Home / Fantasi / Kultivator Inti Semesta / Bab 21: Tidak Beretika

Share

Bab 21: Tidak Beretika

last update Last Updated: 2024-08-07 01:13:10
Ketika Xiao Tian keluar dari kediamannya, Liu Qingyun dan Shu Hen terkejut. Mereka bukan terkejut karena perubahan ranah Xiao Tian, karena mereka tidak bisa melihat ranahnya—Xiao Tian menyembunyikan ranahnya dari orang-orang. Liu Qingyun terkejut oleh penampilan Xiao Tian; dia tidak lagi tampak seperti anak kecil berusia 10 tahun, melainkan lebih seperti remaja berusia 15 atau 16 tahun. Mungkin ini adalah efek dari peningkatan pesat tenaga dalamnya yang mempengaruhi penampilannya.

“Tuan Muda, akhirnya kamu keluar. Sudah saatnya kita melanjutkan perjalanan,” Liu Qingyun adalah orang pertama yang menyapa Xiao Tian.

Sebenarnya, Xiao Tian sedikit terkejut dengan perubahan sikap Liu Qingyun dan Shu Hen. Awalnya, mereka selalu memanggilnya dengan namanya langsung, tetapi sekarang mereka selalu memanggilnya dengan sebutan Tuan Muda.

Xiao Tian mengangguk. “Maaf sudah membuat kalian menunggu.”

“Tidak, apa-apa.” Liu Qingyun tersenyum kecil. Dia sebenarnya ingin menanyakan ranah apa sekar
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Regal Regol
mengapa bab ini mengulang bab sebelumnya, saya minta ganti koin untuk ini
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
mantap bah
goodnovel comment avatar
Gungun Gunawan
harus ny bab ini 21 thor
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Kultivator Inti Semesta   825

    Saat Xiao Tian tiba di divisi penegak hukum, suasana langsung berubah. Para penjaga yang awalnya berdiri tegap dengan aura garang, seketika menunduk dalam hormat saat melihat kehadirannya. Beberapa bahkan menyibakkan jubah mereka dengan penuh hormat, lalu memberi jalan. Meskipun wajah mereka tetap tanpa ekspresi, namun sorot mata mereka memancarkan rasa hormat yang tulus—bahkan nyaris menyerupai rasa takut yang tersembunyi. Bagaimanapun, orang yang mereka lihat bukanlah murid biasa. Dia adalah Puyanghai. Tuan muda kedua dari divisi penegak hukum. Putra dari Puxue. Cucu dari Pujangshan. Aura Puyanghai telah berubah. Begitu kuat, begitu agung, hingga kehadirannya saja membuat banyak Tetua menahan napas. “Tuan muda, wakil ketua dan juga ketua sedang tidak berada di markas. Mereka sedang menyisir seluruh wilayah Sekte Bulan Suci untuk menemukan pembunuh Tuan muda Pukaishan,” ucap salah satu penjaga dengan suara sopan, namun tak mampu menyembunyikan sedikit getaran gugup. “Aku tahu,

  • Kultivator Inti Semesta   824

    “Tuan muda, aku pasti akan melakukan yang terbaik,” ujar wakil kepala Sekte cepat-cepat, menunduk dalam-dalam dengan wajah pucat pasi. Namun dalam hatinya, amarah dan kebencian yang ditekan mulai bergolak. ‘Sial, bagaimana bisa aku dikendalikan oleh seorang bocah ingusan? Aku harus mencari cara agar aku—Aaahhhh!!!” Sebuah jeritan menggema. Wakil kepala Sekte tiba-tiba berteriak kesakitan, tubuhnya limbung, lututnya menghantam tanah keras tanpa bisa ditahan. Dia melihat Xiao Tian masih berdiri tenang, namun sorot matanya kini tajam dan dingin bagaikan belati yang membelah tulang. “Anjing tua, ternyata kamu memilih mati! Sudah dikatakan aku tidak hanya bisa melihat aktivitasmu, tapi aku juga bisa mendengar suara hatimu dan juga isi pikiranmu. Tapi sepertinya kamu meragukan itu!” ucap Xiao Tian dengan wajah tanpa ekspresi. Tidak ada amarah yang terlihat, namun hawa kematian yang menyelimuti area itu terlalu nyata, terlalu sunyi, dan terlalu kejam. “Tuan muda, tuan muda tolong ampuni

  • Kultivator Inti Semesta   823

    Azure Dragon mendengus. Tatapannya seperti api yang tak menyukai pujian palsu. Sorot itu menembus setiap lapisan hati dan menilai setiap kebohongan. “Hmm… kamu pandai menjilat ternyata. Tugasmu tidak banyak, kamu hanya perlu melindungi Daniel dan Ershita'er di Sekte ini. Jika ada kesalahan, jangan salahkan aku jika kamu mati secara tiba-tiba tanpa kamu sadari!” Setiap kata yang keluar dari mulutnya seperti ukiran pada prasasti Ilahi. Ia tak menyampaikan perintah, tapi vonis. Dan di dunia ini, tidak ada yang berani menentang vonis dari seekor Azure Dragon yang telah bangkit. Kemudian Azure Dragon mengalihkan tatapannya pada Daniel dan Ershita'er yang berdiri tak jauh dari sana. Keduanya berdiri kaku, mata terbuka lebar, belum mampu mencerna sepenuhnya apa yang terjadi. Namun ketakutan itu berubah menjadi keterkejutan berikutnya. Dalam sekejap, seberkas cahaya menyala, melesat dari mata naga itu, langsung menuju ke dalam pikiran keduanya. Cahaya itu tidak menimbulkan luka, tidak men

  • Kultivator Inti Semesta   822

    Kaisar Dewa Azure Dragon melayang tanpa suara di atas langit, matanya menatap datar sosok yang tak mampu berdiri itu. Dingin. Netral. Tidak mengandung kemarahan, namun justru karena itulah lebih mengerikan. Ia melayang seperti tak terikat oleh hukum apapun, menjadi pusat dunia hanya dengan keberadaannya. Ia sengaja tidak membunuhnya, karena permintaan Xiao Tian. “Andai kamu tidak memiliki nilai, mungkin aku sudah melenyapkanmu. Namun, karena kamu masih ada gunanya, aku akan memberikan kesempatan hidup terhadapmu!” Suara sang Kaisar tak keras, namun memukul langsung ke dalam jiwa. Setiap kata mengandung tekanan yang membuat darah membeku. Hanya mendengarnya membuat napas menjadi sesak dan hati bergetar hebat seperti dihantam palu raksasa tak terlihat. Azure Dragon lalu menoleh perlahan kepada Xiao Tian. “Teman muda, apakah aku perlu melakukannya sekarang?” Tatapannya serius, dalam, dan mengandung tekanan keputusan hidup dan mati. “Lakukan. Kita tidak mungkin terus berada di sini

  • Kultivator Inti Semesta   821

    Xiao Tian tetap berdiri, tenang seperti batu karang. Ia mengangkat alisnya sedikit, sebelum mengirim transmisi suara dalam diam. “Senior,” ucap Xiao Tian kepada jiwa Kaisar Dewa Naga Azure yang berada dalam cincin dewanya. “Teman muda tidak perlu khawatir, semut seperti mereka bisa aku habisi hanya dengan ludahku.” Senyum kecil muncul di sudut bibir Xiao Tian. “Baguslah, tapi tolong jangan bunuh wakil kepala Sekte, dia masih bisa berguna.” “Hanya Raja Dewa belaka, kamu berani bertingkah liar di sini!” BOOM!!! Tepat sebelum kekuatan itu menyentuh tubuh Xiao Tian— Segalanya lenyap. Kekuatan penindasan itu hilang seperti asap tertiup badai. Tak bersisa. Tak menyisakan gelombang. Sebaliknya, udara di sekeliling tiba-tiba berubah menjadi sangat padat dan penuh tekanan mematikan yang jauh melampaui pemahaman siapa pun di tempat itu. Udara seolah mengeras menjadi dinding tak kasatmata yang menusuk hingga ke dalam sumsum tulang. DUARRR!!! Ledakan energi menggetarkan dimensi. Getara

  • Kultivator Inti Semesta   820

    Daniel dan Ershita’er langsung merasakan tekanan itu menembus tulang mereka. Dada mereka sesak, seperti ditindih oleh gunung yang tak kasat mata. Napas mereka menjadi sulit, tubuh mulai bergetar. “Me—mereka benar-benar Dewa Tertinggi,” ucap Daniel dengan ngeri. Suaranya terdengar pelan, seperti suara orang yang setengah tersadar dalam mimpi buruk yang terlalu nyata. Namun sebelum aura itu benar-benar tiba dan menghancurkan kediaman Xiao Tian, sesuatu yang tak bisa mereka pahami terjadi. Saat jarak aura itu tinggal empat puluh meter lagi dari kediaman, mendadak tekanan itu menghilang. Bukan mereda, tetapi lenyap, seperti ditelan kekosongan yang tidak bisa dijelaskan. Atmosfer berubah lagi, hening, namun tidak nyaman. Keheningan ini lebih menakutkan dibanding ledakan auranya tadi. Xiao Tian berdiri, lalu memalingkan wajah ke arah Daniel. “Daniel, perhatikan. Karena ini menyangkut dengan kekuatanmu. Jadi jangan sampai kamu tidak mendapatkan pencerahan apapun.” Meski masih kebingunga

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status