Share

KPKDS-19

"Iya. Kamu tidak percaya?" tanya Akira lagi, mendongak sedikit ke atas, tatapannya lurus pada mata Nami.

"A-aku rasa itu sangatlah tidak mungkin."

"Kenapa?" tanya Akira, menarik ujung rambut Nami yang berhasil ia gulung hingga wajah mereka teramat dekat.

Mata Nami membeliak lebar. "A-akira San," tegurnya lirih, teramat sangat gugup.

"Hmm," sahur Akira santai. "aku menyukaimu, Nami Chan," ungkapnya. Tangan kirinya membingkai pipi Nami.

"Ma-mana mungkin bi—," Mata Nami membola saat Akira menarik turun kepalanya hingga bi b1r mereka bersentuhan.

"Manis," puji Akira, mengusap bagian bawah dengan lembut.

Akira lantas beringsut duduk. Bersandar kembali pada sandaran kursi. Tangan kirinya kembali merangkul pundak Nami, menariknya kuat hingga bahu mereka menempel.

"Mau jadi kekasihku?" ajak Akira santai sembari menoleh pada Nami yang hanya bisa menunduk dengan kedua tangan saling bertaut di atas paha.

"Aku tidak —,"

"Harus mau!" ucap Akira tegas, memotong ucapan Nami. Matanya menatap tajam pad
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status