Share

Tiga Puluh Dua

Ketukan palu perceraianku sudah terdengar. Tidak ada mediasi, dan semua berjalan lancar sampai pada sidang terakhir. Kini, aku resmi menjanda. Tidak perlu ditanya bagaimana rasanya. Lega, setelah menunggu lama. Aku bisa terbebas dari keluarga parasit itu. 

Budeh Sri datang mengunjungiku. Wanita tua itu sengaja menemani aku sementara waktu. Katanya rindu pada keponakannya ini. 

Senang bukan kepalang saat tahu Budeh akan datang. Aku jadi memiliki teman ngobrol. Sekalian sharing tentang Pak Erlan. 

[Kamu ke kantor lagi, nggak?"]

Sebuah pesan masuk dari Pak Erlan.

[Saya langsung pulang saja, Pak.]

[Oke, selamat atas status barunya, ya]

Ya Tuhan. Tolong hati ini, jangan sampai jatuh ke lubang yang sama. Semoga jika memang aku berjodoh dengannya, jangan ada Rena dan ibu mertua seperti keluarga Mas Reno.

"Bosmu ganteng, Wid. Kaya lagi." 

"Memang, sih. Aku masih takut, Budeh."

"Jalani saja dulu, s

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status