Home / Fantasi / Kultivator Inti Semesta / Bab 1: Tangkap dan Bawa Mereka!

Share

Kultivator Inti Semesta
Kultivator Inti Semesta
Author: Evanscapenovel

Bab 1: Tangkap dan Bawa Mereka!

last update Last Updated: 2024-07-29 15:51:45

Di Kota Wuyu, sebuah kota besar dari Dinasti Ming, penguasanya adalah kerajaan Wang. Namun, raja saat ini tidak bermarga Wang, melainkan bermarga Xiao. Nama raja saat ini adalah Xiao Jian, menantu raja Wang sebelumnya. Istri Xiao Jian adalah putri sulung raja Wang sebelumnya. Kini, Xiao Jian bersama istri dan anaknya sedang dikelilingi oleh jenderal dari kerajaan Wang sendiri, yang dibantu oleh tokoh-tokoh kuat dari kekuatan lain.

Xiao Jian berdiri bersama istrinya, Wangmei, sementara di belakang mereka ada anak laki-laki berusia 7 tahun, bernama Xiao Tian.

“Xiao Jian, sekarang aku akan mengambil nyawamu dan juga anak, istrimu. Aku akan mengambil tahta yang semestinya milikku!”

Orang yang berbicara adalah Wang Chong, dia adalah adik Wangmei. Namun saat ini, adik yang paling dia sayangi memberontak, bahkan dia berani membunuh semua orang yang setia pada Xiao Jian.

"Adik Wang Chong, mengapa kamu melakukan ini? Jika kamu menginginkan tahta, aku tidak akan sungkan untuk memberikan semuanya padamu. Lagipula, aku memang tidak menginginkan tahta. Aku hanya menjalankan pemerintahan dan menunggumu hingga dewasa. Setelah kamu dewasa, aku akan memberikannya kepadamu," tegas Xiao Jian kepada adik iparnya.

"Ha ha ha," Wang Chong tertawa terbahak-bahak.

"Xiao Jian, tidak perlu naif. Apa kamu mengira aku bodoh? Siapa yang ingin turun tahta setelah merasa nyaman di posisi itu? Tidak ada! Aku tidak bisa membiarkanmu turun tahta dengan hati yang tidak rela. Aku akan menyingkirkan kalian semua!"

Wangmei sebagai kakak perempuan Wang Chong sangat kecewa dengan tindakan adiknya.

“Wang Chong, sekarang izinkan kakak pergi! Kakak berjanji tidak akan mengganggu kepemimpinanmu di Kota Wuyu.”

“Ha ha ha, maafkan adikmu ini Kakakku, aku tidak bisa membiarkanmu pergi,” jawab Wang Chong, kemudian dia menatap seluruh pasukannya yang sudah membantai semua pengikut setia Xiao Jian.

“Bunuh mereka semua!” perintahnya dengan wajah yang sangar.

Ribuan prajurit Kerajaan yang menggunakan baju besi dipimpin oleh jenderal kerajaan mengepung Xiao Jian dan anaknya.

“Kalian bertiga harus mati! Kalian tidak pantas memimpin kerajaan Wang ini!”

Semua orang berlari sambil menyeret senjata mereka. Xiao Jian, Wangmei dan anaknya Xiao Tian diserang dari berbagai arah.

“Bunuh!”

“Bunuh!”

Suara langkah kaki bergemuruh hingga menggetarkan Bumi.

Melihat begitu banyak pasukan yang datang dari berbagai arah, Xiao Jian menatap mereka semua dengan penuh napsu pembunuh.

“Mei’er, lindungi anak kita, aku akan membuka jalan agar kalian bisa selamat,” ujar Xiao Jian dengan suara yang berat.

"Suamiku, aku tidak bisa meninggalkanmu mati sendirian. Jika kamu ingin mati, kita akan mati bersama," kata Wangmei dengan nada tegas, tanpa rasa takut menghadapi ribuan pasukan yang semakin mendekat.

Wangmei melihat salah satu anggota kekaisaran dari Dinasti Ming. Namun sayang, orang dari Dinasti Ming hanya duduk menonton tanpa mempedulikan mereka.

“Tidak! Jika kamu dan Tian’er mati, tidak akan ada yang mencari keadilan untuk kita. Tetapi, jika kalian selamat, kalian bisa mencari keadilan untukku dan juga orang-orangku yang mati di tangan mereka!"

Xiao Jian mengeluarkan pedang berwarna hitam pekat. Lalu dia mengangkat pedangnya.

“Bunuh!”

Tanpa menunggu jawaban Wangmei, Xiao Jian mengikat anak istrinya dengan tenaga dalamnya, lalu dia berlari ke arah pasukan yang berada di hadapannya.

Dia menyalurkan tenaga dalamnya ke dalam pada pedang dengan sangat kuat, lalu dia menebasnya dengan sangat ganas.

Xiao Jian seperti binatang buas yang sedang mengamuk, setiap kali dia mengayunkan pedangnya, beberapa kepala akan terpenggal. Namun, walaupun jumlah lawan sangat banyak, beberapa tusukan dan tebasan pedang sudah melukainya.

Klang ~~~~

Klang ~~~~

Suara benturan senjata terus terdengar.

“Jangan biarkan dia melarikan diri!” Wang Chong berteriak dari jauh.

“Yang mulia tidak perlu khawatir, tidak akan ada yang bisa meninggalkan tempat ini. Mereka bertiga akan mati!” Jenderal kerajaan menyahut dengan suara percaya diri.

Shot ~~~~

Sebuah senjata menusuk dada Xiao Jian. Namun Xiao Jian tidak berteriak, dia bahkan berubah semakin ganas dan menakutkan.

Plof, plof, plof ….

Beberapa kepala berhasil dipenggal oleh Xiao Jian. Dia terus berlari sambil membunuh siapapun yang menghalangi jalannya.

Setelah membunuh banyak orang, akhirnya Xiao Jian berhasil lepas dari kepungan banyak pasukan. Namun, walau dia sudah berhasil masih banyak pasukan yang berusaha mengejarnya. Tubuhnya sudah penuh dengan luka, tubuh yang terus menerus mengeluarkan darah. Hingga jubah putih yang mempesona, kini sudah berubah berwarna merah karena darah segar yang terus menerus keluar.

Akhirnya, Xiao Jian berhenti berlari. "Istriku, kamu harus membawa Tian’er pergi dari Kota Wuyu, pergi sejauh mungkin, dan ingat, bahwa adikmu, paman anak kita, yang telah melakukan semua ini. Kalian harus membalas dendam untuk kematianku!"

“Suamiku, tidak! Aku akan menemanimu di sini! Kita akan hidup dan mati bersama!”

Wangmei tidak ingin meninggalkan suaminya yang sudah pucat pasi karena mengeluarkan darah yang banyak.

“Tidak, kalian harus hidup. Pergi!” Xiao Jian melemparkan istri dan anaknya menjauh. Lalu dia berbalik dan menatap jenderal klan Wang dan seluruh pasukannya.

“Aku akan membantai kalian semua.”

Xiao Jian melompat sambil menebaskan pedangnya. Sekarang dia tidak menahan lagi tenaga dalamnya.

Sebagai pendekar raja tingkat 6, kultivasi Xiao Jian cukup tinggi. Sedangkan Jenderal klan Wang hanya pendekar raja tingkat empat. Namun dia diuntungkan dengan jumlah.

Shoott ~~~~

Xiao Jian menebaskan pedangnya, dan energi pedang langsung meluncur dengan kecepatan tinggi.

“Aaahhh!” Ratapan suara yang menyedihkan terus terdengar. Banyak anggota klan Wang yang tubuhnya terpotong menjadi dua bagian.

Shoott ~~~

Plof ….

“Kakak ipar, aku tidak bisa lagi membiarkan terus hidup!”

“Uhuk, uhuk, uhuk!”

Xiao Jian berdiri mematung, dia terus menerus memuntahkan darah. Dia melihat pedang dengan racun yang terus menetes sudah menembus tubuhnya, bahkan jantungnya sudah hancur. Wang Chong telah muncul di belakang Xiao Jian, dan langsung menusukkan pedangnya.

"Tidak... Ayah!" Xiao Tian yang melihat ayahnya tertusuk pedang berteriak histeris.

Xiao Tian ingin kembali, namun ibunya menghentikannya. "Tian’er, kita harus pergi. Jangan sia-siakan perjuangan ayahmu yang menginginkan kita hidup!"

“Tidak ibu, aku harus menyelamatkan ayah!” Xiao Tian meronta-ronta ingin melepaskan diri dari genggaman ibunya, namun ibunya tetap menahannya dan mereka berlari semakin cepat.

Mata Xiao Tian sudah berubah menjadi merah, dia mengeluarkan air mata darah. Dia terus menatap ayahnya yang kini sudah tidak memiliki kesempatan lagi untuk hidup. Puluhan tombak dan pedang sudah menembus tubuh ayahnya dari depan dan belakang.

Xiao Jian berdiri dengan pedangnya sebagai penopang. Dia menatap Wang Chong dengan tatapan penuh napsu membunuh. "Wang Chong, tidak akan lama lagi kematian menjemputmu. Anakku pasti akan membalaskan dendamku."

Wang Chong mendengus dingin. "Kamu tidak perlu banyak berharap. Mereka tidak akan bisa melarikan diri! Aku akan mengirim mereka ke neraka untuk menemanimu!"

Wang Chong menatap pasukannya. "Tangkap mereka dan bawa mereka dan bawa mereka kembali, entah hidup atau mati!"

"Baik, Yang Mulai."

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (15)
goodnovel comment avatar
Yasna Gisya
apakah ini novel terjemahan thor?
goodnovel comment avatar
Imajinasi khayalan
wooooh anda pindah di sini....
goodnovel comment avatar
Ate Driyanto Kriswan
Awal mula cerita sudah konflik tingkat atas, raja dikudeta oleh adik ipar, yang menuntut tahta dan merasa bahwa dialah yang berhak naik tahta bukan kakak ipar, keluarga kerajaan sudah diawali pertikaian dan ketidakadilan, pengkhianatan dan pembunuhan, kakak kandung dan anaknya ditargetkan mati
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Kultivator Inti Semesta   1249

    Shangguan Yueyu mengernyit. Dia tidak menyangka Xiao Tian dapat mengetahui keberadaannya. Sejak awal, dia sudah menyembunyikan diri dengan teknik penyamaran tingkat tinggi, tapi kini semuanya percuma. “Sial, sepertinya dia sudah mengetahui kita sejak tadi. Tapi mengapa aku tidak pernah melihat dia menatap ke arah kita?” Lin Yin yang berdiri di sisinya menggeleng pelan. “Aku juga tidak tahu, tapi sekarang kita tidak mungkin terus bersembunyi. Teknik kita tidak akan bisa lepas dari persepsi komandan Barisan Bintang.” Keduanya akhirnya muncul di atas langit, menampakkan diri di hadapan semua orang. Sorot mata Komandan Barisan Bintang berpindah pada mereka. Lin Yin segera mengambil langkah maju dan menjelaskan dengan tenang apa yang sebenarnya terjadi dari awal sampai akhir. Setelah mendengar penjelasan Lin Yin, Komandan Barisan Bintang mendengus dingin. “Que Luhe, disiplinkan anggotamu. Jika mereka terus bersikap seperti bandit di barak sendiri, aku tidak akan berbelas kasih seperti

  • Kultivator Inti Semesta   1248

    Ketika sisa energi itu mereda, semua mata langsung tertuju pada Xiao Tian. Tidak ada satu pun yang berbicara. Wajah-wajah mereka dipenuhi keterkejutan dan ketakutan. Mereka tidak mempercayai dengan ranah Xiao Tian. Jelas-jelas belum lama ini dia hanya peringkat sebelas Raja Dewa Tertinggi, namun dalam waktu beberapa bulan saja, dia sudah menjadi peringkat dua Kaisar Dewa. Bahkan lebih mengerikannya, selain dia bisa meningkatkan ranahnya delapan peringkat, kekuatan tempurnya terlalu abnormal. Dengan peringkat sepuluh Kaisar Dewa, dia bisa bertarung dengan peringkat dua Kaisar Dewa Tertinggi. Dan orang yang dia lawan adalah Que Luhe, orang yang sudah terkenal memiliki kekuatan tempur abnormal juga. Que Luhe adalah wakil komandan kedua yang terkenal dengan kekuatan tempur luar biasa, sosok yang hanya berada satu tingkat di bawah wakil komandan pertama. “Que Luhe, sepertinya kamu enggan memotong tangan anggotamu. Jika seperti itu, aku akan membantu meringankan tugasmu, biarkan aku yang

  • Kultivator Inti Semesta   1247

    Xiao Tian menatap lurus ke arah Que Luhe yang kini berdiri di langit. Tatapannya tajam, suaranya dingin. “Jangan memamerkan nafsu pembunuhmu di hadapanku. Karena itu akan mempermalukan dirimu sendiri.” Que Luhe mengerutkan kening, tatapannya menajam, menandakan keterkejutan yang ia berusaha sembunyikan. Nafsu pembunuh yang ia banggakan, yang ditempanya selama bertahun-tahun di medan peperangan, ternyata kalah telak dari anggota baru yang bahkan belum lama bergabung. Hal itu membuat dadanya terasa panas, meski ekspresinya tetap terjaga. Namun dalam pikirannya, ia segera menepis rasa itu. Baginya, nafsu pembunuh tidak selalu menjadi ukuran kekuatan. Dalam pertarungan sejati, yang menentukan adalah kekuatan mutlak. “Xiao Tian, jangan berlebihan! Aku tahu kamu memiliki beberapa kemampuan, bahkan dapat membunuh dan mengambil posisi Qin Feng. Tapi aku bukan dia!” Begitu kata-kata itu keluar, Que Luhe segera melepaskan auranya. Suara gemuruh memenuhi langit, tanah di bawahnya bergetar he

  • Kultivator Inti Semesta   1246

    Mata Shangguan Yueyu terpaku pada sosok Xiao Tian yang kini berdiri di udara, tubuhnya dikelilingi aura yang tak menentu. “Aneh, dia hanya Raja Dewa Tertinggi, kenapa bisa begitu mudah membunuh peringkat sebelas Kaisar Dewa? Walaupun itu hanya ranah yang ditingkatkan, tapi bukan berarti bisa dilawan oleh Raja Dewa Tertinggi.” Lin Yin menatap ke bawah tanpa mengalihkan pandangan. “Kakak, sepertinya benar dugaanmu. Dia menyembunyikan ranahnya. Tapi ranah apa yang ia miliki? Jelas-jelas beberapa bulan yang lalu dia hanya peringkat sebelas Raja Dewa Tertinggi, dan itu nyata. Bahkan komandan juga menginformasikan bahwa itu ranah asli Xiao Tian.” Shangguan Yueyu menatap tajam, matanya tidak lepas dari gerakan Xiao Tian. “Sekarang kita akan menyaksikannya. Dia tidak akan bisa menyembunyikan kultivasinya lagi ketika Que Luhe tiba.” Lin Yin mengangguk perlahan. “Jika dia benar-benar bisa berhadapan dengan Que Luhe, berarti aku sebagai wakil komandan ketiga bukan lawannya. Ini benar-benar me

  • Kultivator Inti Semesta   1245

    Prajurit itu menunjukkan arah dengan sisa tenaga yang dimilikinya. Setiap kali Xiao Tian menambah kecepatan, tubuh orang itu seolah hampir tak sanggup menahan tekanan di sekitarnya. Namun tak satu pun dari keduanya berhenti, hingga akhirnya mereka tiba di wilayah yang sudah porak-poranda. Begitu kakinya menyentuh tanah, pandangan Xiao Tian langsung menangkap pemandangan yang membuat napasnya terasa berat. Situ Yu berdiri di tengah medan yang penuh puing, tubuhnya sudah tidak dapat dikenali lagi. Luka terbuka memenuhi seluruh permukaannya, dan darah mengalir deras dari beberapa bagian tubuhnya. Di sekitarnya, Ding Wu dan yang lain tergeletak, sebagian masih berusaha bangkit, sebagian lain sudah tak sanggup bergerak sama sekali. Situ Yu masih bertahan, melindungi mereka di tengah hujan serangan yang datang dari segala arah. Namun jelas, kekuatannya sudah hampir habis. Sementara itu, suara tawa kasar terdengar dari sekelompok orang yang berdiri di seberang mereka. “Hahahaha, Situ Yu,

  • Kultivator Inti Semesta   1244

    Langkah Xiao Tian maju beberapa tapak. Ia mengangkat tangan kanan, dan dalam sekejap, tumpukan bahan material muncul di hadapannya. Gunungan logam, batu mineral, dan potongan bahan langka menjulang tinggi seperti bukit kecil. Pandangan para pasukan tertuju pada tumpukan itu, tak memahami mengapa Xiao Tian mengeluarkan semuanya sekaligus. Tanah bergetar halus ketika energi yang dipancarkan dari tubuhnya meningkat. Xiao Tian menatap seluruh pasukannya. “Sekarang cepat katakan senjata apa yang ingin kalian gunakan.” Mereka mulai menyebut satu per satu senjata yang biasa mereka gunakan. Tidak ada yang berani bersuara terlalu keras. Walau kebingungan melingkupi mereka, tak seorang pun meragukan perintah Xiao Tian. Ketika semua selesai berbicara, pusaran energi terbentuk di depan perut Xiao Tian. Suhu di sekitar lapangan meningkat tajam. Api muncul tanpa suara, membungkus seluruh bahan material hingga membentuk pemandangan luar biasa. Cahaya dari kobaran itu memantul di mata setiap pasuk

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status