Share

Bab 2: Xiao Tian

last update Last Updated: 2024-07-29 15:54:14

Wajah Wang Chong merah padam, amarahnya memuncak, matanya memancarkan aura pembunuh yang menakutkan.

“Xiao Jian. Sekarang aku akan mengakhiri hidupmu terlebih dulu. Tidak perlu khawatir, kamu tidak akan kesepian. Sebentar lagi anak dan istrimu akan menyusulmu ke Neraka!”

“Wang Chong. Kamu benar-benar biadab! Istri dan anakku adalah kakak dan keponakanmu sendiri. Kenapa kamu memperlakukannya seperti ini? Orang sepertimu tidak akan lama lagi akan bertemu dengan malapetaka yang lebih menyakitkan daripada ini!” Dalam hati Xiao Jian, ia berharap bahwa karma akan segera menghampiri Wang Chong dan memberinya hukuman yang setimpal.

“Banyak bicara!”

Baang—

Sebuah pedang langsung membelah tubuh Xiao Jian menjadi dua bagian, dan pria itu mati dengan cara yang mengenaskan.

Kakak ipar yang malang, aku tidak akan membiarkan siapapun mengancam posisiku. Bagiku, tidak ada kerabat ataupun teman, siapapun yang memiliki potensi merebut posisiku, mereka akan bertemu dengan kematian yang mengenaskan!" ucap Wang Chong dengan nada sinis dan penuh kebencian.

Wajah Wang Chong terlihat sangat mengerikan, matanya menyala penuh amarah, bibirnya tersenyum sadis, dan wajahnya tampak lebih kejam daripada iblis.

Wang Chong mengepal tangannya erat, seolah ingin menghancurkan semua yang ada di hadapannya.

Wangmei dan Xiao Tian terus berlari dengan napas terengah-engah, mencoba sekuat tenaga untuk meninggalkan Wilayah Wuyu. Namun, perjalanan mereka terhenti saat mereka tiba di tepi sungai yang sangat besar dan lebar, yang memisahkan mereka dari tujuan mereka.

Sungai itu dikenal sebagai Sungai Wang, yang sangat terkenal di seluruh Kerajaan Wang. Sungai ini dipenuhi dengan berbagai macam binatang buas yang memiliki kekuatan luar biasa. Beberapa di antaranya bahkan diketahui memiliki kekuatan setara dengan pendekar raja. Kerajaan Wang telah membangun jembatan gantung untuk memudahkan orang menyeberangi sungai yang berbahaya ini.

Saat ini, Wangmei dan Xiao Tian sudah berdiri di tengah-tengah jembatan. Mereka tidak melanjutkan perjalanan, karena di hadapan mereka beberapa anggota Kerajaan yang bertugas di perbatasan dan Wangmei serta Xiao Tian juga tidak bisa kembali, di belakang mereka sudah ada pasukan Kerajaan yang sedang mengejar mereka.

“Permaisuri, lebih baik kamu menyerah! Kematian kalian tidak akan terlalu menyakitkan.” Jenderal Kerajaan Wang menyeringai dengan tatapan cabulnya.

Melihat tidak ada lagi jalan keluar, Wangmei mengeluarkan pedang pendek dari dalam gaunnya.

“Kamu ingin aku menyerah? Jangan bermimpi!”

Slash—

Wangmei menebas tali yang mengikat jembatan, lalu dia mendorong Xiao Tian ke dalam sungai.

“Ibu, tidak!” Xiao Tian tidak ingin berpisah dengan ibunya. Tetapi, Wangmei mengdorong tubuh putranya dengan sangat kuat hingga Xiao Tian jatuh ke dalam sungai.

Karena sungai itu tidak hanya besar, tetapi sangat deras juga arusnya, Xiao Tian terbawa arus.

“Ibu, ibu!” Xiao Tian terus memanggil ibunya, tetapi Wangmei hanya tersenyum pahit.

“Nak, kamu harus hidup. Apapun yang terjadi, kamu harus hidup.” Wangmei mengalihkan pandangannya. Dia menatap jenderal kerajaan Wang dengan tatapan tajam.

“Bajingan pengkhianat, aku akan membunuh kalian semua!” Aura dingin keluar dari tubuh Wangmei, dia adalah wanita yang terkenal memiliki energi es yang sangat kuat. Wanita itu mulai menyerang menggunakan pedang pendek yang telah dilapisi oleh es.

Suara benturan senjata terus terdengar antara Wangmei dengan sangat jenderal.

Puchi—

Tiba-tiba Wangmei menyemprotkan darah dengan suara besar.

Beberapa tombak sudah menusuknya dari belakang.

Xiao Tian menyaksikan ibunya dengan mata semerah darah, dia menyaksikan ibunya tersenyum ke arahnya dengan wajah yang dipenuhi dengan darah.

Xiao Tian tidak bisa lagi menahan derasnya arus sungai, anak itu terbawa hanyut. Apakah dia hidup atau sudah mati, tidak ada yang tahu.

Jenderal kerajaan Wang dan pasukan yang lainnya tidak peduli dengan nasib Xiao Tian, mereka hanya menatap jasad Wangmei yang sudah menghembuskan napasnya.

“Sangat disayangkan, tubuh permaisuri yang begitu cantik, sekarang penuh dengan luka.” Jenderal Wang berkata dengan nada sedih.

Bawahannya memberanikan diri untuk berkata kepada jenderal mereka.

“Jenderal. Jika bisa, jenderal jangan menyentuh jasad permaisuri, bagaimanapun permaisuri adalah kakak perempuan Raja kita. Jika Yang Mulia tahu, kita semua bisa mendapatkan murkanya.”

Orang itu berkata sambil menunduk, karena dia tahu jenderal mereka sangat mesum, tidak tahu sudah berapa ratus wanita yang telah ditiduri olehnya.

“Hmm, kalian tidak perlu khawatir, aku masih memiliki batasan. Sekarang kita kembali untuk menyerahkan jasad permaisuri kepada Yang Mulia.”

“Tapi Jenderal, bagaimana dengan Xiao Tian? Dia terbawa hanyut di sungai ini. Apakah kita perlu mencarinya?”

Mendengar perkataan bawahannya, jenderal Wang mendengus dingin.

“Mencarinya? Untuk apa kalian membuang waktu? Anak itu sudah pasti mati, sungai ini dipenuhi dengan binatang buas. Yidak perlu! Dia pasti sudah menjadi makanan binatang buas, sekarang kita kembali!”

Jenderal Wang kembali membawa jasad Wangmei ke Kerajaan. Wang Chong menyambut kedatangan mereka, setelah mendengar cerita keseluruhan, Wang Chong tidak mempermasalahkan Xiao Tian, karena dia juga memiliki pikiran bahwa Xiao Tian pasti mati dimakan binatang buas.

“Kalian siapkan pemakaman untuk kakak perempuanku! Jasad Xiao Jian, lemparkan saja ke kandang anjing pelacak jiwa.”

Wang Chong ini benar-benar tega, dia membiarkan jasad kakak iparnya menjadi makanan anjing peliharaannya.

Setelah jasad Wangmei dimakamkan, dan jasad Xiao Jian dilemparkan ke kandang anjing. Mereka tidak tahu kedua jasad itu berubah menjadi sebuah ranting pohon.

****

Di tempat yang sangat jauh, bukan di Dinasti Ming, apalagi di Kota Wuyu. Seorang pria paruh baya sedang berdiri bersama seorang wanita yang sangat cantik di puncak gunung yang tingginya melewati awan.

Pria dan wanita itu sangat mirip dengan Xiao Jian dan Wangmei.

Wanita itu menatap ke arah lautan awan yang mengembang di depannya. Walaupun dia menatap lautan awan, pandangannya bisa menembus segalanya arah. Wanita itu mendesah kecil dengan wajah yang sangat sedih.

“Suamiku, apakah kita tidak berlebihan membiarkan anak kita seperti itu?”

Pria itu tersenyum kecil, walaupun tubuhnya sedikit bergetar mendapatkan pertanyaan seperti itu.

“Dia akan baik-baik saja. Jika dia tidak bisa bertahan hidup di dunia kecil seperti itu, dia tidak layak menjadi putraku.”

“Suami, mengapa kita tidak membawa Tian’er bersama kita? Dia bisa tumbuh lebih baik, apalagi jika dia mendapatkan bimbingan darimu, dia pasti bisa menjadi ahli di alam semesta ini.”

Ternyata wanita dan pria yang sedang berbicara itu adalah Xiao Jian dan Wangmei. Tubuh yang terbunuh di kerajaan Wang hanyalah tubuh pengganti, bukan tubuh asli mereka.

“Tian’er harus menemukan jalannya sendiri dalam berkultivasi. Dengan kebencian yang tertanam di hatinya, itu akan membuat dia tumbuh lebih cepat. Jika mengikutiku anak itu bisa tumbuh lebih cepat, tetapi itu akan menghilangkan potensinya. Lagipula, mereka yang menjadi ahli sejati adalah orang-orang yang hidup setelah melewati berbagai kesulitan. Tanpa kesulitan, rasa sakit, penghinaan, orang tidak akan bisa naik ke puncak kejayaan, hanya mereka yang telah melewati berbagai kesulitan yang bisa berdiri di puncak kultivasi. Sekarang, sudah waktunya kita pergi. Aku tidak bisa meninggalkan klanku lebih lama lagi, jika tidak, bencana besar akan tiba untuk seluruh alam semesta.”

Bagaimana pun Wangmei adalah seorang ibu, rasa khawatir seorang ibu jauh lebih besar dari ayah. Namun, dia tidak bisa membantah keputusan suaminya yang memiliki status sebagai Kaisar Dewa tertinggi.

Xiao Jian memegang tangan istrinya, lalu dia berjalan melintasi bintang-bintang.

Setelah berdiri di ketinggian tertentu, dia merobek ruang, lalu menghilang.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (8)
goodnovel comment avatar
kopihitam desain
Baru awal sdh seru, mantap
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
mantap bah
goodnovel comment avatar
Joe Mozart
ya begitulah
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Kultivator Inti Semesta   1249

    Shangguan Yueyu mengernyit. Dia tidak menyangka Xiao Tian dapat mengetahui keberadaannya. Sejak awal, dia sudah menyembunyikan diri dengan teknik penyamaran tingkat tinggi, tapi kini semuanya percuma. “Sial, sepertinya dia sudah mengetahui kita sejak tadi. Tapi mengapa aku tidak pernah melihat dia menatap ke arah kita?” Lin Yin yang berdiri di sisinya menggeleng pelan. “Aku juga tidak tahu, tapi sekarang kita tidak mungkin terus bersembunyi. Teknik kita tidak akan bisa lepas dari persepsi komandan Barisan Bintang.” Keduanya akhirnya muncul di atas langit, menampakkan diri di hadapan semua orang. Sorot mata Komandan Barisan Bintang berpindah pada mereka. Lin Yin segera mengambil langkah maju dan menjelaskan dengan tenang apa yang sebenarnya terjadi dari awal sampai akhir. Setelah mendengar penjelasan Lin Yin, Komandan Barisan Bintang mendengus dingin. “Que Luhe, disiplinkan anggotamu. Jika mereka terus bersikap seperti bandit di barak sendiri, aku tidak akan berbelas kasih seperti

  • Kultivator Inti Semesta   1248

    Ketika sisa energi itu mereda, semua mata langsung tertuju pada Xiao Tian. Tidak ada satu pun yang berbicara. Wajah-wajah mereka dipenuhi keterkejutan dan ketakutan. Mereka tidak mempercayai dengan ranah Xiao Tian. Jelas-jelas belum lama ini dia hanya peringkat sebelas Raja Dewa Tertinggi, namun dalam waktu beberapa bulan saja, dia sudah menjadi peringkat dua Kaisar Dewa. Bahkan lebih mengerikannya, selain dia bisa meningkatkan ranahnya delapan peringkat, kekuatan tempurnya terlalu abnormal. Dengan peringkat sepuluh Kaisar Dewa, dia bisa bertarung dengan peringkat dua Kaisar Dewa Tertinggi. Dan orang yang dia lawan adalah Que Luhe, orang yang sudah terkenal memiliki kekuatan tempur abnormal juga. Que Luhe adalah wakil komandan kedua yang terkenal dengan kekuatan tempur luar biasa, sosok yang hanya berada satu tingkat di bawah wakil komandan pertama. “Que Luhe, sepertinya kamu enggan memotong tangan anggotamu. Jika seperti itu, aku akan membantu meringankan tugasmu, biarkan aku yang

  • Kultivator Inti Semesta   1247

    Xiao Tian menatap lurus ke arah Que Luhe yang kini berdiri di langit. Tatapannya tajam, suaranya dingin. “Jangan memamerkan nafsu pembunuhmu di hadapanku. Karena itu akan mempermalukan dirimu sendiri.” Que Luhe mengerutkan kening, tatapannya menajam, menandakan keterkejutan yang ia berusaha sembunyikan. Nafsu pembunuh yang ia banggakan, yang ditempanya selama bertahun-tahun di medan peperangan, ternyata kalah telak dari anggota baru yang bahkan belum lama bergabung. Hal itu membuat dadanya terasa panas, meski ekspresinya tetap terjaga. Namun dalam pikirannya, ia segera menepis rasa itu. Baginya, nafsu pembunuh tidak selalu menjadi ukuran kekuatan. Dalam pertarungan sejati, yang menentukan adalah kekuatan mutlak. “Xiao Tian, jangan berlebihan! Aku tahu kamu memiliki beberapa kemampuan, bahkan dapat membunuh dan mengambil posisi Qin Feng. Tapi aku bukan dia!” Begitu kata-kata itu keluar, Que Luhe segera melepaskan auranya. Suara gemuruh memenuhi langit, tanah di bawahnya bergetar he

  • Kultivator Inti Semesta   1246

    Mata Shangguan Yueyu terpaku pada sosok Xiao Tian yang kini berdiri di udara, tubuhnya dikelilingi aura yang tak menentu. “Aneh, dia hanya Raja Dewa Tertinggi, kenapa bisa begitu mudah membunuh peringkat sebelas Kaisar Dewa? Walaupun itu hanya ranah yang ditingkatkan, tapi bukan berarti bisa dilawan oleh Raja Dewa Tertinggi.” Lin Yin menatap ke bawah tanpa mengalihkan pandangan. “Kakak, sepertinya benar dugaanmu. Dia menyembunyikan ranahnya. Tapi ranah apa yang ia miliki? Jelas-jelas beberapa bulan yang lalu dia hanya peringkat sebelas Raja Dewa Tertinggi, dan itu nyata. Bahkan komandan juga menginformasikan bahwa itu ranah asli Xiao Tian.” Shangguan Yueyu menatap tajam, matanya tidak lepas dari gerakan Xiao Tian. “Sekarang kita akan menyaksikannya. Dia tidak akan bisa menyembunyikan kultivasinya lagi ketika Que Luhe tiba.” Lin Yin mengangguk perlahan. “Jika dia benar-benar bisa berhadapan dengan Que Luhe, berarti aku sebagai wakil komandan ketiga bukan lawannya. Ini benar-benar me

  • Kultivator Inti Semesta   1245

    Prajurit itu menunjukkan arah dengan sisa tenaga yang dimilikinya. Setiap kali Xiao Tian menambah kecepatan, tubuh orang itu seolah hampir tak sanggup menahan tekanan di sekitarnya. Namun tak satu pun dari keduanya berhenti, hingga akhirnya mereka tiba di wilayah yang sudah porak-poranda. Begitu kakinya menyentuh tanah, pandangan Xiao Tian langsung menangkap pemandangan yang membuat napasnya terasa berat. Situ Yu berdiri di tengah medan yang penuh puing, tubuhnya sudah tidak dapat dikenali lagi. Luka terbuka memenuhi seluruh permukaannya, dan darah mengalir deras dari beberapa bagian tubuhnya. Di sekitarnya, Ding Wu dan yang lain tergeletak, sebagian masih berusaha bangkit, sebagian lain sudah tak sanggup bergerak sama sekali. Situ Yu masih bertahan, melindungi mereka di tengah hujan serangan yang datang dari segala arah. Namun jelas, kekuatannya sudah hampir habis. Sementara itu, suara tawa kasar terdengar dari sekelompok orang yang berdiri di seberang mereka. “Hahahaha, Situ Yu,

  • Kultivator Inti Semesta   1244

    Langkah Xiao Tian maju beberapa tapak. Ia mengangkat tangan kanan, dan dalam sekejap, tumpukan bahan material muncul di hadapannya. Gunungan logam, batu mineral, dan potongan bahan langka menjulang tinggi seperti bukit kecil. Pandangan para pasukan tertuju pada tumpukan itu, tak memahami mengapa Xiao Tian mengeluarkan semuanya sekaligus. Tanah bergetar halus ketika energi yang dipancarkan dari tubuhnya meningkat. Xiao Tian menatap seluruh pasukannya. “Sekarang cepat katakan senjata apa yang ingin kalian gunakan.” Mereka mulai menyebut satu per satu senjata yang biasa mereka gunakan. Tidak ada yang berani bersuara terlalu keras. Walau kebingungan melingkupi mereka, tak seorang pun meragukan perintah Xiao Tian. Ketika semua selesai berbicara, pusaran energi terbentuk di depan perut Xiao Tian. Suhu di sekitar lapangan meningkat tajam. Api muncul tanpa suara, membungkus seluruh bahan material hingga membentuk pemandangan luar biasa. Cahaya dari kobaran itu memantul di mata setiap pasuk

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status