PERNIKAHAN TANPA NAMA

PERNIKAHAN TANPA NAMA

last updateTerakhir Diperbarui : 2025-09-07
Oleh:  Izumi choukaOngoing
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Belum ada penilaian
22Bab
401Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Pernikahan ini hanyalah kesepakatan bisnis—tanpa cinta, tanpa harapan. Rin menikah dengan Reihan, pria yang dulu begitu hangat di masa kecil, namun kini dingin dan membenci kehadirannya. Selama tiga tahun, Rin bertahan meski setiap hari diperlakukan seperti orang asing. Ia menutupi luka-lukanya demi keluarga, demi harga diri, dan... demi cinta yang hanya ia sendiri rasakan. Namun ketika Reihan mengajukan cerai karena wanita yang sebenarnya ia cintai kembali, sebuah kecelakaan mengubah segalanya. Rin kehilangan ingatannya. Tapi yang kembali… bukan Rin yang dulu. Ia bangkit sebagai sosok baru: tegas, bebas, dan tak lagi terikat oleh masa lalu. Reihan bingung, terluka, dan untuk pertama kalinya—takut kehilangan Rin. Ketika cinta datang terlambat, apakah sebuah pernikahan tanpa nama bisa berubah menjadi kisah yang layak diperjuangkan?

Lihat lebih banyak

Bab 1

PROLOG

“Tak semua pernikahan dimulai dengan cinta, tapi tak seharusnya dimulai dengan luka.”

Malam itu terlalu sunyi untuk sebuah malam pengantin. Tidak ada canda manis, tidak ada tawa hangat, tidak ada sentuhan penuh cinta seperti yang selalu dibayangkan Rin sejak kecil.

Yang terdengar hanya ada suara dari langkah kaki Reihan yang berat, ketus, dan penuh penolakan.

Rin masih berdiri mematung di tengah kamar dengan gaun pengantin yang mulai terasa sesak. Bunga-bunga segar yang menghiasi kamar seolah mengejek kebisuannya, seakan tahu bahwa malam ini bukanlah malam yang bahagia tapi malam yang menyedihkan.

"Aku bilang keluar," suara Reihan menghantam telinganya untuk kedua kali, dan kali ini lebih dingin dari sebelumnya. Ia berdiri di ambang pintu kamar dengan wajah datar, nyaris tanpa ekspresi. Seolah pernikahan yang baru terjadi beberapa jam lalu hanyalah sebuah formalitas dan bukanlah hal yang sangat berarti.

Rin menatap pria itu dengan mata berkaca-kaca. Hatinya menolak kenyataan. "Reihan... ini kamar kita. Ini—"

"Ini kamar ku," potong Reihan, tajam. Ia melemparkan map cokelat ke ranjang, kertas-kertas di dalamnya terguncang keluar sedikit, seolah menyuarakan keputusan sepihak yang tak bisa dibantah. "Dan kita bukan pasangan seperti yang kau pikirkan. Jangan pernah menyamakan hubungan kita dengan cinta-cinta murahan di novel atau drama."

Kata-kata itu menusuk lebih dalam dari pisau. Rin menunduk, mencoba menelan sesak di dadanya. Ia membuka map itu perlahan dengan tangan gemetar. Di sana tertulis perjanjian pernikahan mereka. Pasal demi pasal yang mencabut seluruh makna dari kata “suami istri”.

— Mereka akan berpura-pura sebagai pasangan bahagia di depan publik, terutama keluarga besar Reihan.

— Mereka dilarang ikut campur dalam kehidupan pribadi satu sama lain.

— Tidak ada kewajiban tinggal serumah, tidur sekamar, apalagi menyentuh.

— Mereka bebas menjalani hidup masing-masing, seolah-olah tidak terikat.

Rin nyaris tak percaya bahwa itu benar-benar tertulis. Bukan dalam imajinasi buruknya. Tapi nyata, legal, dan kini mengikat hidupnya.

"Kenapa... kau setega ini?" bisiknya. "Kita dulu pernah—"

"Jangan mulai dengan ‘dulu’," tukas Reihan cepat. "Masa lalu itu tidak berarti apa-apa bagiku. Jangan pernah mengungkitnya lagi."

Rin mengangkat wajahnya perlahan. Wajah yang masih dibalut riasan tipis kini mulai ternoda oleh air mata yang jatuh satu-satu. Bukan tangisan keras, tapi justru diam-diam dan menyesakkan.

"Aku hanya ingin menjalani ini dengan baik, walaupun kau tidak mencintaiku..." ucapnya pelan. "Setidaknya, beri aku sedikit penghargaan." dengan suara pelan nyaris tak terdengar

Reihan terdiam sejenak, lalu menghela napas kasar. "Kalau kau memang ingin menjalani ini dengan baik, maka ikuti aturan. Jangan coba-coba berharap lebih, atau berpura-pura jadi istri sempurna. Aku tidak butuh itu. Aku tidak butuh kamu."

Rin mengangguk pelan. Entah karena mencoba kuat, atau karena tubuhnya sudah terlalu lelah untuk melawan. Ia meraih koper kecil yang belum sempat ia buka dan melangkah keluar dari kamar. Gaun panjangnya menyeret lantai, meninggalkan jejak luka yang tak kasat mata.

Kamar tamu itu dingin, sunyi, dan jauh dari segala hal yang ia impikan. Tapi di situlah ia akan memulai malam pertamanya sebagai istri—sendiri, tanpa pelukan, tanpa ucapan manis. Hanya dengan perasaan patah yang belum sepenuhnya ia mengerti.

Dan malam itu, di bawah cahaya lampu kamar tamu yang redup, Rin Takayama tahu. Pernikahan ini tidak akan menyelamatkannya. Justru akan perlahan membunuh hatinya.

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
22 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status