LEBIH BAIK KITA BERPISAH (Season 1)

LEBIH BAIK KITA BERPISAH (Season 1)

last updateHuling Na-update : 2022-08-28
By:  Buluh Perindu Kumpleto
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
8 Mga Ratings. 8 Rebyu
136Mga Kabanata
45.5Kviews
Basahin
Idagdag sa library

Share:  

Iulat
Buod
katalogo
I-scan ang code para mabasa sa App

Ranti memilih melepaskan Bayu, laki-laki yang sudah membersamainya selama lima belas tahun menjalani kehidupan rumah tangga. Bukan karena hadirnya orang ketiga dalam pernikahan mereka. Ranti sadar jika dirinya tak akan pernah diterima oleh keluarga suaminya itu. Sekeras apa pun dirinya berjuang. Tak hanya ucapan, tuduhan dan fitnah keji pun selalu dilontarkan kepada Ranti oleh ibu mertua dan saudara iparnya. Padahal selama ini Ranti selalu berjuang untuk keluarga suaminya itu. Tapi mereka tak pernah menghargai. Bahkan pada saat suaminya terpuruk, tak ada ibu mertua dan para saudara iparnya itu mendampingi. Ranti berjuang sendirian. Bagaimana lika-liku kehidupan rumah tangga Ranti hingga akhirnya memutuskan melepaskan lelaki yang dicintainya itu? Prahara apa saja yang terjadi dalam biduk rumah tangga pasangan suami istri itu?

view more

Kabanata 1

Keputusan

"Aku lelah dengan semua ini, Bang. Lima belas tahun bukan waktu yang singkat."

Ranti terisak. Menahan ledakan tangis sedapat mungkin agar tak terdengar anak-anaknya.

"Abang tahu, Dek. Tapi bukan dengan cara seperti ini untuk menyelesaikannya."

Laki-laki itu beranjak, merangkulnya dalam dekapan erat. Membenamkan kepala istrinya ke dada bidang yang juga merasa sakit dengan semua kenyataan yang terjadi.

"Yang terpenting kita, Dek. Cinta kita. Kepercayaan di antara kita. Bukan tentang mereka."

Ranti mendongakkan kepalanya. Menatap laki-laki itu. Suaminya yang telah berjuang memperjuangkan cinta mereka.

"Tapi mereka keluargamu, Bang. Tak ada kata mantan adik ataupun mantan kakak. Yang ada mantan istri. Hubungan kalian bagaikan air, tak akan putus walaupun dicincang. Jangan jadikan aku sebagai penghalang. Aku ikhlas."

Netra mereka saling bertemu. Ranti mencoba meyakinkan Bayu, suaminya bahwa pilihan ini adalah yang terbaik.

"Anak-anak kita, Dek. Mana yang lebih berharga? Saudara-saudara Abang atau anak-anak kita?"

Ranti mengusap wajahnya yang telah basah, penuh air mata.

"Ini bukan tentang pilihan mana yang lebih berharga, Bang. Mereka semua berharga. Tapi ini adalah pilihan, mana yang terbaik. Anak-anak akan mengerti. Abang tetap ayah bagi mereka, selamanya ... tak akan pernah terganti."

Bayu menghela napasnya. Keadaan ini sangat sulit. Lima belas tahun Ranti berusaha mendekatkan diri pada keluarganya, tak membuahkan hasil seperti yang diharapkan. Dan kondisi ini menjadi puncaknya.

"Abang tahu ini berat. Tapi Abang yakin, dirimu mampu menyingkirkan ego yang ada di hatimu saat ini. Tak penting mereka menganggapmu ada atau tidak. Di mata Abang, kamu tetap yang terbaik. Abang tahu ... sebesar apapun kesalahan Abang selama ini, selalu Adek maafkan. Hati Adek terlalu luas untuk selalu membuka pintu maaf untuk Abang. Tolong ... jangan akhiri seperti ini."

Akhirnya Bayu pun tak kuasa membendung lelehan bulir dari netranya. Dirinya menangis.

"Aku selamanya tetap tak akan bisa jadi saudara bagi adik dan kakak Abang. Termasuk bagi Ibu. Hanya almarhum Abah yang bisa sedikit menerima kehadiranku. Kalau hanya sekadar kata, aku masih terima, Bang. Tapi dengan fitnah ini, aku tak sanggup lagi menerima semuanya."

Ranti mencoba mengusap-usap dadanya yang mulai terasa sesak. Berat beban yang dirasakannya saat ini. Bukan hanya raganya letih, jiwanya pun sudah merasa tak kuat lagi menanggung semua kecewa ini.

"Aku tahu, Bang. Aku bukan manusia baik, manusia sempurna. Aku masih masih khilaf dan salah. Amalanku pun terbatas yang wajib ditambahkan sedikit sunah. Tak banyak, tapi aku berharap itu akan membawa keberkahan dalam keluarga kita. Tak mengapa keluarga Abang membenciku, menghinaku, merendahkanku. Tapi tolong jangan fitnah aku, Bang," ucap Ranti setelah mengurai pelukan yang ada di antara mereka.

Ranti beranjak melangkah menuju jendela. Melepaskan pandangan ke arah taman yang tepat berada dalam jangkauan matanya.

"Harusnya keluarga Abang bersyukur. Aku mampu merubah Abang menjadi pribadi yang lebih baik daripada dulu. Merubah segala tabiat Abang yang kurasa tak pantas untuk dilihat anak-anak kita. Aku yang berusaha membimbing Abang, kita sama-sama belajar. Berusaha jadi manusia yang lebih baik ke depannya. Pantaskah jika aku mendapat balasan seperti ini, Bang?"

Ranti menghela napasnya. Mencoba menekan sakit yang kian terasa.

"Menuduhku sudah mengguna-gunai Abang sehingga tak ingat mereka lagi ... hanya karena Abang tak lagi royal memberikan uang pada mereka? Harusnya mereka sadar jika Abang tak lagi bekerja. Tak lagi memegang jabatan seperti dulu. Tak lagi mampu memfasilitasi mereka seperti yang mereka mau. Harusnya ... mereka mengerti dengan kondisi Abang saat ini. Bukan lantas menuduhku berbuat keji seperti itu!"

Ranti diam. Bahkan tak merespon saat suaminya itu memeluknya dari belakang. Pandangannya tetap lurus, menatap kejauhan.

"Sehina-hinanya aku ... tak akan aku berbuat syirik seperti itu. Dukun ... sosok yang Insya Allah tak akan aku temui di sepanjang hidupku, Bang. Kalau kamu berubah, itu karena pintaku pada-Nya. Karena doa tulusku di atas sajadah. Karena lirih tangisku di sepertiga malam. Karena niatku untuk membuat hidup kita lebih baik."

Ranti kembali mengusap wajahnya, menyapu air mata yang tersisa.

"Abang paham ... Abang tahu. Karena itu Abang minta, abaikan mereka."

Ranti merasakan pelukan di pinggangnya semakin erat. Punggungnya dapat merasakan bulir bening yang mengalir di wajah laki-laki yang sedang memeluknya itu.

"Lantas sampai kapan mereka berhenti mengusik kehidupan kita? Sampai kapan aku akan dicap sebagai pemisah keluarga Abang? Aku bertanya masalah hutang ... itu karena mereka meminjam. Bukan meminta, Bang. Puluhan juta, Bang. Bukan jumlah yang sedikit bagiku, entah bagi mereka. Dan itu sudah bertahun-tahun. Bukan pula mereka tak mampu, tapi lebih pada tak mau untuk melunasinya."

Tak ada reaksi dari Bayu. Laki-laki itu tetap dalam posisi yang sama. Menahan tubuh Ranti agar tak beranjak pergi meninggalkannya. Bak buah simalakama, Bayu tak tahu harus berkata apa. Istrinya benar jika tindakan dan fitnah yang diucapkan saudara-saudaranya itu menyakitkan hatinya. Lantas dia harus berbuat apa? Berkelahi dengan sesama saudara kandungnya? Hanya ini yang dapat dilakukan Bayu saat ini. Menenangkan istrinya, memohon maaf dan pengertian atas kekurangajaran saudara-saudara yang lahir dari rahim yang sama dengannya.

"Ibu, kakak dan adikmu tak pernah menganggap keberadaan aku dan anak-anakku. Enam kali aku melahirkan, apakah pernah Ibu sengaja menjengukku? Meluangkan waktu untuk melihat kehadiran cucunya. Tak pernah Bang ... Ibu hanya akan datang ke rumah ini untuk meminta jatah bulanannya. Bukan untuk dekat dengan cucu-cucunya. Tak heran, anak-anak tak dekat dengan keluargamu, Bang. Mereka hanya sebatas mengenal Mak Cik, Pak Ngah dan Pak Wo dalam panggilan. Tidak dengan sosok mereka."

Ranti melepaskan pelukan Bayu. Membalikkan tubuhnya sehingga posisi mereka sekarang saling berhadapan.

"Niatku sudah bulat, Bang. Keputusanku tak dapat lagi diganggu gugat. Kita berpisah saja, untuk kebaikan semuanya. Ku kembalikan Abang pada keluarga karena selama ini mereka pikir aku telah merebut Abang dari mereka. Aku tak melarang Abang datang ke rumah ini, walaupun Abang tahu rumah ini adalah murni hasil kerja kerasku. Mereka anak-anak Abang ... selamanya."

Ranti menatap tegak. Netranya dan Bayu saling bertemu dalam luka.

"Jangan mengambil keputusan yang gegabah, Dek. Abang tak mau berpisah denganmu."

"Cinta tak harus menyatu kan, Bang? Berkorban untuk kebahagiaan orang yang kita cintai tentunya adalah hakikat dari cinta sesungguhnya. Kembalilah pada keluargamu, Bang. Aku ikhlas menemani Abang. Aku ikhlas mendampingi Abang. Kebahagiaan Abang ... sekarang ada pada mereka."

Tak ada balasan dari Bayu. Hanya hembusan napas yang masih memecah keheningan kamar itu.

"Abang akan pergi jika memang itu yang terbaik untukmu saat ini, Dek. Tapi bukan untuk kembali pada keluarga Abang. Abang hanya memberikan waktu pada dirimu untuk berpikir lebih jernih, lebih tenang. Satu hal yang harus kamu tahu, Abang selalu ada di sampingmu. Jangan korbankan egos saat ini untuk sesuatu yang akan kita sesali sepanjang hidup kita nantinya."

Ranti menatap pilu saat Bayu mulai membereskan baju-bajunya dari lemari. Tak banyak yang dibawanya. Hanya satu ransel yang dijadikan pembungkus baju-baju itu.

"Abang hanya akan membawa motor. Karena Abang tahu, semua yang kita miliki ini saat ini adalah hasil kerja kerasmu."

Tatapan nanar dilepaskan Ranti saat melihat kepergian Bayu, laki-laki yang telah berjuang bersamanya dari titik nol. Ranti tak membenci suaminya itu, hanya saja Allah sedang menguji mereka saat ini. Ingatan Ranti berputar, mengenang kejadian lima belas tahun silam saat dirinya mulai resmi menjadi istri Bayu Purnama, laki-laki yang dianggap keluarganya telah berubah karena dukun dan guna-guna.

Palawakin
Susunod na Kabanata
I-download

Pinakabagong kabanata

Higit pang Kabanata

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Mga Comments

user avatar
Afri Yanti
kapan lanjutan x ni
2023-01-18 18:11:48
0
user avatar
Wahyuni
lanjut thor
2022-12-28 21:23:41
0
user avatar
Wahyuni
kapan dilanjut nih
2022-12-25 15:54:57
0
user avatar
Uswatun Hasanah
kapan nih season 2 nya
2022-11-09 19:38:05
0
user avatar
Uswatun Hasanah
ayo dong Thor lanjut season 2 nya
2022-09-12 13:39:28
0
user avatar
LiaKim??
lanjut kak
2022-09-09 18:56:49
0
user avatar
Rizka Fhaqot
semangat thor
2022-07-13 18:30:57
0
user avatar
Buluh Perindu
Ramaikan Kakak semua ya
2022-07-01 16:19:57
2
136 Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status