Share

Bab 30 Bayangan Itu

POV Luna

Aku sangat senang bisa datang ke sini. Setelah kurang lebih lima belas jam perjalanan yang cukup melelahkan, kami tiba di Amsterdam, salah satu kota terindah di Belanda. Aku tak menyangka akan berada di sini, menjadi bagian dari keluarga Van Renesse dan menjadi istri seorang lelaki berdarah Indo-Eropa.

Aku masih merasakan ini seperti mimpi.

"Selamat datang Luna." Bu Ayu memelukku erat.

Baru pertama kali aku merasakan pelukan hangat seorang ibu yang sangat tulus. Mungkin Arga mewarisi sifat sayang dari ibunya dan ketegasan dari seorang ayah.

"Makasih, Ma." Aku menyalaminya.

"Selamat datang Luna," sapa lelaki jakun tersebut, ayah mertuaku.

"Makasih, Ayah." Aku pun menyalaminya.

"Bi Minah, sehat kan?" tanya Mama.

"Alhamdulillah. Masih sehat, Bu Ayu." Mereka berpelukan seperti dua sahabat yang sudah sangat lama tidak bertemu.

Hari ini kami disuguhkan makanan khas daerah sini. Untungnya, Bi Minah bisa menyesuaikan. Awalnya, aku khawatir ia tak bisa makan. Ternyata, ia sudah ter
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status