Share

POV Gibran

POV Gibran

"Nanti kita lanjut lagi. Tenanglah, jangan banyak pikiran. Gibran itu setia. Aku berani menjaminnya," kekeh Rani. Lalu, merangkul istriku menuju meja makan. Mereka tidak sadar, aku mengamati tak jauh dari tempat mereka berdiri.

Tampaknya benar kata Rani, ada seseorang yang ingin mengusik rumah tanggaku. Sama sekali tidak terpikirkan untukku berpoligami atau selingkuh.

Sikapku berubah, hanya karena sedang fokus mengumpulkan uang untuk program bayi tabung. Sengaja tak membicarakannya dengan Eva, agar istriku tidak kepikiran.

Jujur, memang sulit menerima keadaan. Sebagai pria, aku sangat mendambakan menjadi seorang ayah. Namun, mau bagaimana lagi. Semesta belum mengizinkan. Aku akan terus berusaha. Berdoa, dan menempuh jalur medis semaksimal mungkin. Bukan malah mencari perempuan lain. Itu bukan solusi, tapi jurang yang menjerumuskan pada kehancuran.

"Ayok dimakan," ujar Rani sangat antusias.

Sahabat sekaligus saudara jauhku selalu begitu. Sangat ramah kepada siapapun. It
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status