Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)

Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)

last updateLast Updated : 2025-01-24
By:  Nhaya_97Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
1 rating. 1 review
228Chapters
3.1Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Kecelakaan tragis merenggut kakaknya dan menjerat Viona dalam rasa bersalah mendalam. Kehidupannya berubah kelam ketika kebebasan, harga diri, dan kehormatannya direnggut paksa oleh Padma, sang kakak ipar yang menyimpan dendam. Padma memaksa Viona menikah sebagai "bayaran" atas kehilangan yang ia derita, memaksa Viona menanggung pernikahan penuh kebencian demi keponakannya yang telah piatu. Berapa lama Viona mampu bertahan dalam badai ini? Akankah ia menemukan jalan keluar, atau harus berjuang menantang kebencian yang tak kunjung reda?

View More

Chapter 1

Bab 1: Tidak ada Keadilan Bagimu!

“Seharusnya kamu yang mati malam itu, Viona.”

Suara serak Padma bergema dalam ruangan, menebar ketakutan yang merayap di tubuh Viona. Dengan tangan terkepal kuat hingga buku-buku jarinya memutih, dia menatap sosok tinggi yang berdiri di hadapannya, tangan terlipat di dada, mata penuh amarah.

Padma, kakak ipar yang telah menikahi Yuanita selama enam tahun—satu-satunya saudara dan keluarga yang dimiliki Viona.

“Maafkan aku, Mas,” bisik Viona, suaranya pecah. Ia menangkupkan kedua tangannya di depan dada, tubuhnya bergetar. “Aku benar-benar minta maaf.”

Empat puluh hari yang lalu, Yuanita yang tengah hamil tua mengalami pendarahan hebat. Viona, satu-satunya orang yang menemani saat itu, tak punya pilihan lain selain bertindak cepat.

Padma sedang dalam perjanjian pulang dari luar kota, mustahil menunggunya untuk mengantar Yuanita ke rumah sakit.

Dengan segenap keberanian yang tersisa, Viona membawa sang kakak ke rumah sakit terdekat, mengabaikan rasa takutnya demi memastikan nyawa Yuanita dan bayi yang dinantikan bisa terselamatkan. Ia terus berbisik, meyakinkan kakaknya.

“Tarik napas dalam-dalam, Kak! Semuanya akan baik-baik saja. Sebentar lagi Kakak akan bertemu dengan Sabda.”

Sabda—nama yang Yuanita dan Padma pilih, calon putra yang telah mereka tunggu selama enam tahun pernikahan mereka. Namun takdir berkata lain.

Di ambang rumah sakit, Viona kehilangan kendali mobil, menabrak pohon besar dan pagar beton. Yuanita tetap sadar ketika ambulans membawanya ke rumah sakit, tetapi hidupnya berakhir di meja operasi. Bayinya lahir dengan selamat, tapi Yuanita tak terselamatkan.

Viona, meski luka-luka, selamat dari kecelakaan itu. Namun keselamatannya hanya mengundang murka Padma yang tak terhingga.

Padma tertawa getir, sepasang mata kelamnya menyorotkan kebencian tajam. “Kamu pikir maaf bisa membuat Yuanita hidup kembali? Membuat Sabda bisa menikmati kasih sayang ibunya?”

Viona bergidik, tubuhnya terpojok di sudut ruangan. Bau alkohol menyengat dari napas Padma, membuat mualnya semakin menjadi. Tatapannya menghunjam Viona, menyudutkannya tanpa belas kasih.

“Hukuman apa yang pantas untuk seorang pembunuh sepertimu, Viona? Kematian terlalu mudah untukmu.”

Tertegun, Viona menatap pria di depannya, matanya memerah dan air mata mulai menggenang. “Aku tidak ingin kehilangan dia, Mas. Yuanita adalah hidupku... Aku mencintai kakakku lebih dari siapa pun. Kalau bisa, aku ingin menukar nyawaku dengan nyawanya! Apa pun yang Mas Padma inginkan, aku akan lakukan. Jika membunuhku adalah penebusan, lakukanlah.”

Viona berlutut, tubuhnya terguncang dalam penyesalan, kesedihan, dan ketakutan yang memenuhi seluruh wajahnya.

Padma memukul dinding dengan kepalan tangannya lalu melempar tatapan tajam pada Viona, "Aku benar-benar ingin kamu mati. Tapi kematian terlalu ringan untukmu. Aku harus membiarkanmu merasakan sakit yang sama sepertiku!"

Tiba-tiba Padma mencengkeram leher Viona lalu mendorongnya ke lantai.

Viona sontak menutup kedua matanya. Dia pikir kematian sedang menjemputnya, tetapi bunyi koyakan terdengar di udara. Dan berikutnya, pakaian sudah terlepas dari tubuhnya.

Kulitnya yang putih menyentuh lantai yang dingin dan membuatnya menggigil. Viona membuka matanya dan melihat pria itu berlutut di atasnya seperti binatang buas.

Ketika dia menyadari apa yang akan dia lakukan, Viona berteriak, "Tidak! Jangan, Mas!"

Pria itu sepertinya tidak mendengar teriakan Viona, akal sehatnya telah dipenuhi dengan amarah. "Viona, kamu membuatku kehilangan hal terpentingku, dan aku akan mengambil hal terpentingmu."

Viona berusaha melawan dengan sekuat tenaga.

Dia menendang, mencakar, menampar, memukul, menjambak sampai menggigit Padma untuk menghentikan tindakan pria itu. Hingga akhirnya sesuatu yang keras memaksa masuk ke bagian paling pribadinya.

"Aaargh!"

Rasa sakit karena robekan itu membuat Viona hampir pingsan, Padma berhenti sebentar lalu menundukkan kepalanya dan terkesiap saat melihat bercak kemerahan yang berada di antara kaki Viona.

Bukankah Viona memiliki pacar dan telah berpacaran selama beberapa tahun? Bagaimana dia masih perawan?

"Tolong hentikan, Mas!" Viona memohon.

Viona tahu bahwa keperawanannya telah direnggut oleh seorang pria dan dia hanya berharap bahwa pria itu akan mendapatkan kembali kewarasannya dan berhenti melanjutkan.

Namun, jelas Padma tidak peduli dengan permohonan Viona Sebaliknya, permohonan perempuan itu membuatnya menjadi lebih bersemangat.

"Ini adalah kesalahanmu sebagai seorang pembunuh!" Padma melanjutkan gerakannya, dan rasa sakit yang menyakitkan benar-benar membuat Viona kehilangan kemampuan untuk melawan.

Masa depan, kehormatan, dan martabat Viona direnggut oleh Padma, kakar iparnya sendiri.

Viona gemetar dan membela diri dengan suara serak, "Tidak... Tidak ada yang sengaja membunuh kakaknya, Mas."

"Diam!" Padma menyela Viona dengan kilatan kemarahan lain di matanya. "Jangan berani-berani menyebut nama Yuanita dengan mulut kotormu. Apa yang kau rasakan sekarang tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan rasa sakit yang harus aku tanggung."

Derai air mata membanjiri wajah Viona yang pias.

Padma menyunggingkan senyum kejam melihat Viona tidak berdaya di bawahnya. "Apa kau pikir aku akan membiarkanmu pergi dan memaafkanmu? Kamu bermimpi, Viona!

"Kau harus tinggal bersamaku sampai kau membayar semua dosamu. Jangan berkhayal tentang melarikan diri, atau aku akan membuat kamu lebih terhina daripada yang ini. "

"Mas Padma tidak berhak melakukan ini." Air mata Viona terus berderai meski matanya sudah membengkak.

Namun rasa sakit di bagian bawah tubuhnya mengingatkannya bahwa pria itu melakukan kejahatan yang tak akan pernah bisa dia maafkan. Tidak akan pernah!

"Tidak ada keadilan bagi pembunuh! Dan ini hanyalah permulaan, Viona. Aku pastikan kau akan merasakan sakit yang sama seperti aku. Bersiaplah! Neraka akan menunggumu!"

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Sara Angela
lanjutt seru kk
2024-12-03 11:27:17
0
228 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status