Share

Bab 207 Hati yang Membara

Penulis: Dhesu Nurill
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-09 10:56:31

"Iya, Mas. Aku juga tidak tahu bagaimana kabarnya Mila. Aku juga tidak berniat mencari tahu. Lagi pula aku yakin, dia pasti masih dipenjara."

"Kamu yakin?" tanya Devan.

Lusi menautkan kedua alis sembari menoleh, karena tidak mengerti dengan pertanyaan yang diajukan oleh pria itu. Devan mungkin berpikir kalau dirinya ini sedang berbohong atau mungkin salah kira.

"Kenapa kamu bertanya seperti itu, Mas? Bukankah kamu tahu sendiri, kalau Mila itu dipenjara."

"Maksudku bukan seperti itu. Aku hanya mengingatkan, agar kamu itu tidak terlalu fokus kepada Raka. Sebab, aku yakin Mila itu pasti mencari celah agar menghancurkanmu," ucap Devan membuat Lusi termenung.

Dia berpikir kalau perkataan pria ini benar. Bisa saja saat ini Mila sedang merencanakan sesuatu. Lusi tidak tahu kalau Mila sudah keluar dari penjara, karena setelah Mila keluar, wanita hamil itu benar-benar hanya menghabiskan waktu di kampung. Kembali pun langsung menemui Bu Sinta.

Dia ingin mendapatkan Raka terlebih dahulu, b
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 676 Meminta Kejujuran

    Raka melihat wajah Mila yang frustrasi. Istrinya itu seperti ketakutan dan tidak menyangka dengan pilihan yang diambil oleh suaminya, tetapi mengingat sejauh mana kebohongan yang dilakukan Mila membuat Raka akhirnya menyampingkan semua rasa kasihan itu di hatinya. Hanya saja, tampaknya pria itu harus menggunakan kesempatan ini untuk bertanya langsung kepada Mila tentang semua kebenaran yang diucapkan oleh Maura."Sebelum aku menjawab pertanyaanmu, jawab dulu pertanyaanku," ucap Raka, tiba-tiba saja membuat Mila diam. Isakan Mila juga ikut berhenti. Entah kenapa hatinya merasa gundah mendengar semua itu, takut kalau Raka tiba-tiba saja mengatakan sesuatu yang membuat Mila tak berkutik dan tidak bisa menjawabnya."Apa benar kamu masih punya keluarga dan seorang adik?" tanya Raka, langsung membuat wajah Mila menegang. Air mukanya pucat, menandakan kalau wanita itu mengakui apa yang dikatakan oleh Raka. Sang pria memejamkan mata sembari memijat pelipis yang berdenyut. "Terlihat dari e

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 675 Pilihan yang Menyakiti Mila

    "Tenang saja, Nona. Jangan marah-marah seperti itu. Kalau kamu memang ingin mengamuk, keluarkan saja kepada suamimu," Ucap David dengan santai. Di saat mereka sedang berbicara seperti itu, tiba-tiba saja ponsel David berdering. Dia tak melihat siapa yang menelepon. Pria itu tahu kemungkinan besar yang meneleponnya adalah Raka.Tanpa banyak bicara David langsung mengangkat telepon dari seberang, tanpa melihat layar ponsel. Bahkan dengan niat yang penuh, David mengeraskan suara pembicaraan mereka di ponsel. "Halo?" tanya David.Pria itu memberikan isyarat kepada Aldo dan Mila untuk menutup mulut dengan menempelkan jari telunjuk di bibirnya sendiri."Halo, David. Ini aku Raka."Mendengar suara Raka, Mila terkesiap. Dia tiba-tiba saja menjerit. "Mas Raka. Tolong aku Mas. Aku ada di sini. Tolong bebaskan aku, Mas!" seru Mila tiba-tiba saja membuat Raka yang ada di seberang sana terkesiap. Dengan sigap Aldo menutup mulut Mila dan memegangi tangannya, agar wanita itu tidak bergerak. "Ap

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 674 Hari Keputusan

    Tempat pukul 07.00 pagi, David ternyata sudah datang. Pria itu seperti biasa duduk di kursi kebesarannya. Mila yang ada di kamar pun disuruh untuk keluar. Perasaan wanita itu berkecamuk, tak tahu apa yang akan terjadi kepadanya. Yang pasti hari ini dia harus berusaha untuk bersikap baik kepada David, agar pria itu memberi pengampunan kepadanya. Setidaknya membiarkan dia berkeliling di tempat ini. Stres terus-terusan dikurung di kamar. Mungkin perkataan Aldo benar, dia harus banyak berpikir jernih dan tidak melawan. Walaupun sebenarnya dalam hati wanita itu ingin berontak, keluar dari tempat ini. Tentu tidak semudah itu, jadi jalan satu-satunya adalah melakukan hal-hal kecil agar dia bisa membuka ruang untuk kabur dari tempat ini. Mila duduk tepat di depan David, tetapi di sebuah kursi tanpa ukiran apa pun. Sementara pria itu duduk di kursi yang megah seperti seorang raja yang ada di singgasana. David tersenyum miring, dia melihat penampilan Mila begitu menyedihkan. Terlihat jelas

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 673 Katika Hampir Menyerah

    Pagi-pagi sekali pintu kamar Mila diketuk oleh Aldo. Wanita itu terkesiap. Sebelumnya dia masih berpikir apa yang dilakukan oleh Aldo pagi sekali. Biasanya pria itu akan mengantarkan sarapan pukul 07.00 pagi, ini baru pukul 06.00 tapi pria itu sudah mengetuk pintu. Sang wanita tiba-tiba saja berharap kalau Aldo akan membebaskannya, atau setidaknya membiarkan Mila untuk jalan-jalan di sekitar rumah megah ini. Suntuk ketika seharian di kamar. Walaupun ada televisi, tetapi dia tidak bisa menggunakan ponsel. Entah bagaimana butiknya dan juga Raka saat tahu dirinya tidak juga pulang. Mila jadi penasaran juga apakah Raka akan mengkhawatirkannya atau tidak. Ketukan yang ketiga kali membuat Mila tersadar, wanita itu pun menyuruh Aldo masuk. Sebenarnya kunci itu memang ada di tangan Aldo, tetapi pria itu mengetuk takut jika Mila sedang melakukan aktivitas lainnya atau tertidur atau dengan hal-hal privasi lain yang seharusnya tidak dilihat oleh Aldo. Sejauh ini Aldo tahu batasannya sendiri

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 672 Bukan Nasab Raka

    Maura mengepalkan kedua tangannya di bawah meja makan. Dia benar-benar muak sekali kepada sikap kakaknya yang sama sekali tidak mengenalkan keluarganya sendiri kepada suami. Sudah dipastikan kalau pernikahan mereka tidak sah. Memang di video dulu waktu digerebek, Mila langsung disuruh menikah dengan Raka.Mungkin karena keadaan yang mendesak, ditambah lagi ini kesempatan yang bisa digunakan untuk Mila demi mendapatkan Raka, akhirnya wanita itu memilih berbohong dan mengatakan kalau dirinya sudah tidak punya keluarga. Hingga menggunakan wali hakim, artinya Mila dan Raka selama ini berbuat zina dan anak yang ada di dalam kandungan Mila juga walaupun anak biologis, tapi tidak memakai nasab ayahnya. Sejauh ini, Raka sudah paham perihal runtunan tentang nasab. Walaupun dia memang pria brengsek yang sudah berani mengkhianati istrinya. Jika sudah begini, apakah Raka akan tetap menganggap anak yang ada dalam kandungan Mila anaknya atau bukan? "Tapi, aku berterima kasih kepadamu karena suda

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 671 Harta Bagian

    Maura terlihat kesal. Dia tidak mengira kalau Mila benar-benar penghapus nama keluarganya di hati, termasuk kedua orang tua yang harusnya diakui, meskipun memang tidak layak perilakunya.Sepertinya Mila harus diberi pelajaran yang setimpal karena berani tidak mengakuinya sebagai adik. Walaupun memang dari dulu Mila tidak pernah mau mengakuinya sebagai saudara sendiri, tetapi bukankah itu keterlaluan? Berbohong sepenuhnya kepada suami sendiri. Jangan-jangan pernikahan mereka tidak sah karena tidak ada wali dari orang tuanya. "Mas, sudah dibohongi sama Mbak Mila," ucap Maura, kali ini dengan wajah serius.Raka yang sebelumnya sedang menikmati makannya pun benar-benar sudah kehilangan selera, apalagi Maura mengatakan hal seperti itu. "Kenapa kamu bicara seperti itu, Maura? Semakin ke sini kamu semakin melantur, ya.""Enggak, Mas. Aku nggak ngelantur. Aku berbicara yang sebenarnya. Dulu kan aku tinggal sama Mbak Lusi, ya waktu kalian masih panas-panasnya kasus perselingkuhan. Aku dengar

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status