Share

Kasih Sayang Seorang Ibu

last update Last Updated: 2021-12-08 19:19:38

Semalaman ibu Rani terus menjaga Fikri, ia belum tidur sama sekali, menunggu anak yang membencinya itu sadar. Pak Kusuma sudah berulang kali menyuruhnya tidur, tapi ibu Rani tetap bersikeras menjaga Fikri.

Saat tengah malam tepatnya pukul 01.45 Ibu Rani yang sedang membaca ayat suci Al-Qur'an di bawah sebelah tempat tidur Fikri terkejut saat sayup-sayup mendengar suara anaknya itu.

"Airrr... aairrr... "

Ibu Rani segera menoleh dan berdiri dari tempatnya duduk.

"Fikri, kamu sudah sadar nak." Ibu Rani begitu senang Fikri telah membuka matanya walaupun masih terlihat sangat lemah.

"A...aair.." Terdengar suara Fikri terbata-bata.

Ibu Rani dengan cepat segera mengambil air di atas meja yang berada di samping tempat tidur Fikri. Perlahan dia mengangkat kepala Fikri dan meminumkannya air.

Setelah meminum air yang diberikan oleh Ibu Rani dia menjadi lebih tenang sekarang. Ibu Rani segera membangunkan Pak Kusuma yang tidur di lantai bawah dengan karpet.

"Pa...pa bangun, Fikri sudah sadar." Sambil menggoyang-goyangkan lengan Pak Kusuma. Pak Kusuma pun segera bangun dari tidurnya. dilihatnya anaknya itu dia sangat bahagia anaknya telah sadar. Dia pun segera keluar ruang ICU itu, untuk memanggil dokter.

***

"Mama akan pulang dulu sebentar ya, Mama akan masakin kamu masakan kesukaan kamu kamu pasti tidak suka masakan rumah sakit kan."

Fikri hanya mengangguk pelan menjawab Ibu Rani. pagi ini Ibu Rani begitu bersemangat memasakan masakan kesukaan Fikri. Dia sangat senang melihat keadaan anaknya semakin membaik. Dia pun segera pulang ke rumah. Pak Kusuma ingin mengantarnya, tapi ibu Rani menolak, dia ingin Pak Kusuma menjaga Fikri.

Sekarang di ruangan itu hanya ada Fikri dan Pak Kusuma. Pak Kusuma memberitahukan kalau kemarin ada teman-temannya yang datang menjenguk sewaktu dia belum sadar. Fikri bertanya apakah mereka Zahra, Dewi dan Deni. Dan pak Kusuma mengiyakannya. Fikri ingin sekali bertemu dengan Zahra. Dia hanya bisa menunduk kecewa. Entah kenapa baru dua hari tidak bertemu dengannya membuat Fikri sangat merindukan gadis itu, apalagi dia belum sempat menyampaikan apa yang ingin dia katakan kepada Zahra.

"Fikri kau tahu, Mama kamu itu sangat khawatir sama kamu. Sampai sekarang mama kamu belum tidur, dia menjaga kamu terus semalaman mendoakan kamu, dia selalu ada di samping kamu. Papa tahu kamu belum bisa menerima ibu Rani sebagai ibu kamu. Tapi nak, dia itu benar-benar sayang sama kamu. Dia sudah menganggap kamu sebagai anaknya sendiri. Papa harap kamu bisa melihat ketulusan hati dia. " Kata Pak Kusuma.

Fikri tahu, dia sudah melihat semuanya rumah waktu dia pertama kali membuka mata, Ibu Ranilah yang ia lihat, yang selalu ada di dekatnya mengambil apa yang dia butuhkan. Fikri sadar bahwa selama ini dia sudah bertindak salah, dia selalu menyakiti hati Ibu Rani tapi sekarang di saat dia sakit, Ibu Ranilah yang selalu ada untuknya.

"Sebenarnya papa juga mau mengatakan sesuatu sama kamu, yang selama ini papa sembunyikan dari kamu."

"Apa mau mengatakan apa?"

"Sebenarnya bapak sudah lama mau mengatakan hal ini sama kamu tapi mama kamu melarangnya. Tapi papa tidak bisa menyembunyikan semuanya lagi nak."

Fikri terlihat sangat serius memandang papanya saat ini, hatinya berusaha menduga-duga apa yang akan disampaikan oleh ayahnya.

"Sebenarnya, papa menikah dengan ibu Rani itu karena permintaan terakhir dari mama kamu nak."

Seketika Fikri seakan tidak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar dari papanya saat ini.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Ku Titip Rinduku Dalam Naungan Cinta-Mu   berangkat bersama lagi

    Tok tok tok“Zah, kamu udah selesai nak? Tanya Bu ….Zahra yang mendengar Bundanya mengetuk pintu segera membukanya. “Zahra lagi siap-siap Bun.” Terlihat Zahra sedang mengeringkan rambutnya dengan hair dryer yang ada di atas meja rias. Bu… tidak masuk dan hanya berdiri di ambang pintu.“Ya sudah siap-siapnya jangan kelamaan, teman keja kamu sudah menunggu di bawah, dia mau jempt kamu katanya.”Zahra mengerutkan keningnya.“Hah teman kerja? Si Deni?”“Bukan, bukan Deni, yang ini juga ibu gak kenal.”“Perasaan Zahra tidak menyuruh siapa pun untuk menjemput. Atau….” Zahra tampak berpikir.Ia membulatkan bola matanya saat nama seseorang terlintas di benaknya.“Bun, apa dia orangnya tinggi, tampan, dan memakai kacamata?” “Iya. Tuh kamu tahu, ya sudah ibu tunggu di bawa yah, cepetan siap-siap tidak enak kalau dia menunggu kamu terlalu lama.” Bu … menepuk pundak Zahra dan tersenyum, lalu meninggalkna kamar anaknya itu. Zahra kembali menutup pintunya, entah kenapa ia merasa aga kesal kar

  • Ku Titip Rinduku Dalam Naungan Cinta-Mu   Hatiku Mengatakan Itu Dirinya

    Sejak kejadian itu, Kenzo tinggal bersama dengan keluarga Fikri. Kedua riang tua Fikri memperlakukannya seperti anak mereka sendiri. Menyekolahkannya, dan memberinya kasih sayang dan perhatian. Yah, ia memiliki keluarga baru yang begitu menyayanginya. Memiliki Kakak angkat membuat Fikri sangat bahagia, ia tidak merasa kesepian lagi di rumah, seseorang akan ada untuknya berbagi keluh kesahnya saat kedua orangtuanya sedang bekerja. Ia akan jadi memiliki teman untuk mengobrol hal-hal yang menyenangkan, dan merasa terlindungi karena memiliki seorang kakak. Kenzo merasa sangatlah berhutang Budi pada keluarga Fikri, dan ia berjanji akan selalu mengabdi pada keluarga tersebut, memberikan yang terbaik dan melakukan yang terbaik untuk Fikri dan kedua orang tuanya. ***Kenzo menyeka air matanya yang menetes karena mengenang masa lalunya. Bukan air mata kesedihan, melainkan air mata dari perasaan haru dan bahagia. Baginya Fikri adalah adik yang sangat ia sayangi, walau kadang bertengkar, namu

  • Ku Titip Rinduku Dalam Naungan Cinta-Mu   Apa Karena Gadis Itu?

    Fikri duduk di tepi kolam renang, membiarkan separuh kakinya terendam di dasar kolam. Merilekskan pikirannya yang sempat kacau karena berusaha mengingat sesuatu yang ia sendiri tidak tahu apa. Aneh?? Yah, memang tampak aneh, tapi itulah yang ia rasakan. "Sebenarnya siapa dia?" Gumam Fikri lirih.Sementara Kenzo yang baru sampai di rumah Tuan mudanya itu segera menuju ke arah kolam renang di rumah tersebut, ia tahu kalau Fikri ada di sana dari salah satu pengawal yang berjaga di rumah itu. Langkah besarnya telah membawanya sampai ke sana, melihat punggung Tuan Mudanya yang memunggunginya. Ia menarik nafas leganya. "Permisi Tuan Muda." Sapa Kenzo. Fikri berbalik sejenak saat mendengar suara asisten pribadinya itu. "Ah, iya. Apa meeting-nya sudah selesai?" Tanyanya."Iya Tuan Muda, meeting-nya sudah selesai dan berjalan dengan lancar. Perusahaan GCF resmi bekerja sama dengan perusahaan kita." "Alhamdulillah kalau semuanya berjalan dengan lancar. Kamu memang bisa diandalkan Kenzo."

  • Ku Titip Rinduku Dalam Naungan Cinta-Mu   Rasa Ini... Fikri?

    Zahra berjalan dengan terburu-buru menuju gerbang kampus, dengan beberapa buku yang ada di tangannya. Hari ini jadwalnya di kampus hanya sampai pukul 12 siang. Begitu kelasnya selesai, dengan cepat ia segera memesan driver online. "Aku harus cepat, sebelum..." "Bu Zahra!" Teriak seseorang dari belakang . Terdengar suara langkah kaki yang berlari kecil menuju ke arahnya. Yah, lagi-lagi lelaki tampan itu, Zaki. "Aduh, tuh kan." Ucap Zahra kecil. Ia masih berusaha untuk menghindari pria itu dengan lebih mempercepat langkah kakinya. Namun, tentu saja ia kalah cepat."Bu Zahra!" Tanyanya dengan nafas yang terengah."E... eh, pak Zaki." Sapa Zahra kikuk. "Ibu kok jalannya cepat banget sih, saya juga dari tadi panggilin ibu loh.""Maaf Pak saya tidak dengar. Ini lagi buru-buru mau pulang, hhmmmm.... kalau gitu saya permisi yah Pak." Ucapnya ingin melangkah pergi. "Biar saya saja yang antar Bu, motornya kan masih ada di bengkel." Zahra merinding mendengar kata-kata itu. Ia melihat ke se

  • Ku Titip Rinduku Dalam Naungan Cinta-Mu   Merasa Mengenal

    Seorang supir dengan langkah terburu-buru Segeran membungkukkan badannya sembari membukakan pintu mobil untuk tuannya. "Selamat siang Tuan Muda." Sapa Pak Edo, supir pribadi Fikri. "Iya." Jawab Fikri singkat, lalu langsung masuk ke mobil. "Kita akan ke mana Tuan Muda?" Tanya Pak Edo yang telah duduk di kursi kemudi. "Jalan saja Pak, nanti akan ku tunjukkan jalannya." Jawabnya sambil memainkan tablet ditangannya. "Baik Tuan Muda." 20 menit kemudian, mereka telah sampai di halaman sebuah Masjid yang cukup luas. "Tuan akan sholat Dzuhur di sini?" Pak Edi kembali bertanya. "Iya." "Kenapa tidak di mushola perusahaan saja Pak? Atau mungkin di Masjid yang cukup dekat dari kantor." Tak ada jawaban, hal itu membuat Pak Edi merasa tak enak hati. Ia mungkin sudah terlalu lancang karena terus bertanya pada tuannya."Maaf kalau saya lancang bertanya Tuan Muda. Lupakan saja pertanyaan saya, sekali lagi saya minta maaf Tuan." Takut-takut Pak Edo menghadapi lelaki muda yang sudah enam bulan

  • Ku Titip Rinduku Dalam Naungan Cinta-Mu   Seperti Pelakor

    Zahra dan Zaki berjalan beriringan menuju Fakultas. Sesekali Zahra menjaga jaraknya pada pria tampan disampingnya itu. Ia tak ingin menyulut api amarah pada kaum hawa yang masih dengan setia menatap iri benci padanya. Zahra tak bersuara dan hanya mengangguk atau menggelengkan kepala saja saat Zaki bertanya padanya. Zaki sadar bahwa dia telah menciptakan kehebohan di kampus hari ini, namun ia juga hanya ingin menunjukkan kepada semua wanita Yanga selalu mengejar-ngejarnya kalau ia sudah memiliki wanita istimewa disisinya. walau dia tahu bila situasi ini mungkin tidak cukup baik untuk Zahra nantinya, namun ia berjanji pada dirinya sendiri, akan selalu berada di samping gadis ini saat seseorang ingin melakukan hal yang berbahaya karena telah dianggap merebut lelaki yang banyak disukai wanita. Hal lainnya adalah ia juga bisa menjauhkan para lelaki yang juga menyukai gadisnya. Tak bisa dipungkiri bahwa Zahra Salsabila adalah wanita yang sangat cantik dan manis. Kulit putih, hidung mancun

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status