Share

Bab 15. Bertemu Irham

Pasca meninggalnya neneknya Shamita, Bara semakin menunjukkan sisi baiknya. Pria itu begitu gencar menghibur Shamita yang sedang lara. Meksi masih kaku, paling tidak dia berusaha membahagiakan istrinya.

Sebulan sudah nenek Ratmi pergi, meninggalkan kenangan indah dan juga pahit. Seperti halnya kehidupan orang lain. Shamita juga memiliki kenangan bahagia bersama neneknya.

"Mau ngelamun terus?" tegur Bara lembut. Sudah sebulan ini hampir setiap hari Shamita melamun. Sudah pasti yang Shamita lamunin adalah neneknya, hatinya begitu kehilangan sang nenek yang sudah menemaninya semenjak kecil.

"Maafkan aku, Bang." Hanya itu kata yang keluar dari mulut Shamita.

"Gimana kalau kita ke toko Ibu? Biar kamu nggak suntuk, dan … kamu juga bisa sekalian bertemu teman-teman kamu." Bara memberi tawaran.

Ucapan Bara ada benarnya juga, Shamita yang melihat kegigihan Bara untuk menghiburnya merasa tak enak hati jika harus menolak tawaran itu.

"Abang, nggak keberatan kita main ke sana?" tanya Shamita meya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status