Share

Bab 52

Setelah mandi dan membantu sedikit pekerjaan, aku menemui bapak. Meskipun ada keraguan, tapi aku tidak bisa menghindari ini.

"Pak," sapaku.

Aku duduk di sampingnya, yang diam menatap ke arah mushaf yang di pegangnya. Jika sudah diam beini, aku bingung harus seperti apaa merayu bapak, pasti dia menahan amarahnya yang dipendam. Aku pun memilih diam dan menunduk, tidak ingin menambah amarah yang masih menguasai bapak.

"Kamu ada hubungan apa dengan Hilman?" tanya bapak, setelah beberapa saat terdiam.

"Tidak ada hubungan apa-apa, Pak. Seperti yang bapak ketahui, aku, Radit dan Hilman, adalah sahabat. Kenapa bapak bertanya seperti itu?" tanyaku penasaran. "Apa karena kata-kata Hilman kemarin?" tanyaku dengan serius.

Bapak menatapku, tatapannya tidak menunjukkan amarah malah sebaliknya. Teduh dan menenangkan diriku yang masih lelah jiwa dan raga.

"Pak, Hilman berbicara seperti itu, bukan karena dia menyukaiku. Akan tetapi demi membuat Mas Attar tidak berlaku seenaknya denganku," Kugengam tan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status