Share

Bab 55

Penulis: Bijijeruk22
last update Terakhir Diperbarui: 2025-05-10 07:04:43

Seminggu berlaku, tepat hri senin, Bu Winda telah berhasil membebaskan Firman dengan jaminan uang 300juta.

Bughh

Pukul Bu Winda sedikit keras pada bahu Firman. Tak hanya satu bahkan Firman mendapatkan pukulan bertubi-tubi dari ibunya.

"Aduh Buu sakiit"

"Nangis terus nangiss! Huh ibu udah bebasin kamu sekarang kamu cari duit sana buat ganti duit ibu"

"Ampuun Buu ampun aduhh"

"Rasain tuh! Lain kali korupsi sana lagi biar dipenjara. Kalau sampe kamu dipenjara lagi. Gak cuma penjara yang kamu dapet. Bakal ibu g*rok itu leher kamu! "

Reflek, Firman mencekal lehernya sendiri. Sedikit miris mendengar ibunya akan bertindak kejam.

"Y-ya aku korup juga karena Shela Bu" cicitnya.

"Nah kan! Sekarang kemana itu perempuan j*lang itu? Hilang kan? Diperbudak aja kamu itu. Udah ayo pulang. Ibu udah pesan taxi! "

"I-iya Bu"

Tubuh kurus Firman serta potongan rambut yang acak-acakan khas seorang napi membuat beberapa orang memandangnya sedikit aneh. Tak jarang pula ada yang terang-terangan berucap yang t
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Kubalas Penghianatanmu Mass   Bab 58

    Tepat 3 hari setelah kejadian di kontrakan, Mulan dan Sugeng segera melangsungkan pernikahan siri. Tepat 1 hari bu Winda dibawa ke Rumah Sakit, Sugeng ikut menyusul demi bisa menjatuhkan talak pada Retno. Tak ada air mata yang jatuh saat Sugeng mengucapkan talak pada Retno. Hanya tatapan kebencian serta jijik yang Retno layangkan pada Sugeng.Pun dengan Bu Winda maupun Firman. Namun Sugeng tak ambil pusing, baginya, bisa bercerai dengan Retno adalah suatu pilihan yang tepat.Dirinya bisa bebas tetap berhubungan dengan siapa saja meskipun menikah dengan Mulan. Seperti malam ini, dirinya kembali mendapat panggilan dari Tante Susi. Dirinya diminta untuk menemani tante Susi di sebuah hotel bintang 5.Berbeda dengan Sugeng, Mulan yang masih bersolek di depan cermin hanya tersenyum sinis saat mendapat pesan dari Sang Kakak, Firman.Entah dapat darimana sang kakak itu uang untuk membeli handphone baru. Meskipun bukan jenis HP yang mahal. Namun, bagi seorang Firman yang merupakan mantan Napa

  • Kubalas Penghianatanmu Mass   Bab 57 Tak Tahu Malu

    Dengan brutal, Retno terus saja memukul Sugeng yang sudah tak berdaya di lantai. Firman yang melihat Retno kalap pun tak bisa menghentikannya. Dirinya berhasil ditendang pada bagian alat v*talnya oleh Retno. Yang mengakibatkan dirinya susah untuk berdiri.Saat Retno sibuk memukul Sugeng menggunakan sapu, matanya menangkap Mulan yang menangis dalam pelukan ibunya. Segera saja ya melangkah mendekati Mulan, sapu yang ia pegang sempat ia putuskan pada Sugeng hingga patah.SrettLengan Mulan ia tarik sekencang mungkin dan mulai menampar pipi kanan maupun kiriPlak plak plak.Retno berfikir, jika Mulan bisa ia hajar, kemungkinan Sugeng akan membeli Mulan. Sehingga hubungan mereka bisa diketahui oleh ibu maupun adiknya.Dan benar saja, dengan tertatih, Sugeng berjalan ke arah Mulan. Segera ia memeluk Mulan dari depan. Sengaja agar Mulan tak terkena amukan Retno."Lihat lihat!! Dua pendosa ini bersatuu! Ibu, Firman, kalian lihat kelakuan kedua manusia kej* ini!! " teriak Retno dengan air mata

  • Kubalas Penghianatanmu Mass   Bab 56

    Tengah malam, Retno yang masih tak dapat terpejam hanya bisa menghela nafas berat. Sang suami, dari mulai pulang ke rumah tak menyapanya barang sebentar. Padahal biasanya, Sugeng akan selalu menyapa dirinya mau dari mana pun ia. Namun malam ini, jangankan menyapa, melihat ke arahnya saja tidak. Aroma wangi milik adiknya juga masih samar-samar tercium di indra penciumannya. Dengan gerakan pelan, Retno mulai turun dari ranjang. Ia melihat Sugeng yang tertidur begitu pulas.Sudah seprti mayat hidup batinnya, Langkahnya pelan keluar dari kamar. Tak mau membangunkan Chika yang juga sekamar dengannya. Ia berjalan pelan melewati Firman yang tidur di ruang tamu berlaskan tikar dengan selimut dan bantal kecil.Sesampainya di depan kamar Bu Winda, Retno mulai membukanya perlahan, di lihatnya sang ibu serta Mulan tidur bersisihan. Aman batinnya.Ia tutup kembali pintu tersebut lalu berjalan kembali ke kamarnya. Setelah memastikan Sugeng masih terlelap. Tangannya otomatis menjangkau HP Sugeng yan

  • Kubalas Penghianatanmu Mass   Bab 55

    Seminggu berlaku, tepat hri senin, Bu Winda telah berhasil membebaskan Firman dengan jaminan uang 300juta.BughhPukul Bu Winda sedikit keras pada bahu Firman. Tak hanya satu bahkan Firman mendapatkan pukulan bertubi-tubi dari ibunya."Aduh Buu sakiit""Nangis terus nangiss! Huh ibu udah bebasin kamu sekarang kamu cari duit sana buat ganti duit ibu""Ampuun Buu ampun aduhh""Rasain tuh! Lain kali korupsi sana lagi biar dipenjara. Kalau sampe kamu dipenjara lagi. Gak cuma penjara yang kamu dapet. Bakal ibu g*rok itu leher kamu! "Reflek, Firman mencekal lehernya sendiri. Sedikit miris mendengar ibunya akan bertindak kejam."Y-ya aku korup juga karena Shela Bu" cicitnya."Nah kan! Sekarang kemana itu perempuan j*lang itu? Hilang kan? Diperbudak aja kamu itu. Udah ayo pulang. Ibu udah pesan taxi! ""I-iya Bu"Tubuh kurus Firman serta potongan rambut yang acak-acakan khas seorang napi membuat beberapa orang memandangnya sedikit aneh. Tak jarang pula ada yang terang-terangan berucap yang t

  • Kubalas Penghianatanmu Mass   Bab 54 Andin tahu

    Kringg Kringg"Halo""Halo bu, saya sudah melihat tanah yang akan ibu jual. Di sana ternyata tidak se strategis yang ibu bilang ya. Ternyata masih berada di pelosok. saya tidak bisa membeli dengan harga yang ibi tawarkan. Bagaimana jika 300juta? ""400 lah pak""Tidak bisa bu""Yaudah 350""320""Iya deh 320. jadi kapan saya akan dapat duitnya? ""Ibu sekarang di mana? ""Saya di jakarta pak. Atau biar bapak transfer aja duitnya? Saya buat ATM hari ini juga""Baiklah bu. begitu saja""Iya Pak terimakasih"BibSeperti itulah obrolan pagi ini, Bu Winda yang terobsesi ingin membebaskan Firman menjual tanah satu-satunya peninggalan bapaknya dulu. Sebelumnya, ia telah memikirkan jauh-jauh hari tentang apa saja resiko jika tanah yang ia punya ini akan habis terjual. Bisa saja dirinya akan benar-benar jatuh miskin atau mungkin dibenci salah satu anaknya karena memprioritaskan anak yang satunya.Setelah berfikir ribuan kali, akhirnya Bu Winda mulai berkemas dan akan menuju ke Bank hari ini. I

  • Kubalas Penghianatanmu Mass   Bab 53 Baru

    "Selamat Pagi ibu""Pagi ibu""Selamat pagi ibu Andin"Seperti itulah sapaan pagi yang Andin dapatkan. Sebelumya, ia sempat ragu jika para karyawan akan menyukainya. Namun saat melihat langsung, semua spekulasi buruk yang sebelumnya mengganggu fikirannya terbayar lunas. Dengan sapaan ramah dari para anak buah ha membuat dirinya merasa lebih percaya diri akan kemampuannya.Dengan senyum sertia jawaban singkat seadanya, Andin membalas sapaan para pegawainya dengan hati yang tersenyum sempurna."Silahkan masuk bu, ucap seorang perempuan yang Andin yakini sebagai sekretaris papanya. Dan sekarang akan menjadi sekretarisnya juga." Kamu Irish? Sekretaris papa kan? Setelah ini kamu akan jadi sekretaris saya. Mohon bimbingan kamu ya"ucap Andin lembut.Irish yang sebelumnya beranggapan jika anak bossnya adalah seseorang yang sombong seketika malu pernah berfikiran seperti itu. Karena nyatanya, wanita cantik yang berdiri di depannya tak lebih dari wanita bak dan ramah yang ia temui. Sangat jara

  • Kubalas Penghianatanmu Mass   Bab 52

    Hari ini adalah jadwal Retno untuk berbelanja. Sudah dari kemarin malam Sugeng tak pulang ke rumah. Bahkan sekedar berkabar pun tidak. Bukan tidak mungkin hal itu membuat Retno kalang kabut dan kesal setengah matiBahkan hari ini dirinya harus ke pasar sendiri, jika biasanya dulu ia akan belanja di supermarket, sekarang dirinya harus belanja ke pasar. Sebenarnya uang yang diberikan Sugeng tempo hari sebesar 5juta cukup untuk ia gunakan belanja di supermarket. Namun, setelah ia berfikir, mungkin lebih hemat jika berbelanja di pasar. Toh sekarang ada ibunya yang harus ia rawat."Kesel banget harus belanja kaya gini huh. Ini lagi, mas Sugeng dari kemarin hp nya nggak aktif. Kemana sih kamu mas?!" omelnya sambil menenteng belanjaan di tangan kanan dan kirinya.Setelah Retno keluar dari pasar, ia berniat menunggu taxi di luar pasar. Jujur, tubuh lelahnya sudah tidak bisa di ajak kompromi jika harus naik angkot yang berdempet-dempet.Namun saat Retno sedang menunggu taxi di sebuah trotoar,

  • Kubalas Penghianatanmu Mass   Bab 51 Perusuh

    Setelah kurang lebih seminggu Papa Andin dirawat, hari ini adalah waktunya pulang. Namun sang papa harus terus dipantau kesehatannya oleh sang dokter."Opa opaa. Fara seneeeng banget opa udah pulang. Rumah sepi kalau nggak ada opaa" riuh Fara menyambut opanya pulang."Haha cucu opa lucu banget. Iyalah rumah sepi karena yang bisa bikin ketawa cuma opa""Haha iya, kalau oma sukanya marah-marah" bisik Fara pelan di samping opanya."Ssttt jangan keras-keras nanti oma denger""Hihi iya Opa tuh mata oma udah setajam pisau""Ekhm"Belum sempat Pak Budi menjawab deheman dari seorang wanita paruh baya terdengar dari belakang."Kalian ini, bukannya ngomong baik-baik ke oma malah ngomongin yang jelek-jelek ya" ucap Mama Margareth dengan sok galaknya. Tangan yang bersidekap di dada membuat auranya semakin terlihat ganas.Tentu, sang oma hanya bercanda, karena dirinya aslinya sangat mencintai cucunya itu."Omaaa, maafin Fara ya Fara janji nggak akan ngomongin oma lagi""Hmm" hanya itu yang keluar

  • Kubalas Penghianatanmu Mass   Bab 50

    "Pa papa udah sadar? " tanya Andin melihat sang papa membuka perlahan matanya."Panggil dokter Ndin" uca Alex."Oh iya"Reflek Alex menarik lengan Andin saat melihat Andin hendak beranjak dari ruangan."Mau kemana? ""Panggil dokter""Kayanya kami tiba-tiba jadi lemot deh. Ini guna tombol apa? " tanya Alex sambil menunjukkan sebuah tombol kecil di sebelah ranjang."Eh. hehe"Tak berselang lama, seorang dokter laki-laki paruh baya terlihat memasuki ruangan dengan seorang perawat yang terlihat membawa clipboard."Ada yang bisa dibantu Bu Andin? " tanya pak dokter ramah."Papa saya sadar dok"ucap Andin mengalihkan tatapannya pada Pak Budi yang terlihat membuka mata secara perlahan." Alhamdulillah, Kita periksa dulu kondisi bapak ya"Pemeriksaan pada Pak Budi hanya dilakukan kurang lebih 15menit. Setelah memastikan jika kondisi Papa Andin lumayan baik, pak dokter mengalihkan tatapannya pada Andin yang tengah menunggu dengan cemas."Alhamdulillah kondisi beliau cukup baik, tekanan darah s

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status