Share

Perubahan Sikap

Malam ini...

Cahaya rembulan menemaniku

...Mengungkap wajahnya...

Di balik tabir hati

Yang selalu ku samarkan

Perlahan...

Ku uraikan perasaan yang terpendam

Mengalirkan cerita pada sang maha cinta

Tentang dia

Yang hadirnya tersimpan indah

Dalam rajutan jiwa

Gemerlapnya bintang-bintang

Hanya nampak di malam hari

Berperasaan yang kini terpendam

Yang menyalakan lampu cintanya

Di sunyinya malam dalam doa

Mencintaimu dalam sunyi

Itulah caraku

Membiarkan kesunyian ini datang

Dan kau pun menyapa dalam angan

Malam itu satu puisi tercipta dari seorang cowok tampan yang sedang jatuh cinta. Jatuh cinta? Entahlah. Dia pun belum tahu apa nama perasaan yang kini ia rasakan. Yah... hari ini dengan pembicaraan di perpustakaan tadi pagi di sekolah bersama Zahra membuatnya semakin kagum pada gadis cantik itu. Menurutnya Zahra begitu bijak, ia memiliki pemikiran yang dewasa. Tidak sama sepertinya yang masih bersikap kanak-kanak. Melalui nasehat Zahra tadi sedikit banyak telah membuka mata dan perasaan Fikri bahwa apa yang selama ini dia lakukan itu keliru, bagaimana dia bertingkah di sekolah selama ini, dengan melakukan hal-hal yang semakin membuat orang tuanya malu dan susah. Namun satu yang masih sulit ya terima, yaitu keberadaan ibu Rani di rumahnya. keberadaan ibu Rani yang telah menjadi ibunya.

"hari ini, kamu memberikan nasehat yang sangat berarti untuk aku zah, kamu adalah perempuan yang sangat berbeda dari yang lain. entah kenapa kamu selalu punya tempat di hatiku saat melihatmu hatiku menjadi tenang, begitu pun saat kamu memberikan nasehat padaku seolah kamu telah memberikan titik cerah pada kegelapan hatiku saat ini. malam ini, bulan dan bintang menjadi saksi tentang perasaanku padamu. entah perasaan yang seperti apa aku pun masih bingung. tapi yang perlu kau tahu bahwa kau ma aku selalu ingin berada didekatmu, selalu ingin bersamamu. dan bahkan, saat hanya melihat dan memandangmu dari kejauhan saja itu sudah cukup membuat hatiku merasa lebih baik zah. "Fikri berkata pelan dalam kesunyian dari balik jendela kamarnya.

Tok-tok-tok

Terdengar suara ketukan dari luar pintu kamar Fikri. Tak lama kemudian seorang wanita memanggil dari luar kamar. Fikri tahu betul itu siapa, awalnya seperti biasa Fikri tidak mau membukakan pintu untuk seseorang yang setiap malam selalu datang untuk memanggilnya makan malam. Meskipun hampir setiap harinya Fikri selalu menolak, semenjak Fikri dimarahi sama papanya malam itu. Fikri tidak pernah ikut makan malam bersama lagi. Kalaupun dia lapar, dia hanya akan makan ketika semua orang sudah tidur, bahkan tidak membukakan pintu. Tapi tetap saja setiap makan malam tiba, pintu kamar Fikri selalu diketuk. Saat ingin mengabaikan ketukan pintu dan suara panggilan itu, Fikri teringat akan kata-kata Zahra. 'Kenallah Mama kamu yang sekarang lebih dekat, dan kamu bisa tahu dia sayang sama kamu atau tidak ke rumah bapak kamu juga pasti punya alasan kenapa memilih dia, barangkali papa kamu berpikir dia akan menyayangi kamu setulus hatinya seperti anak kandungnya sendiri.' "

gadis itu sungguh membuatku berubah pikiran." Kata Fikri dalam hati.

Beberapa saat kemudian, Fikri pun membukakan pintu. Terlihat wanita itu tersenyum padanya.

"Makan malam dulu yah nak." Ajak ibu rani

tanpa menjawab, Fikri hanya mengisyaratkan kalau ia mau makan malam bersama hari ini ini dengan segera berjalan menuju meja makan. Ibu Rani yang melihat hal tersebut merasa sangat senang. Ia sampai tidak percaya Fikri hari ini tidak menolak untuk makan bersama. Ibu Rani pun segera menyusul langkah Fikri dengan sumringah. Biasanya ia hanya akan mendapat penolakan, entah itu dengan pintu yang tidak dibuka, atau dengan kata-kata Fikri yang terkadang cukup menyakitkan hatinya. Namun walaupun begitu dia tidak pernah marah kepada Fikri.

Bukan hanya ibu Rani yang terkejut melihat perubahan Fikri, pak Kusuma yang melihat Fikri duduk di hadapannya malam ini di meja makan cukup terkejut dibuatnya. Keluarga kecil itu pun duduk bersama di meja makan.

"Mama ambilkan kamu nasinya yah..." Ibu Rani menawarkan.

Fikri hanya terdiam dan tidak berkata apa-apa ketika lbu Rani mengambilkan nasi untuknya. Masih dengan wajah yang terlihat sangat senang, Ibu Rani memberikan lauk-pauk kepada Fikri. Mereka bertiga pun makan bersama sesekali Pak Kusuma dan ibu Rani saling tatap dan tersenyum mengisyaratkan kebahagiaan mereka melihat Fikri malam ini.

Setelah makan malam, Fikri kembali ke kamarnya. Terlihat ia kembali sibuk dengan puisinya, dan sesekali membayangkan wajah dan senyum Zahrah. Sepertinya gadis itu benar-benar telah membuatnya jatuh hati. Tidak lama kemudian kembali terdengar ketukan pintu dari luar kamar Fikri. Fikri pun membuka pintu kamarnya saat ini telah terlihat lbu Rani yang berdiri di depan kamar Fikri sambil tersenyum padanya ditangannya terdapat susu putih hangat.

"Ini nak, Ibu bawakan susu hangat untuk kamu." Sambil memberikan susu yang di bawah.

"Iya terima kasih. " Jawab Fikri singkat. Saat akan masuk kembali ke kamar dan menutup pintu, Ibu Rani menghentikannya dengan berkata

"Terima kasih Nak, malam ini kamu mau makan bersama mama dan Papa lagi. "

"Tapi bukan berarti aku sudah bisa menerima Tante jadi Mama aku. Aku makan malam sama tante karena aku memang... a.ku.... memang sedang ingin makan bersama papa. " Fikri sempat bingung memberi alasan pada lbu Rani. Setelah itu Fikri segera menutup pintunya. Dan ibu Rani segera berlalu dari depan kamar Fikri. Ada perasaan senang namun juga sedih yang ia rasakan. Kurang lebih setahun berada di rumah ini, tapi dia belum bisa mengambil hati Fikri, Fikri belum bisa menerimanya sebagai mamanya.

Tanpa ibu Rani dan Fikri tahu Pak Kusuma sedari tadi sedang mendengar percakapan mereka berdua dari balik tembok dekat kamar Fikri. Dia baru kembali dari dapur, mengambil air minum. Saat dia melewati kamar Fikri didengarlah percakapan anak dan ibu tiri itu. Awalnya dengan Fikri makan malam hari ini bersama mereka, dia mengira bahwa Fikri sudah bisa menerima Ibu Rani. Tapi ternyata, dengan melihat sikapnya tadi, ia baru sadar bahwa Fikri masih belum bisa menerima Ibu Rani.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status