. “oia mas, jangan lupa bill aku di bayarin juga ya” ucap Natasya kembali. Randi pun mengangguk dan membayar pesanan milik istrinya itu. Natasya memperhatikan pasangan selingkuh itu keluar restoran, nampak dari mereka seperti canggung untuk bermesraan lagi di tempat umum. Hufttttttt ..... Natasya menghembuskan nafas panjangnya. Untuk menghilangkan sesak didadanya. Walaupun ia tampak tegar didepan orang lain namun dalam hatinya masih ada rasa sedih. Ia segera meninggalkan tempat itu dan memilih untuk pergi ke sebuah showroom terdekat dari mall tersebut. Sebelum ia pergi ke mall, ia sudah mensurvei untuk tipe mobil apa yang akan dia beli, dan dia juga sudah mensurvei di showroom mana ia akan membeli mobil tersebut. Ia memilih untuk menaiki ojek online saja, karena jarak mall dengan showroom itu hanya 10 menit saja. Sangat disayangkan untuk menaiki taksi online. Saat ia sampai showroom mobil, ia disambut oleh pegawai showroom tersebut. “selamat siang Bu, ada yang bisa saya bantu” “mm saya mau mencari mobil second mas, yang tahun mobilnya masih baru, jangan yang tahunnya lama” “oh kami ada beberapa mobil dengan tahun yang baru Bu, ini ada merek H*nda C*vic dan ada T*yota R*sh Bu” ucap pegawai itu dan menuntun Natasya untuk melihat kondisi mobil tersebut Ia melihat dengan teliti kepada kedua mobil tersebut, setelah dengan banyak pertimbangan akhirnya ia memilih sebuah mobil second H*nda C*vic berwarna hitam. Ia pun tidak lupa mengecek segala kelengkapan surat surat mobil tersebut. Setelah di cek semuanya sudah komplit dan kondisi mobil juga masih sangat bagus, ia pun langsung menyelesaikan pembayaran mobil tersebut. Setelah selesai pembayaran, ia memutuskan untuk langsung pergi kembali ke mall untuk kembali berbelanja. Dulu Natasya mempunyai mobil dan mobil itu di gunakan suamiku untuk bekerja. Ia lebih memilih untuk membeli mobil baru dibandingkan mengambil kembali mobil yang mungkin saja sudah sering di pakai berzinah oleh suami dan sahabatnya itu. Saat ia sampai didalam parkiran, ia sempat melihat sisa saldo yang ada di rekening nya. Ternyata suaminya mengirim kembali sejumlah uang dengan catatan disana “uang jajan istri”. Ia segera masuk kedalam mall dan membeli barang yang sempat tertunda tadi. Ditempat yang lain, Randi dan Clarisa bertengkar hebat saat di dalam mobil. “apa? Kamu mengirim semua bonus kamu ke istri kamu itu?” “i iya Sayang, kalau aku engga kasih semua nanti dia curiga, tadi aja dia udah curiga tentang uang tabungan ku sudah menipis. Untung aja aku masih bisa ngeles” “ya tapi kan kamu udah janji sama aku sayang, mau pergi jalan jalan ke Bali” “ya untuk sekarang ditunda dulu aja kita bepergian nya, aku takut nanti Natasya jadi sensitif sama kita” Clarisa yang mendengar itu langsung merajuk. Pasalnya Randi telah menjanjikannya liburan di Pulau Dewata Bali, ia sudah lama sekali ingin kesana berdua dengan Randi. Namun keinginan mereka terpaksa gagal. Randi yang melihat Clarisa marah padanya memilih untuk banyak diam, ia memilih untuk tidak merayu Clarisa. Karena ia juga sedang banyak pikiran, ia takut kalau istrinya itu menanyakan hal tadi kepada orangtuanya langsung. Ia takut ketahuan kalau uang tabungan mereka selama ini dipakai untuk menyenangkan hati selingkuhan nya tersebut. “turunin aku di loby kantor aja” ucap Clarisa dengan nada ketus. Randi pun memilih untuk menurunkan nya sesuai dengan permintaan selingkuhan nya itu. Saat Clarisa turun, ia pun menutup pintu mobil tersebut dengan kencang, sehingga menjadi pusat perhatian beberapa karyawan yang ada di lobby. Disisi lain Natasya sedang menikmati waktu nya. Ia membeli beberapa pakaian, tas dan sepatu model terbaru. Ia juga memilih untuk membelikan beberapa perhiasan untuk menambah koleksi untuknya. Saat melewati salon, ia berfikir sejenak. "apa aku potong rambut aja ya buat buang sial?" Akhirnya ia pun memilih untuk memotong rambut tersebut “selamat sore ka, ada yang bisa saya bantu?” Ucap pegawai salon itu dengan ramah “mbak saya mau potong rambut sekalian di warnai ya mbak” “baik ka sebelah sini”, Natasya pun mengikuti langkah pegawai tersebut dan duduk di tempat yang sudah disediakan “mau potong model apa stay” ucap hairstylist itu “mbak aku mau model layer yang lagi hits sekarang itu loh, terus dikasih poni tengah, terus warnain coklat ya” ucap Natasya, pegawai salon itu langsung memotong dan mewarnai rambut nya sesuai request nya. Setelah selesai melakukan kegiatan di salon ia memilih untuk langsung melajukan mobilnya ke sebuah kafe untuk membeli makan untuk suaminya dan clarisa nanti malam, ia juga membeli beberapa cemilan untuk mereka dirumah.Saat ia sampai di rumah, ia melihat sahabatnya itu sedang asyik menonton televisi. Ia melihat sisa cemilan dan kulit buah berserakan dimana mana. Sebenarnya ia sudah jenuh dengan sahabatnya itu, pasalnya sahabatnya itu hanya tidur dan makan saja dirumahnya. Selama Clarisa menginap dirumahnya, belum sekalipun ia melihat sahabatnya itu untuk membantunya bersih bersih rumah.
"hai Sa, kamu udah pulang?" ucap Natasya pada sahabatnya itu
"hai Nat, iya nih aku pulang duluan soalnya pekerjaan aku sedikit hari ini"
Sejenak Natasya memperhatikan penampilan sahabatnya itu, ia ingin sekali menegur sahabatnya itu namun ia merasa sungkan. Pasalnya dari asal ia menginap dirumahnya, Calrisa sering sekali berpakaian seksi bahkan ia secara sengaja menggunakan baju itu saat didepan Randi.
"Tapi udah jam segini kok mas Randi belum ada dirumah ya?” Iya langsung mengambil ponsel untuk menelpon suaminya itu.
“hallo mas, kamu dimana? Kok kamu belum sampai rumah jam segini?” “aku masih di kantor sayang, masih selesaikan laporan. Nanti kalau udah selesai aku langsung pulang” “baiklah, aku tunggu ya.”Natasya langsung memutuskan panggilan mereka.
"Sa, aku naik dulu ya keatas" ucap Natasya dan hanya dibalas dengan deheman saja.
Ia meletakkan makanan yang ia beli di meja makan, dan ia melangkahkan kaki nya menuju kamarnya. Ia menyimpan semua barang barang belanjaannya di dalam lemari dan menyimpan kuncinya ditempat yang terpisah. Semenjak ia mengetahui perselingkuhan suaminya, ia akan menjaga barang barang pribadinya. Ia takut sahabatnya itu kembali merebut miliknya.
Setelah selesai ia bergegas untuk membersihkan dirinya. Dan ia menggunakan baju yang ketat dengan celana hotpants. Ia sengaja ingin menunjukkan keseksiannya kepada sahabatnya itu. Pasalnya selama ini Clarisa hanya melihat Natasya yang lebih sering menggunakan daster saat dirumah. Ia pun segera turun kebawah dan mulai menyiapkan makan malam mereka.
Tak lama suara mobil suaminya terdengar, dan Natasya pun menyambut kepulangan suaminya. Sesaat mata Randi tidak berkedip, karena ia melihat penampilan istrinya yang sedikit seksi.
"mas... Sini aku bantu bawain ucap Natasya dengan lembut
"sayang kamu cantik dan seksi banget malam ini" bisik Randi, mendengar pujian itu membuat pipi Natasya memerah.
"ah kamu bisa aja, yasudah kamu mandi dulu sana. Nanti kita makan malam bersama ya". Randi pun menanggukan kepalanya dan melangkah kan kaki nya menuju kamar mereka. Tak lama Randi pun datang dan ikut bergabung dengan Natasya dan Clarisa di meja makan.
“sayang mobil siapa di depan?” Ucap Randi di sela sela makan malam mereka
“mobilku dong sayang” ucap Natasya dengan lembut. Clarisa yang mendengar itu menjadi kesal, pasalnya uang bonus Randi dipakai Natasya untuk membeli mobil. Natasya yang menyadari raut wajah Clarisa yang menahan marah tersenyum tipis karena berhasil membuat Clarisa semakin iri."ya allah...Randy kamu apakan menantu ibu!" teriak Melati, ia langsung memeriksa keadaan menantunya yang semakin pucat. Tak lama Roni datang karena ia juga penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi dengan anak dan menantunya itu."tunggu apa lagi! cepat bawa istri kamu ke rumah sakit!" teriak Melati, Randy pun langsung menggendong istrinya itu. Melati dan Roni pun ikut mengantarkan mereka, tidak lupa ia membawa tas kecil milik Clarisa untuk berjaga jaga."buk...sakit buk...."lirih Clarisa"iya nak, sabar ya sedikit lagi kita sampai" ucap Melati sambil mengelap bulir keringat menantunya itu.jalanan ibu kota yang sepi membuat Randy makin menambah kecepatannya mobilnya agar mereka cepat tiba di rumah sakit. sesampainya di Rumah sakit, Randy dengan sigap mengambil brankar yang di bantu oleh petugas disana."bapak ibu tunggu diluar ya, biar kami periksa dulu" ucap suster ramah. mereka pun menurut dan menunggu dengan cemas di luar ruangan itu. tak lama kemudian seorang suster memanggil
Beberapa saat yang lalu Aldo baru saja sampai di RS itu, ia langsung melangkahkan kakinya menuju ruang UGD. dari jauh dia melihat sosok Randy dan Clarisa yang sedang duduk di depan ruangan tersebut. ia memilih mengabaikan kebaradaan mereka dan langsung masuk keruang UGD tersebut. "vin, gimana keadaannya?" tanya Aldo pada Melvin sahabatnya, sebelumnya ia telah diberitahu oleh sekertarisnya kalau Natasya dibawa kerumah sakit di tempat Melvin bekerja, dan untungnya hari ini Melvin sedang bertugas disana.Dokter muda itu menarik nafas sesaat dan mengalungkan kembali stetoskop miliknya. "untuk hasil pemeriksaan, aman dan tidak ada pendarahan didalam. cuma ada luka luar aja, gue juga udah visum sesuai permintaan lo" ujarnya"thanks ya vin" ucap Aldo dan Malvin menganggukkan kepala dan pergi meninggalkan Aldo dan Natasya.Aldo menatap wajah Natasya dengan sendu, pasalnya ada banyak bekas cakaran dan lebam dibeberapa titik pada wajah cantiknya. "maafin mas ya sayang, mas ceroboh enggak bisa
Beberapa hari pun berlalu, tadi malam Natasya dikabari oleh Theo bahwa sidang perdana perceraian mereka akan di gelar besok pagi. mendengar informasi itu ia langsung menghubungi Aldo."assalamualikum mas..." ucap Natasya saat panggilan mereka tersambung"walaikumsalam sayang...." jawab Aldo. mendengar kata "sayang" wajah Natasya memerah."mm mas, besok sidang ceraiku. jadi aku mau izin datang kekantor agak siang ya mas""mmm baiklah, apa besok aku boleh ikut?""untuk apa mas?""ya... untuk menjaga mu, siapa tahu mantanmu itu merayu mu lagi supaya tidak jadi cerai""haha kamu tenang aja mas, aku enggak akan mau rujuk lagi sama dia""baiklah kalau begitu, hubungi aku kalau dia macem macem sama kamu""iya mas..."Pagi hari nya, Natasya sedang duduk di depan ruang sidang cerai bersama pengacaranya yaitu Theo. tak lama ia mendengar seseorang yang memanggilnya."Haiii Sahabatku....." ucap Clarisa sembil berjalan berdampingan dengan suaminya yaitu Randy. Clarisa menggandeng tangan Randy deng
Dirumah Randy, saat ini Roni sedang duduk di halaman belakang rumah anaknya. Melati yang melihat itu langsung berinisiatif untuk membuatkan minum suaminya dan mencoba untuk meluluhkan hati suaminya itu."pak ini diminum dulu kopinya" ucap Melati sambil meletakkan kopi diatas meja dekat suaminya itu. Roni hanya melirik sekilas dan kembali menatap kedepan. Melihat sikap Roni, Melati tahu kalau suaminya itu masih marah padanya."pak... ibu mohon, tolong pertimbangkan lagi keputusan bapak tadi malam" ucap Melati membuka obrolan, ia ikut bergabung dengan suaminya dan duduk didepan suaminya itu "keputusan bapak sudah bulat" tegas Roni"bapak enggak boleh egois gitu, kalau bukan Randy dan anaknya lalu siapa lagi yang akan menerima warisan bapak?" "masih ada Natasya" jawab Roni santai"mau sampai kapan sih bapak berpihak sama anak itu? Natasya itu udah bukan siapa siapanya Randy lagi pak. istrinya Randy sekarang cuma Clarisa" ketus Melati, ia menjadi sedikit emosi saat suaminya selalu menye
"duhh.. kalau misalkan mas Randy enggak dapat warisan gimana hidupku kedepannya? aku enggak siap.. aku enggak siap kalau hidup menderita""yaa... aku harus bicara ke Natasya memaksa dia bicara sama bapak mertuaku untuk menarik kata katanya" gumam Clarisa, saat ini dia sedang mondar mandir dialam kamarnya. sedangkan Rony, melati dan Randy melanjutkan pembicaraan mereka di dalam kamar Melati tanpa Clarisa."pak.. bapak enggak bisa buat keputusan seperti itu. bagaimana nasib ku beserta anak istriku pak" rengek Randy"keputusan bapak sudah bulat Ran, ini sebagai hukuman buat kamu karena sudah mengecewakan Bapak" jawab Roni"lalu, warisan bapak akan diturunkan kesiapa kalau bukan ke aku? cuma aku anak bapak satu satunya. ayolah pak, aku mohon maafin aku, aku janji akan berubah dan ini yang terakhir pak" mohon RandyMelati sangat sedih melihat anaknya, ia benar benar tidak tega kalau sampai anaknya kesusahan tapi dia tidak bisa berbuat banyak karena semua keputusan ada ditangan suaminya."R
[Nat, ini beneran Clarisa sama Randy nikah?][Nat. are you okey?][kan gue bilang apa, kalau Clarisa itu uler]banyak lagi pesan masuk dan beberapa orang yang berkomentar di akun gosip tersebut. dengan cepat Natasya pun membalas pesan dari beberapa temannya. ia membalas seolah olah tidak tahu tentang pernikahan Randy dan Clarisa.hatinya merasa senang dan puas karena hampir dari komentar di foto tersebut pada pro ke dirinya. ia juga berterima kasih kepada Aldo dengan memberikannya emoticon Love.***hari ini Randy dan Clarisa belum mengetahui tentang viralnya foto pernikahan mereka di internet, sebab mereka sedang sibuk mengemas barang barang milik Clarisa yang berada di apartemen yang mau dipindahkan ke rumah Randy."Halo buk! kemana aja di telponin baru diangkat" ketus Roni ayahnya Randy dari sebrang sana"iya pak.. ibu tadi lagi dikamar mandi, kenapa sih pak marah marah aja?" jawab Melati"apa benar kalau Randy menikah lagi?""ha? ba bapak tau dari mana?" gugup Melati"tinggal jawa