Share

Bab 52 : Patah

Tangan Zahra sudah berubah menjadi biru keunguan. Rupanya cengkraman Raden Patah bukan main kuatnya. Lelaki itu bergegas melepaskan Zahra sesudah menyadari kesalahan yang dia lakukan. Kepalanya tertunduk. Dia menggoyangkan sedikit bola matanya ke arah kanan.

"Aku minta maaf," katanya, pelan. Raden Patah memberanikan diri menatap Zahra. "Keadaan istana sedang tidak baik. Bukan maksudku untuk tidak menegakkan keadilan karena sebuah hubungan. Namun aku tau mana yang terbaik untukmu. Daripada mati, lebih baik kau menikmati sisa-sisa hidupmu dengan penyesalan." Begitu tegas ia mengatakannya. Tak ada nada keraguan. Bahkan tatapan kasihan.

Zahra harus menelan bulat-bulat takdir itu. Ia memperhatikan bola mata Raden Patah yang mungil. Hidung runcingnya tidak lagi manis saat situasi seperti ini. Tubuhnya perlahan menjauh. Apa yang sedang terjadi

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status