Share

34. Kepergok Amirah

"Kau bisa-bisanya memilih sekretaris gembel seperti itu, penampilannya ga menjual ke klien dan kolegamu," berondong Jeany tepat di saat Amirah menutup pintu kantor rapat-rapat. Pembicaraan mereka tak ada yang mendengar selain dia dan Kaivan.

"Apa kau datang demi bisnis atau mengomentari baju karyawan perusahaanku?" tegur Kaivan. "Kita tak ada memiliki janji temu sebelumnya dan aku sangat sibuk, sebaiknya lanjutkan pertemuan ini kapan-kapan saja."

"No, Kaivan, sorry membuatmu tak nyaman atas kedatanganku," sahut Jeany bergegas mendekati CEO yang dulu begitu hangat mencintai. Misinya tiba-tiba berubah cepat bukan membahas bisnis fashion tetapi merayu agar kembali ke pelukannya.

Tangan yang lentik bermain di bahu kekar CEO tampan lalu memijatnya lembut mengurangi kepenatan usai teleconference tadi. Kemeja putih halus tanpa dasi memudahkan Jeany melancarkan serangan awal membuka kancing satu persatu.

"Hentikan Jean, aku tak membutuhkan bantuanmu," tegas Kaivan menangkap tangan mungil di b
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status