Share

Bab 14A

"Mas berubah pikiran, Ra."

Mengernyitkan kening saat mendengar Mas Rudy berkata penuh kesungguhan. Lelaki yang menjadi kakak sulungku itu menghembuskan napas perlahan, lantas melanjutkan ucapannya.

"Mas selalu ingat, kamu berpesan supaya meniru bola salju," lanjutnya dengan mengulas senyum.

"Berawal dari bulatan kecil, semakin lama ia akan semakin besar. Kadang di bawah, kadang di puncak. Demikian pula dengan usaha yang sedang Mas jalani."

Aku terkejut mendengar ia mengulangi kalimatku beberapa waktu lalu.

"Waktu itu memang ingin punya kios di pasar. Tapi, setelah dipikir-pikir … dengan di rumah pun ternyata tetap laku jualan Mas. Semua berkat dukungan kamu, Dek. Terima kasih banyak, ya?"

Ada perasaan lega luar biasa mendengarnya. Melihat perubahan pada kakak sulungku, yang membuat pikiranku lebih ringan. Himpitan di kepala seakan berkurang begitu saja.

Mas Rudy yang dulu sangat ambisius, yang semua keinginannya harus
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status