Share

Semakin Memburuk

"Sayang." Ujar Mas Hafidz langsung memeluk istrinya.

Kami sekeluarga masuk ke ruang UGD. Wajah Mbak Rina pucat. Namun, dia tersenyum. Rasa kesal, sekaligus tak tega, berbaur jadi satu. Melihat kondisi lemah kakakku, rasa kesal karena kebohongannya tak kuasa diucapkan.

Padahal, aku ingin memaki, dan banyak bertanya. Mengapa dia menyembunyikan semua ini dari keluarga? apa dia tidak berpikir, bahwa kondisinya yang seperti ini, sangat menyayat di hati. Kenapa keras kepala menyembunyikan seorang diri?

"Kalian jangan sedih."

"Sayang, maafkan Mas. Kamu harus sembuh. Kamu kuat, Sayang. Kita berjuang bersama. Mas akan selalu menemanimu. Kita bisa cari pendonor ginjal. Asal kamu bisa sehat lagi," ujar Mas Hafidz diiringi gemuruh tangisan.

"Mas jangan menangis. Maaf ... aku ... belum bisa ... jadi ... istri yang ... baik."

"Hust, cukup. Jangan bicara seperti itu."

"Mbak, Mbak janji bakal nemenin Mira kalau disini. Mbak harus buktiin janjinya. Mira sudah ada di sini. Kita bisa habisin banyak w
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Ella Wati
wasiat Rina pasti meminta Mira menikah dengan hafidz.semoga Mira ttp sama bumi.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status