Share

Bab 10. Damar Kecelakaan

"Emang terkejar bikin sebanyak ini?"

"Ya terkejar, Mas. Kan hari ini masuk siang."

Ia menjawab singkat, lalu memasukkan bawang putih semangkuk penuh. Masih ada gula merah dan entah apalagi di depannya yang nampaknya antri untuk dimasukkan.

"Ada ibu juga yang bantuin. Iya, kan, Bu?"

"Iya. Ibu bosen nggak ada kerjaan. Malah capek semua badan ibu. Untung adikmu pinter."

Yang dipuji hanya tersenyum tipis. Aku tak menyangkal ucapan ibu.

"O iya. Mas Rudy rencananya gimana nanti, udah nggak kemana-mana lagi, kan?"

"Eh ... ?"

Aku gelagapan ditanya begini. Aku memang berniat tak pergi jauh lagi, tapi hendak mengerjakan apa, itu masih kutimbang-timbang karena tak punya ketrampilan. Satu-satunya yang ada dalam bayanganku hanya pekerjaan di sawah. Itu pun sepertinya juga musiman. Ingin berdagang lagi, tapi … .

"Jadi mau usaha apa kira-kira? Biar nggak bosen di rumah. Kalau ke sawah kan juga belum bisa, soalnya mas
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status