Share

Reuni

Penulis: Merry Heafy
last update Terakhir Diperbarui: 2024-04-16 18:03:10

"Amira." Aleesha menggumam. Lantas ia menarik lengan seorang wanita yang berjalan tepat tiga langkah di depannya. Ia merasa seperti mengenal wanita itu.

"Hei!" sapa Aleesha setelah wanita itu menoleh ke arahnya.

"Kamu … Aleesha?" tanya Amira kaget. Ia langsung menoleh saat lengannya ditarik dari belakang. 

"Bener, ternyata kamu, Amira." Aleesha langsung memeluk Amira. "Aku kangen tau!" ungkapnya.

"Sama! Lama ya kita nggak ketemu, Sha." Amira melerai pelukannya dan menatap rindu sahabatnya semasa di sekolah menengah atas dulu. 

"Iya, nih! Kayaknya sejak kita lulus SMA, ya. BTW, dengar-dengar kamu balik ke kampung Ibumu, ya waktu itu?" tanya Aleesha. 

"Ya, begitulah. Eh, kenapa kamu ada di sini? Kamu … kerja di sini juga?" tanya balik Aya. 

"Iya, aku mau ke lantai sepuluh. Kamu mau kemana?" jawab dan tanya Aleesha lagi.

"Oh, aku mau ke lantai tujuh, Sha. Maaf, tapi Aku harus cepat-cepat nih. Kapan-kapan kita ngobrol lagi, ya." Aya tersadar jika waktunya tak banyak. Ia segera berlari kecil ke arah lift yang hampir menutup. 

Di dalam lift barulah, Amira sadar jika tujuan Aleesha adalah lantai lima belas. 

'Bukannya lantai lima belas itu, ruangan direktur dan petinggi perusahaan ini.' Amira membatin. Tiba-tiba ia menepuk keningnya sendiri.

"Bodoh! Kenapa aku nggak minta nomor kontaknya." Amira merutuki kebodohannya. Sedangkan beberapa pasang mata yang menaiki lift yang sama, hanya menatap heran pada Amira. Beberapa orang juga ada pula yang mengacuhkan keadaan sekitar. 

Ting!

Pintu lift terbuka, banyak dari beberapa orang yang menaiki lift itu turun di lantai tujuh ini. Lantai ini adalah tempat di mana para karyawan sepertinya bekerja. Meja-meja dan kursi yang disekat-sekat dengan kubikel itu tertata rapi. 

Amira langsung menuju monitor yang disediakan di sudut ruangan. Ia segera bergegas melakukan absen fingerprint pada alat yang terhubung dengan monitor itu.

"Yes, tepat waktu!" desis Amira pelan. Selanjutnya ia akan menunggu manager untuk menunjukkan tempat kerjanya. 

***

"Selamat pagi, semuanya." Seorang pria dengan setelan jas yang rapi, menyapa semua karyawan yang berada di sana. Tak terkecuali Amira. 

"Pagi." Mereka menjawab serentak. Lalu duduk di tempat mereka masing-masing.

"Semangat untuk hari ini!" Pria berpenampilan rapi itu kembali bersuara. Nada suaranya begitu bersemangat.

"Kalian, karyawan magang yang baru diangkat jadi karyawan tetap, ya?" tanya pria yang bernama Davin itu menunjuk ke arah tiga orang yang masih berdiri termasuk Amira. 

Mereka bertiga serentak menganggukkan kepala menanggapi pertanyaan sang manager. 

Selain Amira, ada dua orang karyawan lagi yang menjadi karyawan tetap mulai hari ini. Mereka adalah Sita, dan Yogi. 

"Kalian bisa jalan ke arah situ, lalu nanti akan ada tiga kursi yang masih kosong. Sudah ada nama kalian di sana," jelas Davin seraya menunjuk ke sebuah arah. 

"Baik, Pak. Terima kasih." Ketiga orang itu pun berlalu dari tempat semula. Davin hanya mengangguk dan kembali ke ruangannya. 

Mereka menuju ke tempat yang ditunjuk oleh Davin. Dan langsung memulai pekerjaan mereka di perusahaan ini. Tidak mudah untuk menjadi karyawan tetap di perusahaan ini. Persaingan antar pekerja yang berbakat menjadi alasannya. Rebidz Company tidak sembarangan saat menerima mereka menjadi karyawan tetap dari beberapa pemagang yang lainnya. 

***

Jam istirahat tiba, Amira beserta karyawan baru itu saling mengobrol. Ketiganya mulai menjalin keakraban. Mereka merasa belum bisa berbaur dengan para senior, merasa masih enggan juga sungkan. Jadilah mereka pergi bertiga ke kantin kantor untuk makan siang. 

"Amira!" panggil sebuah suara. Kali ini Amira mengenali suaranya.

"Aleesha? Kamu masih di sini?" tanyanya pada sosok wanita cantik dan anggun yang berjalan ke arahnya. 

"Siapa dia, Ra?" tanya Sita.

"Temanku semasa SMA, dulu. Kenalin, ini Aleesha." 

Aleesha menyambut dengan sumringah jabatan tangan dari teman-teman Amira. Mereka saling menyebutkan nama. 

"Boleh aku ikut gabung ke kantin?" tanya Aleesha.

"E–eh, tapi kamu nggak lagi sibuk?" tanya Amira ragu. 

"Nggak tuh! Malah aku lagi boring banget sekarang," sahut Aleesha acuh. 

"Ya udah, yuk kita ke kantin." 

***

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Kupinang Sahabatku Menjadi Maduku   Cinta Sejati Menemukan Jalannya

    65(TAMAT)Rendra tak bisa menahan tangis bahagianya usai ia mendengar jawaban dari Amira. Tanpa menunggu lama, pria itu pun langsung memboyong Amira, Bu Rima, dan Andra menuju ke Jakarta.Rendra sudah berjanji tidak akan mengulang kesalahan yang sama. Pria itu tidak akan menyia-nyiakan kesempatan yang sudah diberikan oleh amirah."Kita mau ke mana, Ma?" tanya Andra pada Amira begitu mereka tiba di Kota Jakarta."Kita akan pergi ke rumah kakek buyut, Sayang. Kakek buyut udah nggak sabar pengen ketemu sama Andra," ujar Rendra."Kamu mau bawa aku ke tempat Pak Kusuma?" tanya Amira."Iya, Sayang. Semua orang udah nungguin kamu di sana," sahut Rendra.Rendra sengaja membawa Amira menuju ke mansion Kakek Kusuma. Pria itu langsung memberi kabar pada seluruh keluarganya mengenai Amira dan Andra setelahnya berhasil membujuk Amira untuk kembali padanya.Kakek Kusuma menyambut gembira kab

  • Kupinang Sahabatku Menjadi Maduku   Saling Mengungkap Rindu

    64)"Itu siapa? Apa itu Mas Rendra?" Amira terkejut bukan main saat ia melihat seorang pria berdiri di depan rumahnya di pagi buta. Wanita itu pun bergegas membuka pintu untuk mengejar pria tersebut, tapi sayangnya pria itu sudah terlanjur pergi sebelum Amira menangkapnya. Seperti hari-hari sebelumnya, pagi ini Amira kembali mendapatkan hadiah. Wanita itu makin kesal pada pengirim hadiah dan bertekad untuk menangkap basah laki-laki asing yang selalu datang ke rumahnya setiap hari."Aku nggak akan biarin kamu lolos, Mas! Aku nggak akan biarin kamu ganggu hidup aku lagi!"Amira melanjutkan aktivitas seperti biasa, sambil menyusun rencana untuk pindah ke tempat baru. Wanita itu tak bisa langsung pergi begitu saja meninggalkan rumahnya saat ini. Amira akan bertahan selama beberapa minggu ke depan, sembari mencari tempat lain yang lebih aman."Apa aku pindah ke luar negeri aja, ya?" gumam Amira. "Atau aku daftar jadi TKI a

  • Kupinang Sahabatku Menjadi Maduku   Ketakutan Amira

    63)"Ngelamunin apa, Ra?" tegur Bu Rima pada Amira.Amira terperanjat. "Nggak Bu. Aku nggak ngelamun.""Kamu nggak kenapa-napa, kan?"Amira mengulas senyum tipis. "Aku baik-baik aja, Bu. Aku seneng semuanya berjalan lancar. Kita bisa pergi dari sini tanpa dikejar."Amira pikir, Rendra akan mengejarnya dan memaksa dirinya untuk kembali ke Jakarta. Namun, ternyata kekhawatiran-kekhawatiran Amira tidak terjadi, hingga wanita itu bisa meninggalkan kota Surabaya dengan aman."Iya, Ra. Nggak nyangka ya, pindahan kita bisa selancar ini," ujar Bu Rima. "Ibu kira, Rendra akan nyamperin kamu ke rumah. Tapi sampai kita pergi tadi, Rendra nggak datang ke rumah. Apa dia nggak berhasil nemuin rumah kita?"Rendra memang tidak muncul, tapi bukan berarti Rendra membiarkan Amira pergi. Saat ini, Rendra tengah membuntuti bus yang dinaiki oleh Amira. Pria itu menguntit Amira dan mengikuti kemanapun Amira pergi.

  • Kupinang Sahabatku Menjadi Maduku   Melarikan Diri, lagi?

    62)Amira berusaha keras menahan tangis. Amira dan Rendra mulai menjadi pusat perhatian karena tingkah aneh mereka di area kantor.Rendra sudah tak peduli lagi dengan pekerjaannya di kantor cabang. Yang diinginkan oleh Rendra saat ini hanyalah berkumpul kembali bersama dengan wanita yang ia cinta."Tolong kembali sama aku, Amira. Aku janji aku akan memperlakukan kamu lebih baik lagi," ucap Rendra memohon pada Amira di depan banyak orang."Bapak salah orang! Tolong lepasin saya sekarang! Saya nggak mau jadi tontonan di sini!" seru Amira pada Rendra."Amira, tolong kasih aku kesempatan satu kali lagi."Rendra terus mengoceh tanpa mempedulikan para pegawai yang melihat dirinya memohon pada Amira. Wanita itu mulai kebingungan mencari cara untuk menjauh dari Rendra.Terpaksa, Amira pun menggunakan cara kasar untuk melepaskan diri dari Rendra. Wanita itu langsung melarikan diri dari kantor sebelum Rend

  • Kupinang Sahabatku Menjadi Maduku   Takdir Belum Usai

    61)Zahra menatap wajah sang ibu dengan lekat. Sudah lama sekali Zahra tidak mendengar nama itu terucap dari mulut sang ibu.Ternyata ibu dari perempuan bernama Zahra itu adalah Bu Rima. Dan wanita bernama Zahra itu sebenarnya adalah Amira.Ya, Amira sengaja menggunakan identitas baru untuk melanjutkan hidup. Setelah pergi melarikan diri dari Rendra, wanita itu sengaja mengubah identitasnya dan berganti nama menggunakan nama Zahra. Tidak hanya namanya saja yang berubah, Amira juga mengubah penampilannya.Amira saat ini sudah menjadi wanita berhijab, dan ia juga telah meninggalkan nama Amira. Sudah 5 tahun lamanya Amira menggunakan nama Zahra untuk bertahan hidup."Tolong jangan panggil aku pakai nama itu lagi, Bu!" pinta Amira.Bu Rima tersenyum kecut. Selama 5 tahun terakhir, Bu Rima sudah berusaha beradaptasi dengan kehidupan baru Amira, tapi tetap saja sulit bagi wanita itu untuk meninggalkan nama asli

  • Kupinang Sahabatku Menjadi Maduku   Zahra

    60)Kota Surabaya."Mama!" Seorang bocah laki-laki berusia 5 tahun berlari kencang menghampiri sang ibu yang saat ini berdiri di depan gerbang sekolah.Bocah laki-laki itu begitu girang melihat ibunya sudah datang menjemput ke taman kanak-kanak tempatnya belajar. "Katanya Mama nggak bisa jemput hari ini?" tanya bocah bernama Andra itu."Mama nggak jadi meeting tadi, jadi Mama bisa jemput kamu dulu," ujar perempuan berhijab yang bernama Zahra itu."Kita beli es krim dulu sebelum pulang ya, Ma?" pinta Andra dengan ekspresi menggemaskan."Kok beli es krim lagi? Kan kemarin Andra udah beli es krim," tegur Zahra."Beliin aku es krim satu ya, Ma? Aku janji aku nggak akan makan es krim lagi sampai minggu depan," bujuk bocah kecil itu pada sang ibu.Wajah lucu putra semata wayangnya membuat Zahra luluh. Wanita itu pun segera membawa Andra menuju ke minimarket yang berada tak jauh dari

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status