Share

Meluapkan Kecewa

Pasangan suami istri itu memang memilih tak ikut program pemerintah. Keduanya sepakat tak menunda ataupun membatasi jumlah anak-anak mereka. Bagi mereka, anak-anak merupakan rezeki. Biarkan mereka menerima dengan sebagaimana adanya.

Ranti seperti memikirkan sesuatu. Yang dikatakan suaminya itu barangkali benar. Selama ini siklus bulanannya teratur. Tapi saat kehamilan Alif dulu, tubuhnya tak memberikan tanda-tanda seperti ini.

"Iya, Bang. Biasanya setiap awal bulan kan? Bagaimana kalau Adek ternyata hamil lagi, Abang tak marah kan?" ujar Ranti dengan cemas sembari menatap wajah Bayu.

Suaminya itu tertawa terbahak-bahak. Air mata sampai keluar dari pelupuk matanya. Mengapa istrinya bisa berkata seperti ini?

Bayu meraih Ranti dalam dekapannya. Mendekap wanita itu dengan penuh cinta.

"Mengapa Abang harus marah? Kan Abang yang ikut membuatnya. Masak setelah membuat tak ingin bertanggung jawab? Atau ... Adek mau kita membuatnya lagi saat ini?" bisik Bayu ke telinga istrinya itu dengan nad
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status