Share

Berbagi Beban

Sebenarnya, Kyra berbohong bahwa ia memang ingin memiliki anak. Ia berbicara seperti itu pada Raka karena ia tak mau membuat Raka terus mengkhawatirkannya, tak mau juga mendengar ucapan-ucapan mrnyakitkan dari kedua orang tuanya, atau meruntuhkan harapan mertuanya. Bisa dikatakan, apa yang Kyra lakukan selama ini hanya untuk menyemangati dan menghibur diri sendiri. Namun, ternyata semua itu tak berjalan baik untuknya. Ia kerap dihantui rasa tak tenang. Banyak pertanyaan yang selalu terlintas di benaknya.

"Bagaimana kalau nggak bisa sekali jadi?"

"Bagaimana kalau aku keguguran?"

"Apa aku bisa hidup sampai melahirkan anak?"

"Apa anak kami bakal sehat sempurna?"

Sudah sebulan sejak Kyra keluar dari rumah sakit, bahkan ia sudah menjalani aktivitas normal seperti sebelumnya. Malam, ia tetap memberikan pelayanan pada Raka setidaknya dua kali dalam seminggu. Tetap menggunakan pengaman, dan kalau tidak, Kyra harus meminum obat untuk menjaga agar ia tidak hamil. Namu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status