Share

Bab 16A

Dua Minggu kemudian … .

"Kamu bener mau resign, Nad?"

Mbak Ambar menyerbuku saat jam istirahat tiba. Aku mengangguk mengiyakan.

Satu Minggu lagi kontrak kerjaku di sini selesai, dan aku telah memantapkan hati untuk resign. Rupanya kabar itu cepat sekali menyebar.

"Yah ... nggak ada yang bawa bumbu pecel lagi, dong, entar," timpal Mbak Dini.

Aku tersenyum pada teman-teman di depanku, yang sudah kuanggap kakak sendiri. Mereka tak pernah bosan dengan bumbu pecel yang kubawa. Tak jarang digunakan lauk saat makan siang, atau dimakan begitu saja sebagai cemilan.

"Gampang kalau itu, Mbak. Kalau pingin bisa diantar ke sini sama kakakku."

"Ajarin bikin aja, gimana?" tawar Mbak Dini.

"Alah, gayamu mau bikin, paling cuma wacana," ledek Mbak Ambar. Mbak Dini memajukan bibir, terlihat lucu olehku.

"Ya, siapa tau aja nanti bisa gantikan Nadira jualan di sini kalau dia udah pindah. Iya, kan?"

"Jangan mau, N
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status