Share

Bab 454 Bukan Uang, Tapi ....

Aвтор: Dhesu Nurill
last update Последнее обновление: 2024-12-08 19:38:30

Dalam beberapa detik Maura terperangah sembari mengerjapkan mata. Dia tidak percaya dengan apa yang didengarnya barusan.

Melihat itu Mila kesal. Adiknya ini benar-benar tampak bodoh jika melakukan hal seperti tadi.

"Kenapa kamu malah bengong saja? Otakmu konslet, ya?"

Mendengar itu seketika Maura terkesiap. Wanita itu langsung menggelengkan kepala, berusaha untuk sadar dan bersikap seperti biasanya. Tidak boleh terlihat katrok di depan kakaknya sendiri.

"Enggak, kok. Memang maksud Kakak apa?" tanya Maura, akhirnya berusaha untuk bersikap biasa saja.

Dia sudah sangat muak ketika terus dihina oleh kakaknya.

"Makanya dengarkan dulu, jangan malah bengong terus. Dengarkan dan pahami," terang Mila membuat Maura akhirnya memilih untuk diam dan berusaha mendengarkan apa yang dikatakan oleh kakaknya.

"Besok, Mas Raka akan bertemu dengan ibunya."

Maura tertegun. Sepertinya dia tahu apa akhir dari pembicaraan ini. Tetapi tentu saja wanita itu memilih untuk diam dan mendengarkan.

"Aku ingin
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Заблокированная глава

Related chapter

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 455 Titik Nadir

    "Kamu sudah gila, ya?! Apa yang kamu katakan barusan?!" seru Mila dengan sangat marah.Dia bahkan berdiri sembari berkacak pinggang, tidak peduli jika Raka bangun. Adiknya ini mulai melunjak. "Loh, kenapa Kakak marah? Kan Kakak menawarkan sendiri. Katanya mau ngasih aku upah, tapi aku tidak mau uang. Aku hanya ingin Kakak minta maaf atas semua perbuatan Kakak selama ini. Kenapa, Kak? Bukankah selama ini Kakak telah menyakitiku, menindasku sesuka hati Kakak. Yang selalu membutuhkanku, menyuruhku. Bukannya berterima kasih, malah terus menghina aku tanpa minta maaf sekalipun. Sampai detik ini, loh, Kak." "Maura, jangan pernah melebar ke mana-mana. Aku sedang fokus menyuruhmu untuk mengikuti Mas Raka.""Aku juga ingin Kakak tahu, kalau aku bisa melakukan semua ini karena Kakak selalu membutuhkanku, kan?" ungkap Maura dengan tegas.Entah tekad apa yang membuat Maura akhirnya mengeluarkan semua.Mungkin hatinya sudah benar-benar lelah dengan apa yang dilakukan oleh Mila kepadanya, hingga

    Последнее обновление : 2024-12-08
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 456 Menekan Harga Diri

    Maura hanya terdiam. Hatinya benar-benar sakit, tapi juga tidak bisa berbuat apa-apa. Karena memang pada nyatanya tidak ada orang yang mau menampung dirinya sama sekali. Yang dimaksud Maura ada orang peduli itu adalah Lusi. Tetapi itu dulu, saat dia masih menurut pada sang wanita.Sekarang bahkan untuk makan pun Maura susah. Dia benar-benar harus menekan harga dirinya hanya untuk tetap tinggal di sini, sampai mempunyai rumah atau pekerjaan.Mungkin memang bisa saja dia keluar dari sini dan menginap di masjid. Tetapi wanita itu berpikir ulang. Apakah aman? Bagaimana kalau misalkan ada orang yang jahat dan hidupnya akan berakhir sengsara? Semua itu masih menjadi pertimbangan. Walaupun dia belum genap 18 tahun, tapi pikirannya cukup matang sebab pengalaman hidup yang pahit dialami oleh Maura selama ini. Bukankah kedewasaan tidak bisa ditentukan oleh usia? Maura bener-bener tidak bisa berbuat apa-apa dan hanya bisa pasrah saja dengan apa yang akan dilakukan oleh kakaknya. "Kenapa diam?

    Последнее обновление : 2024-12-09
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 457 Persembunyian Arya

    Di sebuah pedesaan terpencil, ada seseorang yang tinggal di sebuah gubuk. Rumah itu kecil dan sudah lama tidak terawat. Bahkan dulu tidak ditempati sama sekali. Dia berusaha untuk hidup seadanya demi menghindari pihak berwajib. Ya, orang itu adalah Arya. Saat ini sang pria sedang pergi ke kampung halaman neneknya dan benar-benar jauh dari ibukota. Bahkan orang-orang di sini hampir sebagiannya tidak menggunakan internet, jadi dia bisa berlindung dari kejaran polisi di sini. Rumah ini adalah rumah peninggalan neneknya dan sudah lama sekali tidak ditempati, tetapi bagi Arya ini adalah sebuah keberuntungan kecil karena bisa menghindari dari banyaknya tatapan orang yang tahu kalau dia adalah buronan. Sudah beberapa kali dia berusaha untuk menelepon Adiba, tetapi sayangnya tidak bisa dihubungi. "Sial! Wanita ini pasti sudah mematikan HP-nya. Dia pikir bisa lepas dariku? Tentu saja tidak! Aku akan mengirimkan paket kepadanya, sebuah teror. Dan aku tidak akan bisa berhenti sampai dia bena

    Последнее обновление : 2024-12-09
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 458 Penguntit

    Keesokan paginya, Raka bersiap untuk pergi. Dia sedang mengabari Winda untuk bertemu pagi sekali, tepat jam 07.00. Sementara itu Mila yang belum juga bangun, tak tahu jika suaminya sudah bersiap-siap.Di samping itu, Maura yang memang melihat kepergian Raka pun awalnya tidak mau mengikuti, karena memang dirinya sakit hati kepada Mila sebab perkataan semalam. Tetapi pikiran liciknya kembali keluar. Dia akan mengadu domba semua orang, sampai benar-benar hancur dan tidak ada yang tersisa. Jadi dengan inisiatif sendiri Maura pun mengikuti ke mana Raka pergi. Jika Maura ketahuan oleh pria itu. Dia akan beralasan kalau memang dirinya disuruh oleh Mira. Sebelumnya, Maura dengan hati-hati membuka kamar Mila. Ternyata wanita hamil itu memang masih tidur. Dalam hati merutuk kalau memang Mila itu pemalasan. Bahkan dulu sang Kakak enggan sekali untuk menyentuh pekerjaan rumah, selalu saja dirinya yang menyelesaikan.Sekarang pun masih sama, apalagi dalam keadaan hamil. Pasti Mila akan beralasan

    Последнее обновление : 2024-12-10
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 459 Terus Mengikuti

    "Mbak, kalau misalkan saya ikut ke sana boleh?" tanya Maura langsung, karena dia benar-benar penasaran apa yang dilakukan Raka kepada Winda. Hingga pikiran kotor itu tiba-tiba saja menyerang benak Maura. Mungkinkah keduanya melakukan hal-hal yang tidak baik di sana? "Oh, maaf, Mbak. Nggak bisa, kecuali kalau misalkan Mbak punya janji, baru kami bisa mempersilakan Mbak untuk masuk." "Tapi, dia itu Kakak saya loh." "Ya, mau Kakak atau tidak, apakah Anda sudah ada janji?" Maura terdiam dan dengan berat hati langsung menggelengkan kepala."Tidak bisa, Mbak."Maura kelabakan. Dia tidak bisa diam saja di sini atau akan terjadi sesuatu yang buruk, setidaknya dia tidak boleh kehilangan kesempatan untuk mencari informasi bagus. Bisa-bisa Raka dan Mila bertengkar hebat kalau misalkan tahu jika pria itu dan Winda bermain api. "Oh ya, Mbak. Apakah di situ hanya satu ruangan yang tertutup? Apa mungkin mereka melakukan hal-hal yang tidak baik?" Tiba-tiba saja sang wanita berkata seperti itu.

    Последнее обновление : 2024-12-10
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 460 Alasan Jatuh Cinta

    Maura pun mengikuti ke mana mobil Winda pergi. Dalam hati dia merutuk, kalau Winda memang benar-benar kaya. Tetapi memang lebih kaya Lusi. Hanya saja dia kesal karena Winda tidak mengikuti caranya untuk menyingkirkan kakaknya. Kalau saja Winda mau mengikuti saran agar Mila dan Raka berpisah, mungkin kejadiannya akan berbeda. Dia bisa saja mendapat pekerjaan yang lebih baik di tempat ini, dengan cara mengancamnya. Namun, sayangnya Winda malah memilih untuk tidak mau ikut campur dalam rencananya dan Bu Sinta. Sayangnya wanita itu hanya bisa merutuk tanpa melakukan apa-apa.Sementara itu, saat ini Raka sedang menyetir mobil Winda. Dalam hati Winda merasa senang walaupun sedikit kecewa, karena dia tahu kalau kehadiran Raka itu bukan untuk mempermasalahkan tentang hubungan, tapi setidaknya ini akan menjadi kenangan yang indah untuk Winda. Orang yang sangat dia kejar dan dicintai mau satu mobil dengannya. Dia seperti seorang kekasih yang pergi untuk berkencan. Walaupun itu hanya kamuflas

    Последнее обновление : 2024-12-11
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 461 Dari Hati ke Hati

    "Win.""Iya, Mas?"Akhirnya setelah sekian lama saling diam, Raka pun memulai pembicaraannya."Maaf sebelumnya kalau misalkan aku mengatakan hal ini, tapi aku hanya ingin tahu saja dan tidak mau menembak-nebak atau sampai akhirnya menyakiti hati kamu." Jantung Winda berdetak dengan sangat kencang, takut jika Raka bertanya hal yang macam-macam kepadanya. Ini akan membuat suasana semakin kikuk atau mungkin akhirnya Winda tidak bisa mengungkapkan atau memperlihatkan perasaannya kepada sang pria. "Memang apa yang ingin Mas katakan?" tanya Winda. "Aku takut menyakiti hati kamu." Winda tersenyum kaku. Dia ingin sekali menangis mendengar Raka bertanya seperti itu. Entah sudah berapa tahun dia memendam perasaan ini, tetapi ternyata inilah pertama kali Raka bertanya hal yang begitu sensitif. Ada sedikit sesal, kenapa Raka tidak bertanya dari dulu setelah dia mulai kembali mendekati pria itu? Kenapa setelah banyak kejadian yang menimpa Raka, sang pria baru bertanya hal seperti ini? Dia mer

    Последнее обновление : 2024-12-11
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 462 Ditolak Sebelum Bertindak

    Tiba-tiba saja Raka menghentikan mobil, membuat Winda bingung. Termasuk Maura yang sudah sedari tadi mengikuti. "Kenapa Mas Raka berhenti, ya, Pak?" tanya Maura kepada sopir itu, yang langsung digelengi sopir taksi.Orang itu juga bingung dan dia tidak tahu harus menjawab apa. Yang dilakukan hanya mengikuti perintah penumpang saja. Winda menoleh kepada Raka yang tiba-tiba saja menghela napas berkali-kali, lalu sekarang sang pria menatapnya dengan wajah memelas. Ada sorot mata bersalah di sana, tetapi Winda tidak tahu apa yang akan dikatakan Raka nantinya. Yang pasti Winda harus menyiapkan hati dengan apa pun yang akan terjadi nanti. "Win, begini. Aku akan berbicara dari hati ke hati dan dengan sangat memohon agar kamu tidak sakit hati dengan apa pun yang kukatakan nanti," ungkap Raka tiba-tiba saja membuat wanita itu terdiam. Jantungnya berdetak dengan sangat kencang, takut jika Raka benar mengatakan sesuatu yang membuatnya terpuruk. Bagaimanapun sampai saat ini Winda memang masih

    Последнее обновление : 2024-12-14

Latest chapter

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 583 Siapa yang Menang?

    "Sudah jangan lihat-lihat seperti ini. Kamu pasti berkhayal ingin bekerja di tempat ini, kan?" cetus Kiara, seolah membaca pikiran Maura, membuat wanita itu langsung terkesiap dengan mata sinis.'Wanita ini pasti belum berpasangan. Mulutnya saja pedas seperti ini,' gumam Maura dalam hati."Sok tahu!" seru Maura.Kiara tampak santai dan terduduk di depan meja kebesarannya. Dia melipat tangan di depan dada sembari menggoyangkan kaki, menatap penampilan wanita ini yang sebenarnya terlihat polos layaknya seorang anak SMA. Tetapi sikap dan mulutnya itu benar-benar di luar dugaan, sepertinya tidak mendapatkan ajaran baik tentang sopan santun dan tata krama. "Kamu itu diajarin tata krama nggak, sih?"Pertanyaan itu berhasil membuat Maura menoleh dengan wajah kesal. Wanita ini tidak punya sopan santun juga karena bertanya demikian kepada orang baru. "Kalau mau bertanya itu coba tanyakan pada diri sendiri, ngapain bertanya seperti itu kepada orang yang baru dikenal?" ucap Maura dengan kesal,

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 582 Dicegat

    Waktu sudah menunjukkan sore hari, sekarang Mauta bisa pulang. Dia meregangkan seluruh badannya sebelum keluar dari loker karyawan. Semua orang melihat bagaimana tingkah Maura. Tetapi wanita itu sama sekali tidak peduli, Yang penting sekarang bisa pulang dari sini.Nanti kalau ketemu dengan Winda dia minta untuk dipindahkan saja di bagian lain yang kira-kira tidak terlalu capek seperti sekarang. Menyusun barang dan mengecek stok itu benar-benar memuakkan. Dia harus bolak-balik mengecek bagian-bagian di setiap rak agar memastikan barangnya tersusun rapi, apalagi kalau melihat tanggal kadaluarsa, ini akan memperlambat kerjanya. Kiara yang dari tadi memang sudah mengamati Maura pun tidak akan membiarkan wanita itu pergi begitu saja. Dia harus memastikan dulu apa yang diinginkan oleh Maura sampai berlaku tidak baik di hari pertama kerja. Kalau perlu dia akan merekam semua percakapannya dan langsung memberikan kepada bosnya."Kamu tidak boleh pulang dulu," ucap Kiara tiba-tiba membuat kar

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 581 Tak Karuan Rasa

    Hari ini Lusi benar-benar senang. Semua teman barunya itu begitu welcome menerimanya sebagai karyawan baru, meskipun usianya lebih tua dari mereka. Tetapi tidak ada yang membanding-bandingkan atau bersikap buruk. Tentu saja Lusi tidak tahu semua ini adalah settingan dari David. Entah bagaimana kalau sang wanita tahu jika semua ini adalah akal-akalan David, apakah akan menerima atau malah mengucapkan terima kasih kepada pria itu? Saat istirahat tiba, wanita itu pun memilih untuk menelepon anaknya. Bertanya apakah Alia sudah makan dan lain sebagainya. Untunglah anak itu tidak rewel dan nurut kepada Adiba. Dia benar-benar merasa 𝚝𝚎𝚛𝚋𝚊𝚗𝚝𝚞. Ketika sedang seperti ini, tiba-tiba saja wanita itu teringat dengan masa lalunya. Lusu jadi bertanya-tanya, mungkinkah Raka sedang mencarinya atau pria itu memilih untuk fokus kepada dirinya sendiri dan sedang menjalani hidup tanpa memikirkan Alia?Lusi langsung menggelengkan kepala. Dia berusaha mengusir semua itu."Nggak! Aku tidak boleh me

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 580 Jika Jadi Ibu Tiri

    "Kalau kamu tanya apakah aku siap atau belum jika kamu hamil, jawabannya belum. "Seketika Winda langsung tersentak. Tampak kekecewaan begitu jelas di mata wanita itu. "Kamu tahu? Aku masih dipusingkan dengan masalah Mila dan juga Alia. Kalau kamu hamil dalam situasi seperti ini, aku malah takut akan mengecohkan semuanya atau yang lebih parahnya aku tak acuh kepadamu. Tapi kalau misalkan kamu sudah terlanjur hamil, aku akan menerimanya dengan tangan terbuka. Bagaimanapun itu adalah anakku. Tapi, aku harap pengertianmu. Untuk sekarang jangan dulu berpikiran untuk hamil, ya? Aku harus membereskan dulu masalah ini. Kalau Mila sudah lahiran, aku akan berusaha untuk mendapatkan hak asuh anak lalu meninggalkannya," ungkap Raka dengan serius, membuat Winda yang sebelumnya murung tiba-tiba saja semringah. Awalnya terlihat terkejut, tetapi juga ada kebahagiaan di sorot matanya. Itu artinya dia masih punya kesempatan emas untuk mendapatkan keluarga yang utuh tanpa embel-embel menjadi istri ke

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 579 Bagimana Kalau Aku Hamil?

    Kali ini Raka cukup lama sekali diam dibandingkan dengan pertanyaan sebelumnya. Winda sudah mulai takut kalau apa yang ditanyakan itu membuat Raka murka. Dia tidak mau ada pertengkaran di hari bulan madunya, berharap kalau Raka bisa mengabulkan semua permintaannya. Termasuk pertanyaan yang diucapkan oleh Winda barusan. Sebab selama berhari-hari bulan madu dengan Raka, pria itu lebih banyak diam dan melamun. Ini membuat sang wanita merasa kalau bulan madunya ini hanya berjalan apa adanya. Tidak ada yang lebih baik kecuali mereka menghabiskan waktu bersama. Itupun Raka berkali-kali terus saja memikirkan Alia. Tetapi Winda hanya bisa mengerti dan bersabar, berharap kalau Raka punya inisiatif sendiri untuk memberikan kejutan di hari bulan madu.Namun, sampai detik ini pun tak ada yang lebih spesial kecuali pertanyaan ini dan berharap pria itu mau menjawab semuanya."Kamu diam artinya kamu tidak mau punya anak dariku," ucap Winda dengan nada kecewa. Raka tahu pasti, Winda menginginkan ha

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 578 Jika Mila Tidak Hamil

    Raka kembali menatap Winda dalam diam. Apakah wanita itu benar-benar ingin tahu apa yang sedang dipikirkan oleh dirinya? Lalu, untuk apa? Begitu pikir Raka. Tetapi kalau tidak dijawab juga Winda pasti akan terus bertanya dan itu akan diulang-ulang sampai wanita ini mendapatkan jawabannya entah kapan. Tetapi rasanya Raka akan kelas kalau terus ditanya hal yang serupa. "Apakah kamu sangat penasaran dengan jawabanku?" tanya Raka, tiba-tiba saja membuat Winda terkesiap. "Bukan begitu, Mas. Maksudku, kita kan sudah jadi suami istri. Memang aku sudah berjanji untuk tidak saling ikut campur antara aku dan urusan Mila. Tetapi apakah aku salah hanya bertanya? Aku tidak akan menyalahi semua keputusanmu. Aku hanya ingin bertanya. Anggaplah ini rasa penasaranku, karena kalau tidak dilakukan mungkin aku akan terus-terusan kepikiran dan hanya ingin tahu jawaban apa yang akan kamu berikan jika pertanyaan serupa kembali diucapkan," ungkap Winda, sesuai dengan pemikiran Raka sebelumnya. Pria itu me

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 577 Butuh Validasi

    Raka kaget mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh Winda. Bahkan pria itu sampai tidak berkedip, seolah apa yang dikatakan oleh Winda barusan itu sebuah bom yang hampir meledak. "Maksudnya hamil?""Ya, Mas. Aku mau tanya, kalau misalkan aku hamil kamu akan gimana?""Gimana apanya, Winda? Aku tidak paham dengan maksudmu." "Aku tahu kamu menikahi Mila karena dia sedang mengandung anakmu, kan? Tetapi kalau misalkan aku juga mengandung anakmu, bagaimana, Mas? Atau Seandainya Mila tidak mengandung anakmu, apakah kamu juga akan tetap bersamanya?" tanya Winda. Sebenarnya dia butuh validasi dari Raka. Apakah benar yang dikatakan Bu Sinta dan Maura tentang hubungan Mila dan Raka yang diikat hanya karena ada anak di antara mereka. Raka menatap Winda dalam, tapi wanita itu tidak bisa mengartikan semuanya. Lalu sang pria menoleh lurus ke depan. Ada sesuatu yang mengganjal di hati dan pikiran. Apakah dia harus mengatakan yang sebenarnya kepada Winda atau memilih untuk diam? Rasanya sudah se

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 576 Hari Pertama Kerja

    Tempat pukul 12.00 siang akhirnya Maura istirahat. Ternyata di sana tidak disediakan makan siang dan membeli sendiri. Kalau tahu begini, harusnya wanita itu membawa saja makanan di rumah Mila. Tetapi sayangnya semua sudah terlambat. Dia pun akhirnya memilih untuk makan apa saja yang tersedia di sekitar supermarket, yang penting bisa mengenyangkan.Namun, lagi-lagi ada suasana yang tidak mengenakan sang wanita. Di mana para pegawai yang begitu antipati dan menjauh kepada Maura. Awalnya dia merasa kesal, tetapi lama-lama tidak mempermasalahkan. Lagipula dia sudah kenal dengan Winda. Kalau memang ada yang macam-macam, tinggal lapor saja kepada wanita itu.Maura memilih untuk membeli siomay saja, lebih murah tapi mengenyangkan. Dia pun duduk agak jauh dari teman-temannya, karena memang di sini yang baru hanya Maura saja, jadi dia tidak punya teman yang satu angkatan dan memilih untuk diam. Tidak ada inisiatif sama sekali untuk berbaur atau memperkenalkan diri.Lagi pula di sini niatnya u

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 575 Jobdesk Imel

    Mila menyantap makanan yang dibeli lewat online. Imel pun sama, tetapi gadis itu tampak sekali berbeda dari biasanya. Seperti ada yang dipikirkan dan semua gerak-gerik dari Imel membuat Mila merasa tidak nyaman. Wanita hamil itu pun menghentikan makannya dan berusaha berbicara baik-baik kepada Imel. "Kamu kenapa sih, Mel? Kok diam saja?" tanya Mila tiba-tiba, membuat Imel terkesiap. Dia sedikit bingung, tapi ada juga rasa takut. Namun demikian sang gadis tetap menjawab pertanyaan dari majikannya, takut malah salah paham. "Enggak kok, Bu. Saya cuma berpikir aja, bisa nggak ya melaksanakan tugas dari Ibu? Mengatur semuanya," ungkap gadis itu sebab sebelumnya setelah Imel selesai membereskan isi kamar dia dan Mila sama-sama menyusun jobdesk apa saja yang akan Imel laksanakan di rumah ini, termasuk menyiapkan makanan untuk Mila. Itulah yang paling berat dilakukan oleh sang gadis. Bagaimana kalau Ibu hamil ini rewel dan dia harus mencari makanan susah? Bukankah itu adalah tugasnya seo

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status