Home / Rumah Tangga / Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya / Bab 384 Kenapa Harus Berpisah?

Share

Bab 384 Kenapa Harus Berpisah?

Author: Dhesu Nurill
last update Last Updated: 2024-10-06 21:53:32

Selama mereka makan, Lusi dan Adiba beserta Alia pun menyelingi aktivitas mereka dengan canda tawa. Sang pria dari tadi mendengarkan pun ikut tersenyum, apalagi saat mendengar Lusi terkekeh dan tertawa.

Entah kenapa itu terdengar seksi di telinganya. Dia benar-benar sudah terhipnotis dengan wanita itu. Tampaknya sang pria harus benar-benar mencari tahu siapa wanita yang sudah ditabraknya tadi.

"Ibu, apa perjalanan kita masih jauh?" tanya Alia di sela makannya.

Wanita itu mengusap kepala sang anak dengan sayang. "Sebentar lagi, ya. Alia yang sabar, nanti kalau misalkan Alia capek bobo aja," ucap Lusi berusaha untuk menenangkan anaknya.

Pasti Alia bosan sekali karena harus menunggu perjalanan jauh. Sementara itu, pria yang ada di sana juga masih berusaha mendengarkan percakapan mereka. Untunglah di meja tempat mereka berada itu hanya beberapa orang saja, sementara yang ramai itu dekat food count, tempat Adiba mengantri makanan tadi.

Tanpa menceritakan apa pun, pria itu sepertinya pa
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 607 Pulang Bulan Madu

    Winda sebenarnya ingin mengajukan protes, tapi lidahnya kelu dan dia hanya bisa menganggukkan kepala. Seolah dirinya dikuasai oleh pikiran lain yang mengatakan kalau dia harus tetap menurut. Hatinya tidak boleh memberontak. "Aku tahu, mungkin ini berat bagi kamu. Apalagi kita baru menikah, tetapi untuk saat ini aku mohon pengertianmu. Aku juga tidak bisa berbuat banyak. Aku tidak mau kehilangan anakku ini. Entah sampai kapan aku bisa bertemu dengan Alia, tetapi yang pasti mereka ini adalah kedua anakku. Jadi, kumohon kamu bisa mengerti situasi ini."Kali ini Raka memasang wajah memelas, membuat Winda tidak tega. Wanita itu pun akhirnya tersenyum sembari menganggukkan kepala."Baik, Mas. Aku akan sabar menunggu kabarmu. Tapi, kapan kamu akan menghubungiku?" "Nanti saat malam Sabtu. Aku akan menelponmu saat Mila tidur, besoknya kan aku akan ketemu kamu. Pokoknya aku akan usahakan untuk tetap ketemu kamu. Walaupun Mila melarangku di akhir pekan, itu adalah hak kamu.""Iya, Mas. Aku men

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 606 Sedang Apa Dia Di Sini?

    Raka tertegun saat melihat wajah di balik hoodie. Ya, orang itu memakai hoodie sampai kepalanya tertutupi, tetapi Raka bisa dengan jelas melihat kelebatan wajahnya. Orang itu mendelik, tapi langsung berlari cepat, pergi dan menghilang begitu saja di balik semak-semak. Seketika Raka tak bisa bergerak, kecuali kakinya yang bergetar hebat. Bahkan dia sampai meneguk saliva dengan susah payah. Winda yang melihat itu kebingungan. Dia sampai menautkan kedua alis sembari melihat ekspresi suaminya. "Mas, kamu kenapa? Mas?" tanya Winda sembari terus melihat reaksi wajah pria itu. Karena Raka tidak juga menyahut panggilannya, akhirnya Winda memilih untuk menepuk pundak sang pria. Raka terperanjat, Winda pun ikut kaget."Kamu kenapa, Mas?" tanya Winda, khawatir. Raka memegangi dadanya sembari bernapas berkali-kali. Dia melihat dengan yakin kalau pria itu adalah orang yang dikenalnya. Kalau tidak salah lihat wajah itu adalah wajah Arya. Entah kenapa dia merasa kalau mata Arya itu penuh denga

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 605 Jangan Ikut Campur!

    Winda malah tampak murung. Dia berharap apa pun masalah yang dihadapi Raka harusnya dibicarakan dengan Winda. Bukankah arti dari suami istri itu saling melengkapi dan memberikan solusi? Tetapi Raka seolah-olah menghindari dari semua itu dan memilih untuk menyimpannya sendiri. Menganggap kalau Winda hanyalah cadangan.Meskipun memang begitu, tetapi Winda ingin dilibatkan dalam apa pun kehidupan Raka. Apakah itu salah?Sebelumnya Winda tidak berani mengatakan apa-apa. Tetapi kalau terus-terusan didiamkan pun maka hatinya akan terus-terusan sakit dan ini tidak baik untuk dia dan kehidupan bersama Raka nanti. "Maaf sebelumnya kalau aku lancang, tapi bukankah kamu seharusnya mengatakan semua itu kepadaku? Ini kan bukan masalah kamu saja, ini berkaitan dengan hidupku juga." Padahal harusnya Winda itu diam saja. Sekarang Raka sedang berusaha untuk meredam emosi. Tetapi kalau wanita ini malah berbicara seperti itu, sumbunya akan kembali tersulut. Mungkin terjadi lagi pertengkaran. "Bisakah

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 604 Berusaha Meredam Emosi

    Saat itu juga Mila langsung mematikan panggilannya. Dia bahkan melemparkan ponsel ke sisi kasur, kesal dengan apa yang dikatakan oleh Raka barusan. Pria itu harusnya prihatin dengan keadaannya saat ini, bukan malah menyalahkan dan melakukan hal-hal di luar batas.Perkataan Raka yang menurutnya sudah keterlaluan membuat Mila akhirnya mengungkapkan kata-kata itu dan memang sesekali Raka itu harus diancam, karena dia bisa saja membuat perhitungan yang lebih sakit dari ini.Raka bisa dipenjara bersama ibunya kalau Mila mau. Tetapi dia ingat dengan anak yang ada dalam kandungan. Prinsipnya satu, tidak boleh kehilangan kasih sayang seorang Ayah. Pengalaman buruk dalam hidupnya tidak boleh diturunkan kepada anak yang ada di dalam kandungan. Mila memejamkan mata sembari mengusap kasar rambutnya, dia berusaha untuk tenang menghadapi semua ini walaupun tak bisa. Sebab kalau Maura tahu tentang kejadian ini, pasti wanita itu akan menertawakannya dan ini sebuah aib yang tidak boleh diketahui oleh

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 603 Aku Bukan Peliharaan

    "Aku benar-benar tidak menyangka, kalau Mila yang aku kenal dulu itu sifat aslinya seperti ini." "Aku juga tidak menyangka kalau pria yang aku pikir baik hati dan sangat dipercaya itu adalah orang yang tega seperti kamu, Mas.""Mila, dengar. Kamu itu terlalu terobsesi kepadaku, bukan mencintaiku. Kalau kamu mencintaiku kamu akan memberikan kepercayaan penuh kepadaku dan membiarkan aku hidup dengan semestinya, bukan dijadikan boneka atau miniatur yang harus selalu saja kamu perintah. Aku juga punya perasaan, Mila. Aku juga ingin sesuatu yang baru dan menikmati hidup. Bukan hanya terus-terusan mengikuti semua kemauanmu yang menurutku tidak masuk akal." "Apanya yang tidak masuk akal sih, Mas? Kamu hanya perlu mengikuti semua kemauanku. Kamu tidak boleh selingkuh, kamu tidak boleh berhubungan dengan wanita manapun. Kamu juga cukup ada di dekatku saja, Mas." "Itu namanya gila, Mila. Kamu benar-benar sudah kelewatan batas! Kamu pikir aku adalah kacung yang harus selalu mengikuti perintah

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 602 Itu Obsesi, Mila

    Tubuh Raka langsung menegang di tempat. Bahkan pria itu tidak bisa berkata-kata lagi, lidahnya kelu mendengar ancaman yang diberikan oleh Mila.Mila di seberang sana tersenyum dengan puas. Memang Raka itu sekali-kali harus diancam, tidak boleh terus dituruti.Lagi pula setelah dia menuruti semua keinginan Raka, pria itu juga sama sekali tidak berubah. Memang pada intinya Raka itu menikahinya hanya karena ingin anak yang ada di dalam kandungan Mila. Pria itu pikir Mila akan menyerah begitu saja, tentu tidak. Hak asuh anak ketika mereka berpisah pasti akan ada di tangannya dan wanita itu akan pastikan sang pria benar-benar ketergantungan kepada dirinya tentang anak, karena Mila yakin Raka itu adalah seorang Ayah yang tidak bisa berpisah dengan anaknya. Raka sangat sayang kepada Alia dan tampaknya akan sangat sayang juga kepada anak yang dikandung oleh Mila. Wanita itu tidak mau kalah kalau terus-terusan dibentak dan dimarahi tanpa alasan jelas, tentu saja Mila akan berontak walaupun i

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status