Share

769

last update Last Updated: 2025-07-13 22:01:27

“Kaisar Pemakan Jiwa,” bisiknya, nyaris tak terdengar, seperti gema yang tercekat dalam dada. “Ranah apa Xiao Jian itu yang sebenarnya? Bahkan dia bisa menyusun formasi beladiri sehebat ini.”

“Aku tidak tahu,” jawab Kaisar Pemakan Jiwa, kali ini dengan suara serius. Nada suaranya berat, seperti batu abadi yang tak bergeming di tengah pusaran waktu. “Tapi sepertinya dia telah menembus ranah Penguasa Dewa Sejati.”

“Sssttt!!!”

Wan Ren refleks menghirup udara dingin. Suaranya mengandung keterkejutan yang tidak bisa disembunyikan. Dadanya terasa sesak, seolah sebuah fakta yang seharusnya tidak mungkin telah menembus nalar dan merobek batas realitasnya. Meskipun dia belum sepenuhnya percaya, tapi dia tahu siapa yang sedang bicara dengannya. Dan dia tahu, Kaisar Pemakan Jiwa tidak akan berkata sembarangan jika tidak benar-benar yakin.

Ranah Penguasa Dewa Sejati. Sebuah ranah yang bahkan di era kuno hanya bisa dicapai oleh ahli tertinggi dari galaksi kesembilan. Ranah yang sudah dianggap
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Kultivator Inti Semesta   784

    Karena Xiao Tian memiliki ingatan Puyanghai, dia mengetahui orang-orang yang diperintahkan Puyanghai untuk mengintimidasi Daniel, bahkan ada beberapa orang yang sengaja menyiksa Daniel tanpa sedikitpun rasa kasihan. Beberapa saat kemudian, dia tiba di hadapan sebuah rumah besar. Rumah itu tidak seperti kediaman murid biasa. Arsitekturnya megah, pintu gerbangnya dilapisi logam perak, dan formasi pelindung samar-samar berkedip di setiap sudutnya. Ini jelas bukan rumah sembarangan—hanya Tetua yang bisa memiliki tempat seperti ini. Xiao Tian berhenti di depan pintu kayu besar bercat merah tua. Pandangannya menusuk seperti bilah pedang. Suasana mendadak sunyi, bahkan angin pun seperti menahan hembusannya. “Duzhen, apakah kamu ada di dalam?” tanya Xiao Tian dengan tenang. Beberapa detik kemudian, terdengar langkah tergesa dari dalam. Pintu terbuka, dan seorang pria paruh baya dengan pakaian Tetua Murid dalam buru-buru muncul di ambang pintu. “Tuan muda, tuan muda telah kembali?” Suara

  • Kultivator Inti Semesta   783

    Mereka saling melirik. Meskipun wajah mereka tetap tenang, di dalam hati mereka bergolak. Mereka semua tahu siapa sebenarnya Ershita'er bagi Puyanghai. Walaupun selama ini terlihat sangat baik, perhatian Puyanghai terhadap Ershita'er lebih menyerupai kelicikan seorang pemburu yang menanti waktu tepat untuk memangsa. Mereka semua tahu betapa siasat-siasat murahan dan tipu daya manis sering menjadi senjata utama Puyanghai. Namun, yang membuat mereka lebih terkejut adalah respons Ershita'er. Gadis yang selama ini menjaga jarak, bahkan dalam acara resmi sekalipun, kini tidak memperlihatkan penolakan. Tidak ada penarikan diri, tidak ada kata keberatan. Diamnya seperti persetujuan yang tidak biasa. “Hmm, sepertinya tuan muda Puyanghai berhasil menarik perhatian Ershita'er, sehingga dia peduli terhadap tuan muda,” ucap salah satu penjaga kepada kawannya melalui transmisi suara dalam, nyaris tanpa getaran. “Biarkan saja, kita jangan ikut campur. Jika kita membuat tuan muda Puyanghai tidak

  • Kultivator Inti Semesta   782

    Xiao Tian sedikit takjub. Walaupun wilayah Sekte ini tidak bisa dibandingkan dengan luas dan kemegahan wilayah Klan Xiao, setidaknya sekte ini memiliki beberapa keunikan yang mengundang rasa hormat. Atmosfer spiritual yang mengambang di udara terasa padat dan bergelombang. Medan energinya sangat halus, tapi jelas menekan. “Sepertinya ada Raja Dewa Tertinggi di Sekte Bulan Suci. Ini bukan sekte terendah, tapi sekte yang sengaja menyembunyikan taringnya dari dunia luar,” ucap Xiao Tian melalui transmisi suara kepada Ershita'er, tanpa menggerakkan bibir sedikit pun. “Kakak Xiao Tian, menurut tuan, memang Sekte ini dipimpin oleh Raja Dewa Tertinggi. Patriark Sekte Bulan Suci memiliki ranah peringkat delapan Raja Dewa Tertinggi,” jawab Ershita'er pelan, matanya menatap puncak istana utama di tengah sekte. Xiao Tian mengangguk tipis. “Pantas saja. Dia bisa menciptakan replika bulan di atas istana Sekte yang terlihat sangat nyata. Hal itu hanya bisa dilakukan oleh orang yang telah menemb

  • Kultivator Inti Semesta   781

    Tubuhnya Ershita'er berputar, tangannya menari, dan pada saat yang sama, jutaan tombak es yang mengelilinginya bergerak seirama dengan pikirannya. Mereka terbang seperti kawanan bintang yang dipanggil oleh langit. Ketika tombak-tombak es itu siap menghujam Xiao Tian dari segala arah, wajah pemuda itu tampak semakin bersinar. “Bagus! Setidaknya seranganmu bisa bersaing dengan peringkat sebelas Alam Setengah Dewa. Yang kamu butuhkan saat ini, membuka segel tubuh Surgawimu agar bisa mendapatkan kemampuan untuk meningkatkan ranahmu.” Ucapannya mengandung tekanan, sekaligus pujian. Namun detik berikutnya, Xiao Tian mengepalkan tangannya. Seketika itu pula, seluruh tombak es berhenti di udara. Lalu sebuah pusaran api dan petir muncul dari telapak tangan Xiao Tian, mengurung semua tombak es itu sebelum perlahan mencair menjadi tetesan air yang jatuh seperti gerimis musim dingin. Ershita’er turun perlahan dari udara. Ujung sepatunya menyentuh tanah, dan dia langsung menangkupkan kedua ta

  • Kultivator Inti Semesta   780

    Ershita’er tenggelam dalam pemahaman bela dirinya. Napasnya teratur, tubuhnya diam seolah tak bernyawa, namun di dalam jiwanya terjadi gelombang badai pemahaman yang dahsyat. Setiap gerakan tangan, setiap putaran tubuh, dan jejak langkah Xiao Tian yang mengandung sisa-sisa ingatan teknik bertarung yang berhubungan dengan es, semuanya masuk dan berputar di dalam benaknya. Meskipun Xiao Tian sendiri tidak pernah menguasai teknik es, namun ia pernah menyaksikan bagaimana orang-orang luar biasa yang dia anggap sangat kuat menggunakannya. Bagi Xiao Tian, teknik itu memang tidak terlalu berguna. Tapi bagi Ershita’er yang memiliki bakat alami dalam menguasai energi Yin, penglihatan itu bagaikan ribuan jendela yang terbuka ke dunia baru. Energi ilahi dan juga energi Yin yang selama ini tersebar di sekeliling mereka, seperti sungai yang berkumpul menuju muara, mulai memasuki tubuh Ershita’er dengan harmonis. Tak ada satu pun yang bertabrakan, tak ada yang saling mendominasi. Semuanya menyatu

  • Kultivator Inti Semesta   779

    Sorot mata Xiao Tian memancar tajam. Kepalan tangannya mengepal di sisi tubuhnya, menahan gejolak yang ingin ia tumpahkan. “Kamu tidak perlu khawatir, setelah kamu berhasil menerobos, aku akan membantu kalian agar mendapatkan status yang layak. Adapun caranya, kamu akan tahu nanti.” Suaranya lebih dalam kali ini, seperti janji yang tertulis di atas batu perunggu kuno yang tak akan lapuk oleh waktu. Xiao Tian terus membawa Ershita'er terbang. Langit di atas mereka dipenuhi kabut tipis berwarna keperakan, dan di kejauhan, matahari sore menggantung rendah. Saat matanya menangkap sebuah gunung kecil yang diselimuti kabut tebal, langkahnya langsung terhenti di udara. Ia menoleh ke arah Ershita'er. “Tempat ini sangat cocok untukmu berkultivasi, energi Yin di tempat ini sangat tebal, itu akan memudahkanmu yang memiliki tubuh Yin.” Mereka segera mendarat. Begitu kakinya menyentuh tanah lembap berlumut, Xiao Tian mulai mengatur formasi yang sangat besar. Tangan dan jarinya bergerak cepat,

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status