Share

Bayangan

Hari semakin berlalu, waktu terasa panjang dan menenangkan. Meskipun hanya berlaku untuk sementara waktu tapi pasti 'kan dinikmati dengan tenang. Wanita yang bebas, senyum periang selalu terukir di wajahnya. Sorot mata bercahaya seperti gadis kecil yang polos itu sungguh memikat banyak hati orang.

“Julvri.”

Arum melindur, tanpa ia sadari dirinya memanggil-manggil nama sang suami. Dahinya berkerut, keringat mulai bercucuran. Tiba-tiba hati yang terasa tenang menjadi gundah entah mengapa. Arum bertanya-tanya apa yang terjadi pada dirinya namun tidak ada jawaban sama sekali.

“Kenapa ... Julvri? Kenapa? Aku ... hanya berharap kita berdua ... bahagia.”

Perlahan kedua matanya terbuka, manik-manik berwarna hitam kecoklatan memiliki cahaya yang sedikit redup. Melihat beberapa perabotan sederhana di sekitar serta sebuah pintu kayu terletak di bagian sisi kirinya. Belum lama ia memperhatikan pintu itu kemudian terbuka dan Jean datang.

“Jean?”

Arum beranjak dari ranjang kecil, Jean menyuruhny
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status