Share

Bab 16B

Kedua mataku dipenuhi kaca-kaca bening mendengar ucapan ibu. Tak biasanya beliau berbicara sepanjang ini padaku.

"Terima kasih, ya, Bu, akan saya ingat nasehatmu," jawabku singkat. Ibu mengangguk.

"Masmu sudah di rumah,dan ibu rasa memang tak akan pergi lagi. Tak usah khawatirkan ibu dan adikmu, ya."

Aku mengangguk mengiyakan.

"Ya, semoga saja Mas Rudy istikomah, mau mengembangkan apa yang sudah dirintis dan sekarang mulai berkembang ya, Bu."

Ibu mengangguk-angguk.

"Siapa tau kamu ketemu jodoh yang bener nanti," tambah ibu lagi.

Aamiin. Eh? Jodoh lagi yang dibahas ibu.

"Sebenarnya ada yang nanyakan kamu, lho, Ra."

"Siapa, Bu? Menanyakan apa?" tanyaku ingin tau.

"Itu, Pak Hardi. Pengen ngenalin anaknya sama kamu, siapa tau cocok, mau dijadikan mantu kamu."

Aku terperanjat mendengar jawaban ibu. Pak Hardi itu hanya satu di kampung ini, kepala desa. Dan anaknya, yang mana dia?

"M
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
ah ada2 aja Fajar , bilang aja kmu yg mau Dira tinggal d percetakan nya .kmu seneng sama Dira x sampein aja kmu mencintai Dira ...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status