Share

Wini Acuh

"Aku mendapatkan karma sekarang, merasakan sakitnya berharap saat orang yang diharapkan ternyata tidak mengharapkanku," lirih Andi.

Nora langsung berhambur ke pelukan Andi sambil menangis.

"Jangan ngomong gini Mas aku minta maaf. A--aku-"

Andi langsung melepaskan pelukan Nora lalu berusaha tegar.

"Sudah ya Nora, aku harap kamu bahagia setelah ini," lanjut Andi lalu ia berbalik keluar dari kafe.

Rasanya sekarang dadanya seperti dihimpit batu besar mengingat Mama dan Maya begitu juga putrinya.

"Mas Andi!" teriak Nora, namun tidak dihiraukan sana sekali oleh Andi, ia memilih pulang untuk menenangkan hatinya.

Sampai di rumah, ia terduduk lesu dilantai, ia melihat ada bayang-bayang Maya dan putrinya.

Andi kembali membuka berkas di tangannya lalu mengamati foto Maya lama hingga air matanya ikut menetes.

"Maya ... Mas kangen," lirihnya, detik kemudian ia membaca alamat rumah buru-buru Andi menghapus air matanya lalu memperjelas bacaannya benar saja ada alamat rumah Maya.

"Ya Allah ini benera
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status