Share

Bab 9. Tawaran Kerja

"Nyari orang buat apa?" tanyaku bingung.

"Buat ngejalanin mesin."

"Ngejalanin mesin?"

"Iya. Jadi dia jual mesin sekalian sama orangnya."

"Lah, serem amat jual mesin sama orangnya," jawabku, lalu terbahak. Di seberang pun sama.

"Mesin apa coba? Aku kan nggak ngerti mesin. Ada-ada saja kamu, Mbak."

"Ya, nanti kan diajari. Mesin printing tiga dimensi, nggak tau namanya. Kamu mau, ya? Lumayan, lho, gajinya gede."

Gajinya gede.

Aku mengulang dua kata itu. Menjadi anak tengah yang menggantikan posisi anak sulung, membuatku dituntut untuk berpenghasilan lebih banyak, supaya ibu dan adikku tak kekurangan.

"Nanti aku pikir-pikir dulu, deh, Mbak. Ini kontrak kerjaku juga belum habis. Nggak bisa keluar gitu aja," jawabku, lalu teringat betapa selama ini semua kebutuhanku tercukupi dengan bekerja di sana. Selain itu, aku merasa nyaman di tempat kerja yang sekarang, teman-teman kerja sudah seperti keluarga sendiri.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status