Share

bab 14

Hari sudah pagi.

Tapi Nara merasa tubuhnya begitu berat bagai ditin dih oleh batu yang sangat besar, sampai-sampai ia tak bisa bangkit dari tempat tidurnya.

Saat membuka mata, plafon rumahnya terlihar berputar-putar. Perutnya kembali mual.

Sampai kapan harus merasakan seperti ini?

Ia baru ingat bahwa di lemari kecil di samping tempat tidurnya ada air satu gelas sisanya tadi malam.

Ia memaksakan diri untuk bangun, untuk meminum paracetamol yang ada di laci lemari itu. Beruntung ia menyimpan obat meski hanya satu butir setidaknya bisa meredakan sedikit gejala yang ia rasakan.

Buru-buru ia membuka pil itu lalu menenggaknya dengan air di dalam gelas yang tinggal setengah itu. Setelahnya, ia kembali merebahkan diri di kasur.

Perlahan, pusing yang ia rasakan mulai membaik, tapi mualnya masih ada. Nara berencana akan ke klinik pagi ini. Ini harus segera ditangani, kalau tidak, ia semakin tak bisa berbuat apa-apa.

Tanpa mandi, ia lalu bergegas memesan ojek online untuk mengantarnya. Ia harus
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status