Share

Secangkir Kopi Hitam

Sepulang jalan-jalan sama Dewa menyusuri kota Lumpia, Harun merebahkan badannya. Dewa sudah mengeluarkan suara khas ketika tidur. Harun berbaring di sebelahnya. Matanya tak kunjung merem. Pikirannya semrawut tak karuan.

Dia memikirkan kembali kata-kata Dewa beberapa waktu yang lalu. Sekuat apapun manusia berusaha melupaka, semakin jelas ingatan itu akan mendatangi kita. Harun mengusap wajahnya dengan kasar. Ia lelah dan ingin tidur. Besok ia harus berangkat pagi untuk bekerja.

Di paksa matanya untuk terpejam. Tapi yang ada hanyalah lelah memejamkan mata. Harun bangun dari tidurnya dan mengambil selembar foto yang ia simpan di balik bantal tidurnya.

Cah Ayu, semoga kamu bahagia dengan pilihan emak. Maafkan aku yang berjanji akan kembali tapi justeru malah memberi hatimu duri.

Harun ingin menangisis keadaan hatinya. Perasaannya hancur ketika Mak Ram menolak lamarannya. Namun kehancuran itu tak separah ketika ia memutuskan hubunga

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status