Share

Bab 70

Tidak ada satupun dari mereka yang berniat melerai kami. Mereka hanya menonton pertarungan sengit antara aku dan ulat bulu.

Tak habis akal, aku juga menen-dangnya dengan sekuat tenaga.

Rasakan! Rani, kok mau dilawan. Belum tahu saja kamu, bagaimana sifat bar-bar Rani, jika sudah tersakiti. Tidak akan ada kata atau pun lagu kumenangis.

Berkali-kali aku menghadiahinya dengan tendangan maut, seperti pemain sepak bola.

'BRAK!'

"ADUHH, SAKIT DEK!" keluhnya, mengaduh.

Eh, suaranya kok berubah jadi laki-laki sih? Apakah Turmi wanita jadi-jadian?

Terus, tadi manggil aku, "Dek". Kok aneh.

"Dek, sadarlah." Suara lelaki lagi. Padahal yang di hadapanku adalah Turmi yang sedang menepuk-nepuk wajahku pelan.

Ah, berani sekali dia menepuk-nepuk wajahku. Ingin membalasku ya? Tak tinggal diam, aku kembali menjambaknya dengan bar-bar.

"Astaghfirullah, Bu, Rani kerasukan!" teriak Turmi dengan suara laki-laki, mirip dengan suara Bang Juna.

"Astaghfirullahalazim, eling, Nduk!" Suara ibu, entah dar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Eka Wahyu Ningsih
blm up juga ya thor
goodnovel comment avatar
Hero gaming
Ceritanya bagus dan lucu tolong up nyq jangan lama2 ya thor. Trims
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status