Share

Tiga Belas

Aku capek mengejar Budhe yang sudah hampir sampai di rumah Ibu. Mau berteriak, tapi malu sama tetangga. Sedari tadi aku sudah menghubungi Mas Reno, tapi tak diangkatnya.

"Budhe." Aku berhenti sambil mengatur napas. Pasti aku tidak bisa mengejar Budhe, kalau aku paksa hanya mencari celaka karena akan mengalami keram lagi.

Pelan aku berjalan sambil memegangi perut. Jangan sampai Budhe sama ibu ribut lagi. Malu sama tetangga, masa sama mertua ramai terus.

Perjuangan sekali sampai di rumah ibu. Rumah tertutup rapat, sepertinya penghuninya sedang pergi. Aku mengelus dada, dan bisa bernapas lega. Kali ini aman, entah nanti.

"Kamu ngapain di sini, Wid?"

"Mengejar Budhe," jawabku.

"Aduh, jangan capek-capek. Hayo pulang, mertuamu kayanya nggak ada."

"Iya, Budhe."

Budhe menuntunku berjalan. Memang perut sudah mulai keram, belum lagi napasku yang sedari tadi naik turun.

Bersyukur sekali ibu pergi, apa dia bersama Mas Reno makanya t

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status