Share

Bab 595 Kamu Tidak Curiga?

Author: Dhesu Nurill
last update Last Updated: 2025-05-18 20:59:08

Lusi dan Adiba sedang duduk saling berseberangan. Mereka sudah makan malam sebelumnya dan sedang mengerjakan pekerjaan yang belum selesai.

Sebenarnya Lusi hanya msnscroll grup kerja yang baru saja dia ikut. Ini cukup mengesankan dan juga sangat membuat Lusi betah.

Melihat Lusi yang senyum-senyum sendiri, Adiba keheranan.

"Apa sih yang lucu? Memang kamu lihat apa?"

"Enggak, ini aku lagi masuk grup perusahaan. Ternyata mereka semua lucu, ya? Ada aja yang dibicarakan. Aku sih hanya lihat saja, belum berani buat ikutan."

"Ya syukurlah kalau gitu, tapi nggak ada yang janggal kan sama mereka?"

"Nggak lah, seru ini. Aneh sekali, orang-orang pada baik sama aku. Gak ada satupun yang terlihat iri atau terlihat membenci. Aneh kan? Dan yang lebih anehnya lagi ternyata Damian itu tuh tetangga kita yang baru, dia itu satu shif sama aku. Aneh nggak?"

Adiba langsung terdiam. Dia menyipitkan kedua matanya, khas sekali sedang menyelidik.

"Atau jangan-jangan ini semua settingannya Damian?"

Saat i
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 595 Kamu Tidak Curiga?

    Lusi dan Adiba sedang duduk saling berseberangan. Mereka sudah makan malam sebelumnya dan sedang mengerjakan pekerjaan yang belum selesai. Sebenarnya Lusi hanya msnscroll grup kerja yang baru saja dia ikut. Ini cukup mengesankan dan juga sangat membuat Lusi betah.Melihat Lusi yang senyum-senyum sendiri, Adiba keheranan. "Apa sih yang lucu? Memang kamu lihat apa?" "Enggak, ini aku lagi masuk grup perusahaan. Ternyata mereka semua lucu, ya? Ada aja yang dibicarakan. Aku sih hanya lihat saja, belum berani buat ikutan." "Ya syukurlah kalau gitu, tapi nggak ada yang janggal kan sama mereka?" "Nggak lah, seru ini. Aneh sekali, orang-orang pada baik sama aku. Gak ada satupun yang terlihat iri atau terlihat membenci. Aneh kan? Dan yang lebih anehnya lagi ternyata Damian itu tuh tetangga kita yang baru, dia itu satu shif sama aku. Aneh nggak?" Adiba langsung terdiam. Dia menyipitkan kedua matanya, khas sekali sedang menyelidik."Atau jangan-jangan ini semua settingannya Damian?" Saat i

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 594 Terpaksa Mengerti

    Mendengar perkataan Raka, Winda otomatis kaget dengan semua yang dilontarkan oleh pria itu. Apakah dirinya terlalu serakah ingin mendapatkan perhatian Raka, sampai pria itu mengatakan hal seperti ini? "Bukankah kita sudah membahas masalah ini, Win? Aku akan mengunjungimu, tapi hanya satu minggu sekali. Kalau setiap hari kamu menghubungiku, otomatis Mila akan curiga kepadaku dan hubungan kita mungkin akan hancur dalam waktu dekat. Mila itu bisa melakukan apa saja sesuai yang dimau. Dia itu tidak pernah punya hati nurani. kalau punya, mungkin hubunganku dengan Lusi saat ini masih berjalan."Winda terdiam sembari menunduk. Entah kenapa setiap mengatakan hal seperti ini, Raka selalu saja membawa-bawa Lusi. Bukan apa-apa, tetapi hatinya juga lama-lama menjadi kesal kalau terus-terus saja dibawa nama mantan istrinya itu. Winda sampai tidak berani untuk menyadarkan kepala lagi di bahu Raka, takut pria itu marah atau akan terjadi sesuatu yang buruk di antara mereka."Maafkan aku, Mas. Aku h

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 593 Malam Terakhir Bulan Madu

    A"Gimana maksudnya, Bu?"Gadis polos itu tidak paham dengan ucapan dari majikannya. Sementara Mila hanya menggelengkan kepala sembari menepuk jidat.Gadis ini benar-benar terlalu polos, bisa saja ditipu jika ada orang jahat padanya. "Ya ampun. Gini, kamu itu harus tegas dan jangan mudah tertipu. Kalau memang tidak mengerti, katakan sesuatu yang tidak memperlihatkan kalau kamu ini polos atau lebih tepatnya, bego!" Mendengar kalimat terakhir membuat hati Imel tercubit. Apakah seperti ini sifat asli yang dimaksud oleh Maura?Kenapa mudah sekali mengucapkan hal-hal yang menyakiti seperti ini? Tetapi Imel tidak berani mengatakan apa-apa dan memilih untuk diam saja. "Dengar, ya. Maura itu manipulatif. Dia bisa saja memutar balik ke fakta dan juga bisa membuat kamu celaka. Pokoknya harus jauh-jauh dari dia. Apa pun yang dia katakan, jangan kamu dengan mudah percaya begitu saja. Bisa saja dia sekarang sudah memanfaatkan kamu. Iya, kan?" Imel jadi terlihat bingung. Apa benar Maura seperti i

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 592 Daripada Rugi

    𝙸𝚖𝚎𝚕 tampak ragu. Dia takut akan berefek besar kepada dirinya. Melihat Imel diam saja, Maura jadi geregetan sendiri. "Kok diam saja, sih? Aku itu lebih minta kerjasama denganmu. Tapi kenapa kamu malah diam saja? Apa kamu takut akan terjadi sesuatu yang buruk?" tanya Maura, membaca pikiran dari gadis itu. Karena dia juga dulu seperti ini. Melakukan sesuatu atas dasar ketakutan sampai akhirnya malah merugikan diri sendiri. Dengan lugu Imel menganggukkan kepala, dia merasa takut akan terjadi sesuatu yang buruk. "Bagaimana kalau misalkan aku yang rugi dan dibuat celaka sama Bu Mila?" tanya Imel dengan terus terang, membuat Maura menghela napas panjang."Sudah tenang saja. Jangan berpikiran macam-macam. Aku jamin semuanya aman. Kalau misalkan kamu tidak mau, ya udah. Aku juga bisa cari sendiri di Facebook atau Instagram. Tinggal menelepon orang itu dan semua uang akan beralih kepadaku. Bagaimana? Kamu rugi dong, karena kamu yang ngasih informasi."Mendengar itu Imel kaget dan tidak

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 591 Serahkan Saja Mila

    "Nggak, Mbak. Nggak ada apa-apa. Aku hanya salah ngomong aja, kok." Sekarang Imel jadi ketakutan kalau dia sudah melakukan sesuatu yang salah. Ini akan semakin mempersulit keadaan dan memperpanjang masalah, tetapi bukan Maura namanya kalau tidak mendapatkan apa pun sesuai dengan kehendaknya. Dia sudah berjanji pada diri sendiri untuk melakukan apa pun demi kepuasan diri. Tidak mau lagi menjadi kacung atau orang lemah yang terus ditindas. "Baiklah. Kalau kamu tidak mau mengatakannya, hari ini juga aku akan buat laporan ke kantor polisi dan foto-foto ini jadi bukti kalau kamu melakukan kekerasan kepadaku."Tanpa mengatakan apa-apa lagi, Maura langsung berdiri dan mengambil tasnya. Dia hendak pergi, lalu seketika Imel menarik tangan wanita itu."Mbak, jangan gitu dong. Kan sudah perjanjian kita tidak akan membawa masalah ini ke jalur hukum." "Ya udah kalau gitu, katakan apa yang kamu maksud tadi."Imel masih tampak ragu. Dia sampai berpikir berkali-kali apa yang harus dilakukan kepad

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 590 Eh, Keceplosan!

    "Kok diam aja, sih? Jawab! Bagaimana, kamu mau nggak melakukan dua syarat itu? Nggak berat-berat. Lagi pula itu tidak sebanding dengan luka yang kamu berikan sama aku. Lihat bekas-bekasnya sampai seperti ini. Orang-orang pasti mengira kalau aku ini benar-benar maling, itu sudah mencemarkan nama baikku tahu!" seru Maura masih berusaha untuk membujuk Imel agar mau menuruti semua keinginannya.Dengan begini semakin dekat penghancuran Mila semakin baik. "Bukan gitu, Mbak. Aku cuma takut saja terseret masalah besar. Aku disini cuma mau kerja, nggak mau cari masalah apa-apa. Jadi, aku harus tahu dulu untuk apa informasi itu, Mbak," ujar Imel. Ternyata gadis polos ini masih bisa berpikir jernih untuk tidak langsung mengiyakan apa keinginan Maura. "Kan aku sudah bilang jangan tanya. Aku jamin semua ini tidak ada kaitannya dengan kamu. Yang penting kamu informasikan semuanya, aku nggak akan bilang sama Mbak Mila, kok kalau kamu yang kasih informasi. Aku hanya mau tahu apa saja yang dilakuka

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 589 Dua Cara Ganti Rugi

    Maura diam sebentar. Dia berpikir sejenak, apa yang sekiranya bisa dilakukan Imel untuknya. Lumayan ada pesuruh gratis, jadi dia tidak perlu capek-capek untuk melakukan apa pun yang sekiranya memberatkan Maura. Setelah agak lama terdiam, akhirnya wanita itu pun menyeringai. Sesuatu yang membuat Imel tiba-tiba saja merinding, sepertinya gadis itu tidak sadar kalau dirinya akan dimanfaatkan oleh wanita ini." Anggap saja itu sebagai kompensasi atas rasa sakit yang kamu berikan, bagaimana?""Iya, Mbak. Aku setuju.""Pertama. Kamu harus siapkan semua makanku tiap hari.""Hah?" Seketika Imel tercengang. Dia bingung sendiri."Kenapa? Nggak mau? Katanya mau melakukan apa saja asalkan kamu tidak dipenjara, tapi diminta untuk menyiapkan makan malah bilang, hah. Ya udah deh, aku batalkan saja." "Eh, enggak-enggak seperti itu, Mbak." "Terus, kenapa kamu bilang seperti itu? Tadi mau, sekarang nggak mau. Jangan bikin aku pusing," ucap Maura dengan mata sinis. Imel menunduk sebentar. Dia terlih

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 588 Jalan Damai

    Maura berdiam diri di kamar sembari meringis kesakitan. Tubuhnya benar-benar sakit, tak butuh waktu lama sampai terlihat memar-memar dan bekas pukulan di tangan dan kakinya. Dengan cepat wanita itu mengambil gambar luka-luka mana saja yang ada. Setelah ini dia akan mencoba ke kantor Polisi untuk minta divisum. Lagi pula itu sangat menyakitkan. Sebelumnya dia hanya memastikan kalau tidak ada siapa-siapa di rumah ini.Padahal hanya memastikan apakah ada maling di dalam karena ada sendal asing yang tersimpan di depan rumah ini, Tetapi malah berujung seperti ini. Benar-benar menyakitkan. Dia tidak bisa diam saja.Di saat seperti ini tiba-tiba pintu kamarnya diketuk. Wanita itu mendesah kasar. Siapa lagi yang sudah mengganggunya? Apa tidak ada yang mau membiarkannya tenang sedikit saja? Selalu diganggu."Iya, siapa?!" tanya Maura dengan setengah berteriak. "Ini aku, Mbak. Imel." Wanita itu mengernyitkan dahi, heran. Kenapa tiba-tiba saja gadis ini datang ke kamar?Tetapi dengan santainy

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 587 Kamu Siapa?

    "Nggak ada! Nggak ada alasan apa pun. Kamu salah, harusnya kamu lihat dulu siapa yang datang. Kalau memang maling bisa kan langsung mukul tanpa tiba-tiba saja mengeroyok orang? Kamu pakai sapu, aku tangan kosong. Pokoknya aku nggak mau tahu, ya. Hari ini juga kita ke kantor polisi!" seru Maura. Dia tidak akan kalah begitu saja. "Aduh, jangan dong, Mbak. Nanti gimana dengan keluarga saya di kampung? Kalau saya di penjara, siapa yang akan mencari nafkah?""Lah, bukan urusanku! Itu tanggung jawab sendiri, ngapain kamu mukul orang sembarangan?" ujar Maura, masih bersikukuh kalau dirinya ingin semua ini dipermasalahkan ke jalur hukum. "Atau gini aja deh, Mbak. Gimana kalau sebagai gantinya aku akan melakukan apanpun yang Mbak suruh," ucap Imel membuat Mila terkesiap, sementara Maura terlihat kaget. Tidak menyangka kalau gadis ini bisa mengatakan hal seperti itu."Nggak ada, nggak ada. Ah, Maura! Dia itu kerja sama aku dan mulai hari ini Imel akan menjadi asistenku juga tinggal di sini."

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status