Share

Bab 81

"Jadi kalian!" seruku kesal. "Kenapa harus bersikap seperti itu, apa kalian tidak mengetahui perasaan sedihku?" tanyaku dengan nada tinggi.

Tidak peduli dengan orang yang menatap kami dengan pandangan aneh, aku benar-benar kesal dibuat oleh orang-orang yang aku sayangi.

"Aqila bagaimana? Aku tidak pernah membiarkan dia jauh dariku, ini kalian malah menyuruhku pergi sejauh ini!" rajukku.

"Mau bagaimana lagi, jika keputusan orang tua sudah bulat!" balas Hilman santai sekali. "Kita hanya bisa menikmati waktu kita yang sedikit ini," ujar Hilman dengan merangkul pundakku.

Meski aku merasa kesal, karena sudah dikerjai oleh orang-orang yang aku sayangi. Aku tetap membiarkan hilman merangkulku dengan tangan kokohnya. Aku juga belum memabaca apa yang mereka tulis dalam lembaran kertas, takut merindukan mereka disaat sekarang.

"Anggap saja, kita pacaran dulu. Agar kita lebih saling mengenal dengan baik. Ya, kita memang sudah lama kenal, tapi belum tahu lebih dekat, karena aku hanya mengagumimu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status