Share

Bab 52

Ponsel yang kuletakkan di atas meja makan berdering. Sepertinya ada pesan masuk.

Akan tetapi, tak kupedulikan benda pipih itu. Aku masih berkutat dengan makanan yang baru saja kuolah.

Tak macam-macam.

Aku hanya membuat roti bakar untuk kuhidangkan saat bersama Mutia nanti.

Setelah selesai, tak lupa kuletakkan di atas piring dan kubawa menuju ke meja makan.

Kuletakkan makanan hasil tanganku itu lalu kuhenyakkan tubuhku di kursi.

Ponsel itu kembali berdering. Hanya saja kali ini ada panggilan masuk. Nama Reno terpampang dengan jelas di layar tersebut.

Reno adalah sahabat dekatku. Dengan dia juga aku menjalankan bisnis sampinganku.

Ya, selain memiliki rumah makan, aku juga memiliki usaha jual beli motor bekas.

Meskipun belum berkembang dengan pesat, meskipun belum memberikan penghasilan seperti yang diharapkan, kami tetap menekuninya.

Aku pun meriah benda pipih tersebut, setelahnya kuusap ke atas layar itu dan kutempelkan ke telinga.

"Halo, Ren. Apa ada pesanan sepuluh motor h
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status