Share

Camping

Sampai di rumah, kuhempaskan tubuhku di sofa. Hari ini rasanya lelah sekali, setelah ribut di spa masih juga ribut di kantor. Namun, aku bisa puas karena bisa mengusir Adam dari perusahaan.

Awalnya dia yang memohon padaku tapi dia juga yang membuka kepura-puraannya sendiri. Adam memang laki-laki tak tau diri, menyesal aku dulu tak mendengarkan Papa.

Adam juga tidak mudah dihadapi, dia tidak mau begitu saja menceraikan diriku. Ditambah sekarang Nilam sudah menghasutnya, pasti mereka hanya akan memanfaatkan kekayaanku. Aku harus bergerak cepat sebelum mereka menyerang.

Memijat kepalaku yang terasa pusing, aku di kejutkan suara ponsel. Terlihat di layar Tania memanggil, dengan malas aku segera mengangkatnya.

"Halo!"

"Halo, Ra. Kamu di mana?" tanya Tania.

"Baru aja sampai rumah," jawabku.

"Ra, apa Randy sudah menelepon? Dia ingin mengajak ____ "

"Naik gunung 'kan!" potongku cepat.

"Kamu udah tau, Ra. Lalu gimana, kamu mau 'kan?" tanya Tania berharap.

"Aku belum tau, Nia. Akhir-a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status