Share

Indahnya Pelangi setelah Hujan

Bab 48 – Indahnya Pelangi setelah Hujan

“Mbak Wenda, makan yuk.” Aku membujuknya yang berdiri di sisi pintu kamar.

Kulihat Mbak Wenda meringkuk di kasur, sementara bayi perempuannya yang dibedong sedang tertidur pulas di sebelahnya.

Ini sudah hari ke tiga mas Revan meninggalkan kami untuk selamanya. Aku dan Mbak Wenda tak percaya secepat itu Mas Revan pergi begitu saja tanpa mengatakan apa-apa. Mungkin dibanding denganku, mbak Wenda lebih terpukul atas kematian Mas Revan.

Sudah tiga hari Mbak Wenda hanya terdiam dengan pandangan kosong. Perutnya hanya terisi dengan air putih dan susu formula ibu menyusui. Namun tidak ada satupun makanan yang masuk ke pencernaannya.

Padahal aku sudah membujuknya baik dengan cara halus maupun cara kasar. Berkali-kali kuajak makan, tetapi tidak digubrisnya. Aku sekarang memahami bagaimana rasanya menjadi seorang ibu yang berusaha menyuapi anaknya yang susah makan.

Aku tahu memang menyedihkan bagimu mbak Wenda, tapi tidak perlu membuat orang sekitarmu g
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status