Share

Nikah, Yuk!

Dekorasi ruangan tampak putih dengan dihiasi bunga-bunga segar berwarna warni yang menempel pada panggung di samping aku duduk.

Di depanku persis tampak beberapa lelaki yang duduk saling berhadapan. Salah satunya kulihat sosok Mas Rayyan.

“Saya terima nikah dan kawinnya Ria Khadijah binti Abdurrahman dengan mas kawin seperangkat alat sholat dibayar tunai.” Ucap mas Rayyan sambil menyalami ayahku.

“Sah?” ucap penghulu.

“Sah.” Ucap saksi.

Aku duduk di kursi belakang membelakangi Mas Rayyan sambil menahan isak tangis yang sulit kubendung. Ucapan Mas Rayyan benar-benar merdu di telinga. Jantung ini seperti mau copot karena debarannya tak kuasa kutahan.

“Aku gak setuju!” terdengar suara mbak Wenda dari balik pintu kamar membuyarkan dunia halusinasiku.

“Ihh!” gerutuku sebal.

Bayangkan, lagi asik menonton film pernikahan secara syar’i sambil membayangkan diriku berada di sana. Aku merasa menjadi tokoh utama wanita yang duduk membelakangi pasangannya saat prosesi pengucapan ijab qobul. Di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status